Lewat OPOP, Pesantren di Jabar Berhasil Ekspor Jengkol Hingga ke Dubai

Ekspor perdana ini sebagai langkah awal dan jadi tantangan ke depan karena masih banyak produk-produk dari pesantren yang layak diekspor.

Tribun Jabar/ Muhamad Syarif Abdussalam
Melalui program One Pesantren One Product (OPOP), Jawa Barat mengekspor buah-buahan sampai produk busana muslim ke Uni Emirat Arab. Ekspor dari pesantren ini dilepas Gubernur Jabar Ridwan Kamil di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (13/12) 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Melalui program One Pesantren One Product (OPOP), Jawa Barat mengekspor buah-buahan sampai produk busana muslim ke Uni Emirat Arab. Ekspor dari pesantren ini dilepas Gubernur Jabar Ridwan Kamil di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (13/12/2021).

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat, Kusmana Hartadji, mengatakan produk yang diekspor dari pesantren tersebut di antaranya manggis sebanyak 600 kg, rambutan 300 kg, salak 200 kg, jengkol 50 kg, yang dipenuhi oleh Kopontren Al Itiffaq.

Sedangkan ekspor produk sarung, mukena, peci, kopiah, dan baju anak, diserahkan dan dipenuhi oleh Kopontren Daarut Tauhid. Kedua ekspor ini adalah ekspor perdana produk pesantren binaan program OPOP Pemprov Jabar.

Baca juga: 2.500 pesantren di Jabar sudah Ikuti OPOP sejak 2019, Tahun Depan Terkendala Refocusing Anggaran

Ia menceritakan pada 2019, sebanyak lima pesantren jadi role model OPOP mengikuti Halal Expo 2019 di Istanbul Turki dengan membawa produk unggulan masing-masing, terdiri dari produk pertanian, fesyen, perikanan, kesehatan, kerajinan, produk olahan makanan dan minuman, dan produk wisata halal.

Kehadiran pesantren di ajang internasional ini menjadi pusat perhatian karena produknya dan model bisnis di pesantren.

Kemudian pada 2021, Pesantren Daarut Tauhid mengikuti Dubai Expo 2021 membawa katalog dan produk pesantren OPOP 2019 dan 2020. Produk pesantren dipasarkan dan dipresentasikan dihadapan KJRI Dubai, ITPC Dubai dan calon buyer.

"Hasil dari Dubai membawa pulang beberapa PO (Purchase Order) dari perusahaan importir Dubai yakni Epicstar Group (Foodstuff Trading ILC dan Hypermart) permintaan buah-buahan yaitu manggis, salak, rambutan dan jengkol, dan beberapa produk fesyen yaitu kopiah, sarung, mukena, dan baju anak," katanya.

Ia mengatakan ekspor perdana ini sebagai langkah awal dan jadi tantangan ke depan karena masih banyak produk-produk dari pesantren yang layak diekspor. Kendala-kendala yang dihadapi, katanya, akan diatasi.

"Alhamdulillah didukung beberapa instansi untuk permudah perizinan dan pasar di Dubai. Singapura dan beberapa negara sudah, tinggal sesuaikan kualitas yang dibutuhkan. Pokoknya kita ada 2.574 pesantren yang beragam produksinya," katanya.

Baca juga: Kasus Rudapaksa Oknum Guru Pesantren, Ridwan Kamil Minta Publik Empati Pada Psikis Korban

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan melalui pesantren-pesantren, pihaknya mendorong ekspor-ekspor produk ke seluruh dunia. Apalagi, katanya, pesantren di Jabar memiliki potensi tersebut.

"Semangat menjengkolkan masyarakat dan memasarkan jengkol ke seluruh dunia. Kita ekspor ke Dubai, hasil lobi-lobi yang kami lakukan waktu lalu pas Dubai Expo," katanya.

Ia mengatakan dalam kesempatan tersebut di Dubai ia bertemu dengan berbagai pembeli yang membutuhkan produk-produk yang bisa diekspor dari Jabar.

"Yang paling istimewa ternyata mulai disukai yang namanya jengkol tadi di luar negeri. Kemudian itu ada produk fashion seperti peci, sejadah, baju koko, mukena dan juga ini adalah contoh, tolong ikuti biar keberhasilan program OPOP bisa terdorong," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved