Penemuan Mayat di Subang
KASUS SUBANG, Kenapa hanya Danu yang Jalani Tes Kejiwaan? Lihat Seseorang Diam di TKP
Kepada Tribunjabar, Danu menjelaskan kronologis dirinya yang menerobos dari garis polisi serta membersihkan bak mandi.
Penulis: Dwiky Maulana Vellayati | Editor: Seli Andina Miranti
TRIBUNJABAR.ID - Hampir 4 bulan kasus perampasan nyawa ibu dan anak di Subang, petugas kepolisian masih berupaya mengungkap siapa pelakunya.
Saksi peristiwa nahas tersebut pun sudah bolak-balik dipanggil untuk dimintai keterangan terkait kematian Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23).
Salah satunya Muhamad Ramdanu alias Danu (21).
Danu kembali dipanggil, namun kali ini bukan untuk dimintai keterangan.
Baca juga: Kasus Subang Belum Terungkap, Warga Digegerkan Penemuan Jasad di Subang Kota, Ini Identitasnya
Danu dipanggil untuk menjalani tes psikologi atau tes kejiwaan.
Pada Selasa (7/12/2021) pagi tadi pihak penyidik Polda Jabar dari Ditreskrimum Polda Jabar kembali memanggil saksi kunci.
Sosok Muhamad Ramdanu (21) saksi kunci dari kasus perampasan nyawa ibu dan anak di Kabupaten Subang terus menjadi bahan perbincangan dimasyarakat.
Kepada Tribunjabar, Danu menjelaskan kronologis dirinya yang menerobos dari garis polisi serta membersihkan bak mandi.
Kata ia, sekira pukul 12.00 WIB pada tanggal 19 Agustus 2021 lalu ia berangjak ke TKP yang tak lain rumah kedua korban perampasan nyawa.
Danu datang ke TKP karena di suruh oleh keluarga dari korban untuk menjaganya.
"Siang sekira jam 12an waktu itu saya ke TKP disuruh sama keluarga untuk jagain TKP," ucap Danu kepada Tribun Jabar.
Selepas berada di TKP, ia pun berdiam di SMA Negeri Jalancagak tepat di depan TKP.
Namun, disaat itu ia melihat seorang yang diam di TKP, tanpa pikir panjang ia pun mendatangi orang tersebut.
"Nah terus saya melihat orang itu diem di TKP, langsung saya samperin karena saya udah dapet amanat dari keluarga buat ngejaga di TKP," katanya.
Setelah mendatangi orang tersebut, Danu pun mengira bahwa orang tersebut adalah anggota kepolisian, dan Danu langsung disuruh untuk memasuki TKP dan diminta juga untuk membersihkan bak mandi yang berada di TKP.
"Saya ngeliatnya itu bapaknya datang ke TKP, terus saya disuruh masuk yang bukakan pintunya juga sama bapak itu dan si bapak megang kunci dari rumah," katanya.
Menurut Danu, disaat itu ia tidak sendiri di SMA Negeri Jalancagak tersebut, ia bersama dengan kepala sekolah Yayasan Bina Prestasi Nasional.
"Saya disana gak sendiri ada temen-temen dari Yayasan termasuk kepala sekolah juga ada disitu di SMA Negeri Jalancagak cuman yang nyamperin hanya saya," katanya.
Baca juga: Suara Getar Menahan Tangis, Danu Ungkap Hal Terkait Kasus Subang, Sebut Korban Meninggal Tak Layak
Sebelumnya, nama dari oknum bantuan polisi (Banpol) juga menjadi nama yang di sorot seperti halnya Danu.
Dari informasi yang didapatkan oknum dari banpol tersebut berinisial U yang sering berada di Polsek Jalancagak.
Tes Kejiwaan
Achmad Taufan kuasa hukum Danu mengatakan, pemeriksaan kliennya hari ini didampingi langsung oleh kedua orang tua dari Danu serta uwak dari Danu itu sendiri.
"Bukan cuman Danu yang dipanggil hari ini, orang tua bersama uwanya Danu juga dihadirkan pihak kepolisian untuk mendampingi Danu yah," ucap Taufan melalui pesan singkat Whatsapp, Selasa (7/12/2021).
Sebelumnya, Taufan menyatakan bahwa dalam agenda pemanggilan kliennya saat ini terkait dengan test psikologis maupun test kejiwaan dari Polda Jabar sejak pukul 09.00 WIB pagi tadi.
"Memang orangtua Danu maupun keluarga tidak ikut di BAP, mereka hanya mendapampingi saja dalam agenda pemanggilan test psikologis hari ini," katanya.
