Guru Rudapaksa Santri

Herry Wirawan Guru Hamili Banyak Santri di Bandung Dapat 'Karma' dari Para Tahanan? Ini Keadaannya

Bagaimana kabar guru bejat Herry Wirawan hamili santri dan nodai banyak santri di Kota Bandung? Apa kena karma 'dibalas' tahanan di Kebonwaru Bandung?

Penulis: Cipta Permana | Editor: Kisdiantoro
istimewa
ILUSTRASI --- Petugas melakukan pemeriksaan terhadap tahanan yang ada di Rumah Tahanan Kebonwaru,Bandung (16/12/2019) malam. 

Ia menjelaskan hal yang paling mengerikan adalah penyalahgunaan status agamawan, status itulah yang membuat pelaku mempunyai keleluasaan menguasai murid-muridnya.

"Dia seperti ngedoktrin ke murid-muridnya bahwa dia adalah ustaz dan mereka adalah murid yang harus tunduk dan taat padanya," ungkapnya.

Baca juga: Herry Wirawan Guru Bejat yang Rudapaksa Santriwati Ternyata Sediakan Basecamp, Ini Fungsinya

Surruri juga menyebutkan bahwa harus ada pemeriksaan kembali terhadap pelaku untuk memastikan bahwa ada tidaknya indikasi bahwa pelaku memiliki kelainan seksual.

Bangunan Madani Boarding School milik Herry Wirawan di Cibiru Kota Bandung (Tribun Jabar / Cipta Permana)
"Apakah si pelaku ini punya kelainan fedofil tapi sasarannya usia yang ranum, gadis-gadis yang baru saja tumbuh usia 13 hingga 16 an," ucapnya.

Menurutnya jika pelaku memiliki kelainan seksual, maka 20 tahun mendatang setelah pelaku bebas, ia akan kembali berkeliaran mencari mangsa selanjutnya.

"Itu sebenarnya yang paling ditakutkan masyarakat saat ini, selain kekejiannya menghamili dan memperkosa murid-muridnya," ucap Surruri.

Aksi bejat pelaku berlangsung sejak tahun 2016 hingga pertengahan tahun 2021.

Bayi-bayi yang lahir diketahui dirubah statusnya menjadi anak yatim. Perubahan status tersebut dimanfaatkan oleh pelaku untuk mencari donasi.

Pelaku juga menyediakan tempat yang biasa disebut basecamp. Bascamp tersebut memiliki fungsi untuk menampung santriwati yang baru melahirkan.

Korban akan berada di ruangan tersebut hingga pulih sebelum kembali kumpul dengan yang lain.

"Menurut pengakuan adik saya, ruangan itu khusus untuk menyusui bayi, merawat bayi-bayi yang baru lahir," ucap AN (34) salah satu kaka korban.

Korban Masih Trauma

Walau sudah menemukan satu korban tidakan biadab Herry Wirawan berasal dari Kabupaten Tasikmalaya, pihak KPAID setempat belum bisa turun tangan.

Pasalnya, kondisi korban yang diketahui merupakan warga selatan Kabupaten Tasikmalaya ini hingga kini masih trauma dan belum bisa diajak komunikasi.

"Korban kondisinya masih sangat trauma sehingga kami belum bisa memulai penanganan," kata Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto, Senin (13/12/2021).

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved