Mantan TKW Asal Indramayu Ini Dulu Pernah Jadi Korban Perdagangan Orang, Sekarang Begini Nasibnya
Huki Zaenah mengatakan, ia tidak ingin ada lagi korban selanjutnya yang bernasib sama seperti dia.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Hermawan Aksan
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Pengalaman pilu saat menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) membuat Huki Zaenah (40) memutuskan bergabung dengan Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Cabang Indramayu.
Mantan pekerja migran Indonesia (PMI) atau TKW asal Desa Krasak, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, ini diketahui beberapa kali mendapat tindakan kasar selama bekerja di luar negeri pada rentang waktu 2001-2016.
Mulai dari dipukul karena menolak saat majikan berbuat tak senonoh hingga dipukuli.
Huki Zaenah mengatakan, ia tidak ingin ada lagi korban selanjutnya yang bernasib sama seperti dia.
Baca juga: Mantan TKW Indramayu Ini Bagikan Cerita Pilu, Dipaksa Majikan Berbuat tak Senonoh, Sembunyi di WC
"Makanya saya bergabung dengan SBMI sejak berhenti jadi PMI, agar tidak ada yang bernasib seperti yang saya alami dulu," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Minggu (5/12/2021).
Dalam kesehariannya, Huki Zaenah pun sekarang ini aktif mengedukasi para calon PMI yang hendak berangkat ke luar negeri.
Ia selalu menekankan agar mereka berangkat melalui jalur resmi yang sudah dibuat pemerintah.
Pasalnya, pengalaman menjadi korban TPPO, kata Huki Zaenah, sudah seperti mimpi buruk.
Ia pun saat itu hanya bisa pasrah dan menjalani semua itu karena desakan ekonomi.
Baca juga: Jatuh Cinta Pandangan Pertama, TKW Asal Madura Kini Jadi Nyonya Besar, Dinikahi Pria Asal Arab Saudi
Huki, yang sekaligus ibu dari dua anak, bahkan berkomitmen tidak akan mengizinkan kedua anaknya untuk berkerja di sektor informal di luar negeri.
Meski demikian, ia juga tidak menutup kemungkinan bila anaknya memaksa ingin ke luar negeri, dengan catatan mencari pekerjaan di sektor formal.
"Saya tidak mau kalau anak saya bernasib sama kayak saya dulu, jadi korban TPPO."
"Kalau bukan pekerjaan yang bagus, sebaiknya di sini saja di Indonesia," ujarnya.
Dalam hal ini, Huki Zaenah berharap, tidak ada lagi korban-korban TPPO yang menimpa pekerja migran, khususnya asal Kabupaten Indramayu.
Ia juga berharap kepada pemerintah untuk bisa menindak tegas praktik-praktik penyaluran PMI secara unprosedural yang saat ini masih marak terjadi.
"Bagaimanapun jangan sampai ada korban-korban lainnya," ujar dia. (*)
