Penemuan Mayat di Subang

Puluhan DNA di Kasus Subang Sudah Diketahui, Polisi Tinggal Cocokkan dengan Waktu Kematian

Ternyata polisi menemukan puluhan DNA di Tempat Kejadian Perkara kasus Subang atau kasus perampasan nyawa ibu dan anak di Subang.

Editor: Ravianto
Kondisi rumah tempat ditemukan mayat Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu di Subang 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Ternyata polisi menemukan puluhan DNA di Tempat Kejadian Perkara kasus Subang atau kasus perampasan nyawa ibu dan anak di Subang.

Meski demikian, puluhan DNA itu semuanya sudah diketahui milik siapa dan apakah terkait dengan kasus pembunuhan ibu dan anak di subang atau tidak.

Hal ini terungkap setelah pemeriksaan forensik yang dilakukan ahli forensik dari Mabes Polri, Kombes Pol dr Hastry Sumy Purwanti selesai.

Dokter Hastry mengatakan kalau pemeriksaan forensik sudah selesai dan sudah ketemu semua, siapa saja DNA yang ditemukan dalam barang bukti.

Lalu mengapa pengungkapan kasus Subang lama?

Ia menuturkan tahapan penyelidikan dan penyebab mengapa proses pengungkapan kasus Subang berlangsung lama.

Dokter Hastry menjelaskan, dalam identifikasi kasus lain biasanya ada data pembanding, sehingga proses pengungkapannya cepat.

"Kalau proses identifikasi biasa, bencana massal itu bisa cepat karena ada data pembanding, kalau teroris bisa cepat karena sudah ada data pembanding dari keluarganya," kata Dokter Hastry dikutip TribunnewsBogor.com dari akun Youtube Denny Darko.

Dalam kasus Subang, kata Dokter Hastry, tim penyidik mendapat banyak DNA dari TKP pembunuhan ibu dan anak.

DNA itu kemudian dicocokkan dengan yang didapat dari barang bukti.

"Sekarang kasus Subang kita sudah punya puluhan DNA diduga mungkin ada di lokasi, nah kita petakan DNA itu, matching gak dengan DNA yang kita dapat dari barang bukti lain di TKP, nah itu yang proses lama," jelasnya.

Sebenarnya kata Dokter Hastry, memeriksa darah proses cepat sekitar tiga hari.

"Tapi kalau di benda mati, misalnya baju, darah yang di baju itu lama, sidik jari di rokok atau di kursi atau di pintu atau di mobil itu kan butuh lama, bisa kuat DNA, itu yang prosesnya lama," kata Dokter Hastry.

Prosesnya menjadi lama, kata Dokter Hastry, karena pemeriksaannya dilakukan berulangkali.

Ditambah lagi, katanya, TKP kasus Subang sudah terkontaminasi.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved