SDN 5 dan 9 Rancaekek Kembali Terendam Banjir, Tanggul Jebol Tak Kuat Menahan Air

Sekolah SDN 5 dan 9 Rancaekek, Kabupaten Bandung, kembali terendam banjir, akibat jebolnya tanggul Sungai Cikeruh

Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Siti Fatimah
Sekolah SDN 5 dan 9 Rancaekek, Kabupaten Bandung, kembali terendam banjir, akibat jebolnya tanggul Sungai Cikeruh, Sabtu (27/11/2021). 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- Sekolah SDN 5 dan 9 Rancaekek, Kabupaten Bandung, kembali terendam banjir, akibat jebolnya tanggul Sungai Cikeruh, Sabtu (27/11/2021).

Hingga tadi, di sekolah tersebut masih terdapat genangan air, tak nampak aktifitas sekolah karena memang Minggu (28/11/2021).

Namun, terlihat ada beberapa orang anak yang sedang membersihkan teras sekolah dan terdapat seorang bapak-bapak.

Belakangan diketahui ia adalah Dayat (58) yang merupakan penjaga sekolah SDN 5 dan 9 Rancaekek.

Baca juga: Banjir Bandang di Garut, Bupati Pastikan Tak Ada Korban Jiwa, Puluhan Ha Sawah Puso, Ada Ganti Rugi

Dayat mengaku, banjir yang menggenang ke sekolahnya, merupakan yang ketiga kalinya.

"Pada musim hujan kali ini, ini merupakan yang ketigakalinya dan paling besar," kata Dayat, saat membersihkan sekolah.

Dayat mengatakan, sekarang anak-anak libur, anak yang tadi merupakan anak rumahnya dekat dengan sekolah.

"Main ke sini, melihat sekolahnya, kebanjiran," tuturnya.

Baca juga: Kali Ini Banjir Bandang di KBB, Jembatan Penghubung Dua Kampung Hancur, Warga Terisolir

Banjir terjadi, menurut Dayat, mulai sore dan saat malam banjir semakin besar. Banjir yang merendam sekitar 70 centimeter, dan saat pagi sudah mulai berangsur surut.

"Sekolah posisinya berada di bawah jalan, jadi saat banjir di jalan surut di sekolah masih tergenang. Semalam jalan seperti sungai, air terus naik," katanya.

Biasanya kata Dayat, jika sekolah terendam banjir, ia langsung menyedot air yang menggenang dengan mesin pompa dan dibuang ke sungai.

Baca juga: Sumedang Dikepung Bencana, Dalam Sehari Diterjang Empat Bencana Alam, dari Banjir sampai Longsor

"Sekarang tidak karena mesin pompanya rusak, terendam banjir juga," ujarnya.

Tentu kata Dayat, berharap sekolahnya tak kebanjiran lagi karena kasian anak-anak yang sekolah dan guru yang mengajar juga terhambat.

"Kami jadi capek harus bersih-berih juga, setelah banjir, bahkan bersih-bersihnya memakan waktu  sampai 2-4 hari kalau untuk seluruh sekolah," ucapnya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved