Penemuan Mayat di Subang
Hari Ke-115 Kasus Subang: Kakak Korban Ingat Amalia, Berharap Pelaku Terungkap Sebelum HUT Adiknya
Sudah hampir empat bulan kasus Subang ini berjalan, tapi sampai saat ini pelaku keji yang menghilangkan nyawa dua korban belum ditemukan.
Penulis: Dwiky Maulana Vellayati | Editor: Hermawan Aksan
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Subang, Dwiky Maulana Vellayati
TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Hari ini, Jumat (10/12/2021), kasus perampasan nyawa ibu dan anak di Subang memasuki hari ke-115.
Artinya, sudah hampir empat bulan kasus Subang ini berjalan, tapi sampai saat ini pelaku keji yang menghilangkan nyawa dua korban belum ditemukan.
Jika Amalia Mustika Ratu (23), salah satu korban, masih hidup, tanggal 18 Desember akan menjadi hari yang dinanti-nanti.
Di tanggal tersebut Amalia Mustika Ratu berulang tahun.
Tahun ini, tanggal 18 Desember seharusnya ia berusia genap 24 tahun.
Namun takdir berkata lain.
Amalia menjadi korban perampasan nyawa di Subang bersama sang ibu, Tuti Suhartini.
Keduanya ditemukan meninggal dunia di bagasi mobil Alphard di rumahnya tanggal 18 Agustus 2021.
Tanggal 18 Desember nanti empat bulan lebih kasus perampasan nyawa ibu dan anak di Subang ini berlalu.
Yoris (34), kakak Amalia, berharap kasus ini sudah terungkap sebelum ulang tahun adiknya.
"Harapannya kepengen keungkap sebelum ulang tahun Amalia 18 Desember sekarang," kata Yoris kepada TribunJabar.id melalui pesan singkat WhatsApp, Kamis (9/12/2021).
Baca juga: KASUS SUBANG, Ketika Polisi Ulik Puntung Rokok dan Bekas Luka Danu, Dicocokkan dengan Petunjuk Emas?
Jika pelaku sudah tertangkap, Yoris meminta agar pelaku dihukum seberat-beratnya, bahkan ia meminta untuk dihukum mati.
"Minta doanya saja supaya pelaku cepat tertangkap! Sama dihukum yang setimpal sama perbuatannya! Seberat-beratnya," katanya.
Yoris Sakit Langsung Ingat Tuti
Ada kabar terbaru dari saksi kasus Subang.
Anak tertua korban Tuti Suhartini (55) yang juga seorang saksi kunci, Yoris (34), dikabarkan jatuh sakit.
Hingga kini, kasus perampasan nyawa ibu dan anak di Subang belum juga terungkap.
Peristiwa ini membuat Tuti dan anaknya Amalia Mustika Ratu (23) kehilangan nyawanya.
Menurut informasi yang didapat, Yoris yang juga kakak dari Amalia Mustika Ratu sedang tidak sehat atau sakit sejak beberapa hari terakhir.
Yoris mengatakan, ia selalu mengingat sosok dari ibunda tercinta di saat ia sedang sakit seperti ini.
Pasalnya, dalam kondisi ia saat ini sosok Tuti yang selalu memperhatikannya.
"Iya tentu masih inget ke Mamah sama Amalia, biasanya kalo lagi sakit suka diperhatikan sama Mamah teh sekarang udah enggak ada, ngerasa sakit hati banget," ucap Yoris kepada TribunJabar.id melalui pesan singkat WhatsApp, Kamis (9/12/2021).
Ia sangat merasa kehilangan kedua orang tercintanya yang menjadi korban perampasan nyawa tangga 18 Agustus 2021.
"Merasa kehilangan banget pokoknya," katanya.
Kasus kematian Tuti serta Amalia di Jalancagak, Kabupaten Subang saat ini masih juga belum terungkap pelakunya.
Pihak kepolisian masih terus berupaya untuk mengungkap kasus yang sudah menjadi sorotan publik ini.
Saat ini, kasus yang sudah hampir berjalan empat bulan ini ditangani langsung oleh Polda Jabar.
Sebelumnya kasus ini ditangani oleh Polres Subang.
Pekan lalu, Yoris juga dikabarkan sakit setelah diperiksa oleh Polda Jabar.
Danu jalani tes kejiwaan
Beberapa hari lalu, dari sekian saksi, hanya Danu yang dites kejiwaannnya oleh polisi.
Danu disebut-sebut sebagai salah satu saksi kunci yang merupakan keponakan korban pembunuhan kasus Subang.
Bagaimana dengan hasil tes kejiwaan Danu? Kuasa hukumnya mengaku belum menerimanya.
Setelah kemarin diperiksa di Ditreskrimum Polda Jabar, hari ini Danu kembali menjalani pemeriksaan di Mapolda Jabar.
Danu menjalani tes psikologi atau tes kejiwaan terkait kasus perampasan nyawa ibu dan anak di Subang.
Kasus pembunuhan ibu dan anak di subang ini merenggut nyawa Tuti Suhartini dan putrinya, Amalia Mustika Ratu.
Dari semua saksi yang sudah diperiksa polisi terkait kasus Subang tersebut, menurut catatan Tribunjabar.id, hanya Danu yang harus menjalani tes kejiwaan.
Lalu mengapa Danu harus menjalani tes psikologi sementara saksi-saksi yang lain tidak?
Kuasa hukum Danu, Achmad Taufan bahkan mengatakan kalau pemanggilan klienya untuk tes psikologi ini dilakukan secara tiba-tiba.
"Hari ini ada pemanggilan terkait tes psikologi untuk Danu," kata Achmad Taufan selaku kuasa hukum Danu saat dihubungi pada Selasa (7/12/2021.
Belum diketahui latar belakang apa yang mengharuskan Danu harus jalani tes kejiwaan.
Namun dalam pemeriksaan kali ini, Danu didampingi oleh orangtuanya.
"Memang orang tua Danu maupun keluarga tidak ikut di BAP, mereka hanya mendampingi saja," kata dia.
Danu disebut-sebut menjadi salah satu dari saksi kunci kasus kematian Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu, yang ditemukan dalam mobil mewah Alphard. (*)