Penemuan Mayat di Subang

Yosef Sebut Tak Ada Makanan Sebelum Pamit Pergi, Siapa yang Pesta Nasi Goreng di Lokasi Kasus Subang

Yosef tegas menyatakan tak ada makanan sebelum ia pamit pergi namun di lokasi Kasus Subang ditemukan banyak bekas makanan seperti nasi goreng

Editor: Siti Fatimah
kolase
Yosef tegas menyatakan tak ada makanan sebelum ia pamit pergi namun di lokasi Kasus Subang ditemukan banyak bekas makanan seperti nasi goreng. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Usai saksi-saksi kunci dilakukan pemeriksaan lebih mendalam, terungkap fakta-fakta baru terkait kasus Subang. Penyidikan menemukan fakta keterkaitan banyaknya makanan di meja makan dengan kehadiran salah satu saksi kunci sebelum penemuan mayat di Subang.

Saksi kunci ini secara tegas menyatakan tak ada banyak makanan di meja saat ia berada di lokasi kejadian pada malam hari sebelum Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu ditemukan bersimbah darah.

Tak hanya itu, saksi kunci ini juga tegas menyatakan tak ada putung rukuk di asbak pada saat ia berada di dalam rumah korban.

Baca juga: Hari Ke-102 Kasus Subang: Harapan Saksi Kunci Ini Belum Terkabul, Pelaku Diumumkan Pekan Ini?

Kesaksian saksi kunci ini mempertegas kesaksian saksi lain yang menyatakan sempat melihat adanya 3 perempuan dan dua lelaki pada malam hari sebelum kejadian.

Apakah Amalia dan Tuti serta pelaku sempat pesta makan sebelum mengeksekuis korban?

Atau hidangan biasa untuk menyambut tamu lain?

Lalu siapa 3 perempuan dan dua lelaki yang nyaris tengah malam ada di rumah korban sebagaimana dilihat oleh saksi.

Dikutip dari Surya.Id, Polisi memperlihatkan foto nasi goreng dan sejumlah makanan lainnya di meja di rumah TKP pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Baca juga: Kasus Subang Sudah Lewat 100 Hari, Yosep Terus Desak Polisi Segera Ungkap Pelaku

Hal itu ditunjukkan kepada para saksi saat berlangsungnya pemeriksaan kepada para saksi kunci, Kamis (25/11/2021).

Apakah para pelaku pesta makanan dulu sebelum mengeksekusi kedua korban?

Belum ada penjelasan dari pihak kepolisian. 

Ada tiga saksi kunci yang diperiksa penyidik Polda Jabar. Yakni, Yosef Hidayah, Yoris Raja Amanullah dan Muhammad Ramdanu alias Danu. Satu lagi, istri Yoris, Yanti Jubaedah juga turut diperiksa.

Yosef merupakan suami korban Tuti Suhartini, Yoris anak pertama dari pasangan Yosef dan Tuti, sementara Danu keponakan Tuti.

Sebelum keitga saksi kunci itu diperiksa, Polda Jabar lebih dahulu memeriksa tiga saksi lain dari luar keluarga korban Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.

Dari kesaksian salah satu saksi tersebut, dia melihat lima orang ada di rumah Tuti sekitar pukul 23.40 WIB pada Selasa (17/8/2021). 

Saksi itu mengetahuinya karena pada jam itu melintas di depan rumah Tuti.

Baca juga: Tingkatkan Vaksinasi Covid-19 di Subang, Polres Subang Gelar Vaksinasi Serentak Nasional Covid-19

Saksi itu juga menyebutkan, kelima orang itu terdiri dari 3 perempuan dan 2 laki-laki.  

Sementara, nasi goreng di atas meja di rumah Tuti dijadikan petunjuk oleh polisi untuk mencari pelaku.

Di samping nasi goreng, asbak juga dijadikan petunjuk lain.

Mengingat, dari hasil forensik kedua, ditemukan puntung rokok yang mengarah kepada pelaku.

Rohman Hidayat kuasa hukum Yosef yang mendampingi saat pemeriksaan mengatakan, kliennya itu ditanya soal nasi goreng di TKP kasus Subang pada 17 Agustus 2021 atau malam sebelum hari kejadian.

Saat itu, penyidik menunjukkan foto meja makan yang terdapat nasi goreng dan makanan lain.

"39 pertanyaan untuk Pak Yosef, salah satunya yaitu terkait dengan adanya nasi goreng dan makanan dengan bungkus aluminium foil," ujar Rohman Hidayat, Jumat (26/11/2021).

Baca juga: Belajar dari Kasus Subang Ahli Forensik Ingatkan Jika Terjadi Kasus Perampasan Nyawa Lakukan Hal ini

Pada malam hari sebelum kejadian, Yosef mengaku sempat datang ke rumah tersebut untuk pamit karena akan menginap di rumah istri muda, Ny Mimin.

"Pak Yosef tidak mengetahui hal itu, karena sebelum berangkat ke Bu Mimin tidak ada makanan apa-apa," ucap Rohman Hidayat.

Fajar Sidik, kuasa hukum Yosef lainya, menambahkan, dalam pemeriksaan, Yosef ditunjukan foto meja makan yang mana terdapat nasi goreng.

"Ada juga bagaimana kebiasaan dari anaknya Pak Yosef yaitu Amalia dari cara menyajikan makanan kalo misalnya Amalia beli nasi goreng cara menyajikannya seperti apa, apa langsung dimakan dari kertas nasinya langsung atau dipindahkan dulu ke piring," katanya.

Dari 39 pertanyaan, selain soal makanan, polisi juga menanyakan soal ponsel.

"Dalam BAP nya bukan hanya dipertanyakan terkait kepemilikan Handphone," ucapnya.

Selain soal nasi goreng, ternyata polisi juga menanyakan soal puntung rokok di TKP kasus Subang malam sebelum kejadian.

"Terkait putung rokok, kliennya mengaku ketika pergi ke rumah istri mudanya di rumah itu asbaknya masih kosong, tidak ada puntung rokok," katanya.

Yosef dalam pemeriksaan itu kembali menekankan soal asbak yang terisi di rumah tersebut.

Baca juga: 101 Hari Kasus Subang, 2 Saksi Kunci Hadir di Pengajian Keluarga, Pengakuan Yoris: Hidup Saya Hampa

"Penyidik nanya soal asbak. Tapi pak Yosep bilang kosong. Kan pada waktu itu nerima tamu, tapi tidak lama dan tidak sempat membuang rokok di asbak. Jadi, dia ingat betul bahwa asbak yang di ruang tamu itu kosong pada saat Yosep keluar rumah," katanya.

Dengan pertanyaan menjurus soal kehadiran nasi goreng dan puntung rokok di rumah kasus Subang, diduga ada pihak lain yang datang.

"Bisa jadi ada yang datang ke rumah, tapi pak Yosef tidak tahu," ucap dia.

Pelaku diduga orang dekat

Merujuk pada temuan di TKP kasus Subang di awal penemuan mayat Amalia dan Tuti di bagasi Toyota Alphard, polisi meyakini pelaku perampasan nyawa Amalia dan Tuti orang dekat.

"Pintu rumah tidak dirusak, artinya orang itu kan bisa masuk dengan gampang, artinya kan (pelaku) diduga sudah saling mengenal," kata AKBP Sumarni, Kapolres Subang saat diwawancarai beberapa hari setelah penemuan mayat anak dan ibu tersebut.

Banyak puntung rokok di TKP

Sementara, soal rokok ini jadi perhatian ahli forensik Kombes Sumy Hastry Purwanti saat berbincang dengan Denny Darko membahas soal itu di Youtube-nya yang diunggah Selasa (23/11/2021).

Dalam perbincangan itu, Kombes Sumy Hastri Purwanti mengulas soal polisi mencari petunjuk untuk mengungkap kasus yang sudah berlalu 3 bulan tersebut.

Baca juga: 102 Hari Kasus Subang: Ada 3 Kejanggalan Pelaku, Amalia Ditemukan tak Berbaju tapi tak Dirudapaksa

Rokok disebut dokter Hastry jadi salah satu jalan pembuka polisi mengurai kasus Subang.

Puntung rokok memang banyak ditemui di TKP kasus Subang di Dusun Ciseuti.

Khusus DNA yang ditemukan di puntung rokok di lokasi kejadian, diakui Kombes Sumy Hastry Purwanti butuh satu bulan untuk mengungkapnya.

Hal itu karena penyidik juga ingin mencocokkan DNA itu dengan waktu kematian korban.

"Itu yang sulit karena harus kita ulang lagi, kita bandingkan dengan properti atau sisa-sisa rokok yang lain. Karena rumah itu banyak didatangi orang-orang dari yayasan.

Oh... yang baru itu DNA siapa, sesuai gak dengan waktu kejadian, dengan waktu kematian? Jadi lamanya di situ," terangnya.

Meski lama, dr Hastry memastikan sudah menemukan petunjuk penting kasus ini.

"Sebenarnya kita sudah dapat dan selesai dari properti yang kita periksa di laboratorium forensik di Jakarta itu sudah ketemu semua," tegasnya.

Di kesempatan itu dr Hastry juga membocorkan bagaimana caranya di mengungkap calon tersangka dalam kasus ini dilihat dari cara merokoknya.

Baca juga: FAKTA-fakta Kasus Subang, Koordinat Ponsel Amalia Ditemukan, hingga Saksi Ini Diperiksa Paling Lama

Dijelaskan Kombes Sumy Hastry Purwanti, pada identifikasi puntung rokok bisa diketahui bagaimana profil orangnya.

"Profile orang merokok berbeda. BIsa sampai satu potong rokok habis, bisa 3/4," katanya.

Selain itu juga bisa diketahui dari cara memegang rokoknya.

"Kita juga bisa profile dari saksi-saksi ini. Bagaimana dia memegang rokok, bagaimana dia menghabiskan rokok, itu bisa dihabiskan ternyata berbeda-beda. Nanti bila sewaktu-waktu diumumkan (tersangka), memang cara merokoknya seperti itu," urainya.

Diungkapkan Hastry, tanpa disadari, dari puluhan saksi yang merokok itu menjadi bahan identifikasinya.

"Itu kayak memprofile. Mungkin masyarakat gak mikir, itu kerja polisi. Jadi perlu berhati-hati. DNA berbicara, profile dia merokok, merknya apa, itu sudah ada rekamannya," tegasnya.

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Pelaku Pesta Sebelum Bunuh Tuti dan Amalia? Banyak Makanan di Meja Rumah TKP Pembunuhan di Subang,

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved