Persib Bandung

Cerita Dokter Tim Persib Ikut Tangani Pemain Persiraja yang Pingsan: Saya Spontan Lari ke Lapangan

Tim medis Persib sampai turun tangan untuk membantu Ramadhan hingga akhirnya dibawa ke rumah sakit menggunakan ambulans.

Penulis: Ferdyan Adhy Nugraha | Editor: Hermawan Aksan
Tribunjabar.id/Ferdyan Adhy Nugraha
Dokter tim Persib Bandung, Rafi Ghani, di Graha Persib, Jalan Sulanjana No 17, Jumat (10/7/2020). 

Di jagat media sosial, banyak orang mengkritik cara penanganan tim medis Persiraja.

Terutama ketika mengangakat perut yang menurut beberapa orang bisa membahayakan Ramadhan.

Rafi mengatakan, apa yang dilakukan oleh tim medis Persiraja tidak salah.

Justru, menurut Rafi, apa yang dilakukan medis Persiraja sudah benar.

"Dan saya membantu juga di sana sedang dibantu sama tim medis Persiraja juga."

Pemain Persiraja Banda Aceh Ramadhan saat akan diangkut ke ambulans. Pemain muda ini dibawa ke rumah sakit setelah tak sadarkan diri di laga lawan Persib Bandung.
Pemain Persiraja Banda Aceh Ramadhan saat akan diangkut ke ambulans. Pemain muda ini dibawa ke rumah sakit setelah tak sadarkan diri di laga lawan Persib Bandung. (Tribunnews/Muhammad Nursina)

"Dan saya juga itu spontanitas saja, waktu melihat perut pemain itu diangkat oleh tim medis Persiraja, atletnya kelihatan tidak bergerak."

"Jadi saya spontan saja lari untuk membantu," katanya.

Secara standard operating procedure (SOP) di Liga 1, kata Rafi, wasit akan memanggil tim medis ketika ada pemain yang membutuhkan pertolongan.

Namun, dalam beberapa kasus, termasuk saat laga Persib melawan Persiraja, tim medis bisa langsung masuk ke lapangan tanpa instruksi wasit dan pelatih.

"Sebab itu sudah harus ditangani dengan cepat," katanya.

Saat Ramadhan tergeletak dan tak sadarkan diri, Rafi sempat khawatir ada pendarahan di rongga perut.

Namun setelah diobservasi ternyata tidak ada ada.

Menurut Rafi, salah satu penyebab Ramadhan tidak sadarkan diri karena bola terlihat mengenai ulu hati.

Di sana, lanjut Rafi, terdapat bagian pernapasan, paru-paru, dan diagframa.

"Mungkin ada trauma di bagian itu dan untuk beberapa saat pemain tidak bisa bernapas dan akhirnya kesadarannya menurun," katanya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved