UPDATE Kasus Kematian Nwr Gegara Bripda Randy si Polisi Jahat, Sebut Keterlibatan Orangtua

Fakta baru kasus kematian mahasiswi Nwr minum racun karena depresi disuruh aborsi oleh Bripda Randy si polisi jahat.

Editor: Mega Nugraha
Istimewa/MemoMedsos
Beredar foto polisi jahat Bripda Randy yang terlibat aborsi kehamilan pacarnya, Nwy yang belakangan mati minum racun di makam ayahnya. 

"Kami mengamankan seseorang yang berinisial RB, yang bersangkutan profesinya Polisi berpangkat Bripda, bertugas umum di Polres Pasuruan," ungkap Brigjen Slamet dalam konferensi pers di Polres Mojokerto, Sabtu (4/12/2021) malam.

Bripda Randy saat ini ditahan di Polda Jatim dan menjalani pemeriksaan. Dari pemeriksaan itu, terungkap bahwa Bripda Randy diduga meminta agar Nwy aborsi kandungannya.

Keduanya berkenalan sejak 2019 di momen launching toko baju di Malang. Keduanya kemudian bertukar nomor telpon.

Hingga akhirnya, keduanya pacaran. Pacarannya yang kelewat batas membuat keduanya terlibat hubungan intim suami istri hingga Nwr hamil.

Rupanya, dari hubungan intim suami istri itu, korban sempat dua kali aborsi atau perampasan nyawa bayi di dalam kandungan dengan minum obat penggugur kandungan.

Pertama saat usia kandungan 1 minggu dan kedua saat kandungan empat bulan. Biaya obat penggugur kandugan itu hingga Rp 1,5 juta. Korban sempat alami pendarahan di Kabupaten Mojokerto.

Baca juga: SOSOK Bripda RB, Polisi Kekasih Mahasiswa yang Akhiri Hidup di Atas Makam Ayahnya, Dinas di Sini

"Selama pacaran, Oktober 2019 sampai dengan Desember 2021, sudah melakukan tindakan aborsi bersama, yang mana dilaksanakan pada Maret Tahun 2020 dan yang kedua Agustus 2021," bebernya.

Brigjen Slamet Hadi Supraptoyo menyebut, pihaknya akan menindak tegas terhadap pelanggaran kode etik Polri tesebut.

"Kami tidak akan pandang bulu, siapapun ketika ada pelanggaran kami akan melakukan penindakan," pungkasnya.

Kronologi

Nwr mahasiswa Universitas Brawijaya di Kota Malang itu ditemukan terkapar di makam ayahnya itu pada Kamis (2/12/2021).

Juru kunci makam Dusun Sugihan, Sugito (60) mengatakan sebelumnya melihat korban mengendarai sepeda motor ke area pemakaman.

Saat itu, dia bersih-bersih pemakaman dan melihat korban sudah tergeletak dalam kondisi meninggal di atas makam ayahnya yang meninggal 100 hari lalu.

"Saya melihat dia (Korban, Red) sudah terlentang dan ternyata sudah meninggal,” ungkapnya, Jumat (3/12/2021).

Halaman
1234
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved