Terancam Ular Berbisa, 2 Hari 2 Malam Suami Istri Terjebak Eceng Gondok Bendungan Jatiluhur
Pasangan suami istri di Kabupaten Purwakarta terjebak semalaman di tengah eceng gondok Bendungan Jatiluhur, Purwakarta seusai mengantar benih ikan.
Penulis: Irvan Maulana | Editor: Mega Nugraha
Laporan Kontributor Tribun Jabar, Irvan Maulana
TIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Pasangan suami istri di Kabupaten Purwakarta terjebak semalaman di tengah eceng gondok Bendungan Jatiluhur, Purwakarta seusai mengantar benih ikan.
Pasanga suami isteri tersebut berangkat pada Sabtu 20 November 2021 sekira pukul 09.00 WIB untuk mengantarkan benih ikan ke kolam jaring apung (KJA) bersama sang isteri.
Kejadian tersebut menimpa seorang nakhoda bernama Deden (46) bersama sang isteri. Usai mengantar ikan, arah menuju Dermaga Serpis tertutup hamparan eceng gondok.
Deden sempat memutar mencari celah yang bisa dilalui, namun usahanya nihil.
Baca juga: 2 Alasan Kasus Subang Ditangani Polda Jabar, Kinerja Anak Buah AKBP Sumarni Dipertanyakan
"Waktu hari Sabtu malam minggu itu karena memang sudah gelap saya gak nemu jalan, jadi terpaksa harus nginep di pesisir warga sekitar," ujar Deden ketika dihubungi Tribun, Selasa (23/11/2021).
Sang kakak, Ujang (52) yang juga berprofesi sebagai nakhoda sempat mencari adiknya yang pergi mengantar bibit tak kunjung pulang.
"Hari Minggu sore kakak saya coba nyari saya, karena saya memang gak bawa HP," kata dia.
Namun usaha sang kakak nihil, karena rute menuju KJA juga tertutup eceng gondok sehingga ia tak bisa melaluinya.
Pada Minggu malam, Ujang lantas melaporkan ketidak pulangan adiknya ke pihak Perusahaan Umum Jasa Tirta II (PJT II) untuk meminta tolong membantu mencari adiknya.
Baca juga: Bandar Narkoba yang Menabrak Anggota Polres Metro Jakarta Pusat di Cirebon Masih Buron
Pihak PJT II lalu menerjunkan kapal berjenis Tagboat untuk mencari Deden dan isterinya.
Koordinator Angkutan Sungai Danau dan Penyebrangan (ASDP) Jatiluhur Atim Prihantono mengatakan, pencarian berlangsung pada Minggu (21/11/2021) malam.
"Posisi terakhir perahu Deden ditemukan pada Senin dini hari tengah ditengah hamparan eceng gondok di dekat KJA," ujar Atim
Deden bersama perahunya baru bisa di derek pada Selasa dini hari sekira pukul 01.30 WIB.
Hal Menakutkan Mengancam
Hal mengerikan dibalik hamparan eceng gondok di Bendungan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta bisa saja mengancam keselematan jiwa.
Di bawah hamparan eceng gondok tersebut kerap kali ditemui binatang melata seperti ular.
Salah satu yang ditemui Tribun dilapangan merupakan ular karung belang, ular tersebut memang bermacam jenis, dari mulai yang tidak berbahaya, hingga yang berbisa.
Ular bernama latin Acrochordidae tersebut paling sering ditemukan para nakhoda saat berlayar di tengah hamparan eceng gondok.

Koordinator Angkutan Sungai Danau dan Penyebrangan (ASDP) Jatiluhur Atim Prihantono mengatakan, ular tersebut pernah menggigitnya saat tengah kerja bakti mengangkat eceng gondok.
"Saya pernah waktu itu kena tangan, untung saja bukan jenis yang berbisa, sisa gigitannya itu gatal, bukan hanya gatal bahkan ada juga yang membuat meriang," ujar Atim ketika diwawancara Tribun di Dermaga Serpis Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Kamis (21/10/2021).
Selain itu, ular berspesies ular air dengan jenis sisik warna kuning tersebut bahkan memiliki bisa.
"Kalau yang ular sisik kuning itu ada bisanya, mungkin lebih berbahaya," kata dia.
Baca juga: Setelah Irjen Suntana Bersuara, Kasus Subang Diambil Alih Polda Jabar, Begini Alasannya
Bahkan dikatakan Atim, ular yang memang habibatnya di sungai dan perairan tawar tersebut kerap kali mengganggu warga yang sedang beraktivitas di perairan.
"Pasti ada saja gangguan, orang lagi kerja bakti angkat eceng gondok ada ular kan kaget juga," ucapnya.
Bukan Yang Pertama
Puluhan orang terjebak di dalam perahu di tengah lautan eceng gondok Bendungan Jatiluhr pada Minggu (17/10/2021).
Ttim dari Kantor SAR Bandung diberangkatkan untuk evakuasi korban terjebak di tengah eceng gondok Bendungan Jatiluhur tersebut.
"Kantor SAR Bandung menerima laporan pada pukul 20.20 dari keluarga korban terkait 23 orang terjebak di Bendungan Jatiluhur. Terdiri dari 20 orang dewasa dan 3 orang anak-anak," kata Kepala Kantor SAR Bandung Deden Ridwansyah dalam keterangan tertulis yang diterima Tribun, Minggu (17/10/2021) malam.
Informasi dihimpun, sebelum terjebak, mereka sedang berlibur bersama keluarga menggunakan perahu jukung.
"Namun perahu terjebak di tengah waduk karena tertutup eceng gondok sehingga tidak bisa kembali ke daratan dan membutuhkan evakuasi,"katanya.
Deden Ridwansyah menambahkan, pihaknya memberangkatkan tim rescue ke lokasi kejadian setelah sebelumnya berkoordinasi dengan potensi SAR dan pelapor.
"Tim di lengkapi dengan 1 unit rescue carrier, 1 truck personil, 2 set palsar air, 1 set eeralatan alkom, 2 Set Peralatan Medis dan APD Personal. Hingga pukul 21.30 WIB tim masih dalam perjalanan menuju lokasi kejadian dengan estimasi tim tiba pada pukul 23.05 WIB," katanya.