Dapat diketahui, Danu sendiri digadang-gadang menjadi salah satu dari saksi kunci kasus kematian Tuti Suhartini (55) serta Amalia Mustika Ratu (23) yang ditemukan dalam mobil mewah Alpard.
Sementara itu, kasus yang disebut kasus Jalancagak Subang ini, sudah ditangani oleh Polda Jabar.
Pihak kepolisian pun masih terus berupaya untuk mengungkap kasus yang setiap harinya menjadi sorotan publik ini.
Kegiatan Danu di Hari Kejadian
Danu sempat bertemu dengan keluarga Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu, pada 17 Agustus, sehari sebelum penemuan mayat di Subang.
Pada siang harinya, kata Danu, ia sempat ke rumah korban menghampiri Amalia Mustika Ratu.
Hal itu karena Danu sempat disuruh Yoris untuk membeli doubletip dan meminta uangnya pada Amalia
Baca juga: KASUS SUBANG, Saksi Kunci Jalani Tes Kejiwaan di Polda Jabar, Diperiksa Dua Hari Beruntun
"Terakhir ketemu tanggal 17. Karena disuruh Yoris membeli doubletip jam 11 siang."
"Gak sempet ngerokok atau makan di sana. Terus ngambil uang ke Amel Rp 100 ribu, terus beli doubletip," ungkap Danu, dilansir dari TribunnewsBogor.com.
Setelah itu, Danu langsung pergi ke Kasomalang, rumah Yoris.
Ternyata, Tuti dan Amalia juga pergi ke Kasomalang, berkumpul dengan Danu dan keluarga Yoris.
Sore harinya, setelah pulang dari rumah Yoris, Danu sempat mengantarkan Tuti dan Amalia ke rumahnya.
Di rumah Tuti, Danu pun sempat merokok.
"Tanggal 17 sore memang ke rumah Amel karena di suruh membeli makanan. Sempat merokok...wajar saja ada sisa puntung rokok yang tertinggal," ungkap Danu, dilansir TribunnewsBogor.com dari akun Youtube TVOne News, Senin (20/9/2021).
Setelah itu, Danu main game di warnet dan pulang malam hari.
Danu mengaku baru tidur pukul 02.30 WIB.
"Malamnya gak ke mana-mana lagi. Main game, TikTokan, WA-an, ngecek grup WA sekolah," ungkap Danu.
Pagi harinya, Rabu (18/9/2021), Danu mengaku dikejutkan dengan teriakan Yosef.
Akan tetapi, Danu saat itu tidak memedulikan teriakan Yosef dan pura-pura tidur.
"Pagi-pagi tanggal 18-nya Danu lagi tidur ada yang teriak-teriak pakai motor, terus samar-samar juga kaya pak Yosef, pura-pura tidur lagi," ungkap Danu.
Namun, Danu yang pura-pura tidur terkejut mendengar pengakuan Yosef kepada ibundanya yang menyebut bahwa Tuti dan Amalia diculik.
"Pas Mama nyamperin, 'Danu, itu rumah acak-acakan Amel diculik'."
"Danu kaget gak sempat cuci muka dulu atau sikat gigi, langsung ngeluarin motor langsung ke sana," kata Danu seperti dikutip dari Youtube Heri Susanto.
Ketika Danu menyusul ke lokasi kejadian, Yosef terlihat kabur berbalik arah.
Bukannya memandu Danu menuju ke TKP, Yosef terlihat buru-buru pergi ke arah lain.
Danu pun sempat tidak tahu ke mana Yosef pergi.
Namun setelah diselidiki, rupanya saat itu, Yosef pergi ke Polsek Jalan Cagak.
Setelah itu, Danu pun pergi ke rumah korban.
Ternyata, Danu melihat kondisi rumah Tuti saat itu sudah berantakan.
Sementara itu, Lilis, kakak Tuti, buka suara soal perangai Danu.
Baca juga: Hanya Danu yang Dites Psikologi soal Kasus Subang, Mengapa Saksi Lain Tak Dites Kejiwaannya?
Diakui Lilis, Danu memang sering pergi ke rumah korban, tapi hanya sebatas untuk membantu pekerjaan.
Namun dalam hal tidur, Danu tinggal dengan orang tuanya yang berada di dekat rumah korban.
"Danu itu tinggal di rumah korban atau kerja?" tanya wartawan.
"Ya tinggalnya sama orang tua, kan deket. Jadi ke situ pas ada tugas dari Yoris, minta dibantuin ini itu kayak bikin surat," ungkap Lilis.
Tak hanya itu, dijelaslan Lilis bahwa Danu juga disebut akrab dengan Tuti dan Amalia. (*)