Tel Aviv Jadi Kota Termahal di Dunia, Geser Paris dan Hongkong

Tel Aviv sebuah kota di Israel ditetapkan sebagai kota termahal di dunia versi Economist Intelligent Unit (EIU) pada Rabu (1/12/2021).

Editor: Mega Nugraha
Independent via Kompas.com
Anak-anak perempuan di Israel sedang bermain sepeda. 

TRIBUNJABAR.ID- Tel Aviv sebuah kota di Israel ditetapkan sebagai kota termahal di dunia versi Economist Intelligent Unit (EIU) pada Rabu (1/12/2021).

Tel Aviv naik lima peringkat dibandingkan laporan EIU pada 2020 yang menempatkan Paris, Hongkong dan Zurich di peringkat teratas kota termahal di dunia.

EIU mengumumkan laporan "Worldwide Cost of Living 2021". Di dalamnya berisini analisa besaran biaya hidup di 173 kota di dunia.

Salah satunya, Paris dan Singapura menjadi kota termahal kedua di dunia untuk ditinggali, dikuti oleh Zurich dan Hong Kong.

Baca juga: Lesti Kejora dan Rizky Billar Diperiksa Penyidik Polda Metro Jaya, Kuasa Hukum Beri Penjelasan

Sementara New York berada di peringkat keenam dan Jenewa menduduki peringkat ketujuh.

Secara umum, peringkat teratas masih didominasi oleh kota-kota Eropa dan kota-kota maju Asia, sementara kota-kota Amerika Utara dan Cina tetap relatif murah.

Kenapa Tel Aviv Mahal?

Ternyata, penyebab Tel Aviv jadi kota termahal karena kekuatan mata uang Shekel Israel terhadap Dolar AS, serta meningkatnya harga transportasi dan bahan makanan.

Data tahun ini dikumpulkan pada bulan Agustus dan September, ketika harga barang dan komoditas naik di seluruh dunia.

Rata-rata, harga naik 3,5% dalam mata uang lokal, yang merupakan tingkat inflasi tercepat yang tercatat dalam lima tahun terakhir.

Angka inflasi rata-rata ini tidak termasuk empat kota dengan tingkat yang sangat tinggi: Caracas, Damaskus, Buenos Aires, dan Teheran.

Baca juga: Orang Indonesia Tak Perlu Jalani Karantina Jika Berkunjung ke Singapura, Tapi Harus Penuhi Hal Ini

Pembatasan sosial akibat pandemi virus corona telah "mengganggu pasokan barang, menyebabkan kelangkaan dan harga lebih tinggi," menurut Upasana Dutt, Kepala Worldwide Cost of Living EIU. Dia menambahkan bahwa kenaikan harga bensin sangat mencolok.

"Tahun-tahun mendatang, kita akan melihat biaya hidup meningkat lebih jauh di banyak kota karena upah meningkat di banyak sektor. Namun, kita juga akan melihat bank sentral menaikkan suku bunga, dengan hati-hati, untuk membendung inflasi. Jadi kenaikan harga harus mulai moderat dari level tahun ini," jelas Dutt.

Bagaimana dengan kota-kota lain?

Ibu kota Jerman, Berlin, telah turun delapan anak tangga ke peringkat 50, menjadikannya yang termurah dari enam kota di Jerman yang masuk dalam dalam peringkat Worldide Living of Cost EIU. Frankfurt, salah satu pusat keuangan utama dunia, jadi kota Jerman yang paling mahal, mendudukui peringkat ke-19.

Lompatan terbesar dilakukan oleh ibu kota Iran, Teheran, yang naik dari peringkat ke-79 ke peringkat ke-29. Perubahan ini dapat dijelaskan dengan sanksi AS yang menyebabkan kelangkaan dan kenaikan harga di negara tersebut.

Sementara itu, daftar menunjukkan kota-kota dengan biaya hidup termurah berada di kawasan Timur Tengah dan Afrika, atau bagian Asia yang lebih miskin.

Damaskus tetap menjadi kota termurah dalam daftar, mencerminkan efek dari perang saudara yang sedang berlangsung di Suriah. Kedua dari terakhir diduduki Tripoli, Libya, yang juga telah dilanda konflik selama bertahun-tahun. rap/ha (EIU, AFP, dpa)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tel Aviv Geser Paris Jadi Kota Termahal di Dunia untuk Ditinggali, 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved