Persib Bandung

Kalah Dari Persija, Pengamat Sepakbola Sujana Sebut Persib Bandung Selalu Mengulang Kesalahan Ini

Persib Bandung kalah dengan skor 0-1 dari Persija Jakarta dalam laga tanding  pekan ke-12 lanjutan BRI Liga 1 di Stadion Manahan Solo

Penulis: Cipta Permana | Editor: Siti Fatimah
Tribunjabar.id/Deni Denaswara
Pemain Persib Bandung Wander Luiz mendendang bola dalam kawalan pemain Persija Jakarta di laga seri 3 Liga 1 2021, di Stadion Manahan Solo, Sabtu (20/11/2021). 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Persib Bandung kalah dengan skor 0-1 dari Persija Jakarta dalam laga tanding  pekan ke-12 lanjutan BRI Liga 1 di Stadion Manahan Solo, Sabtu (20/11/2021).

Tak hanya harus menelan kekalahan dengan lawan abadinya, Persib Bandung yang berada diurutan kedual klasemen, tak bisa mengkudeta Bhayangkara FC dan menguasai puncak klasemen.

Bukan hanya itu, Persib Bandung yang tercatat sebagai tim yang tak terkalahkan hingga ke pekan 11 terpaksa harus mencatat kekalahan tersebut.

Baca juga: Kapten Persib Bandung Minta Rekan-rekannya Bangkit Lawan Persiraja Banda Aceh Besok Rabu

Pengamat sepakbola bola yang juga mantan striker Persib Bandung era tahun 1998-2003, Sujana menilai kemenangan Macan Kemayoran atas Persib Bandung, membuktikan kesiapan mental pertandingan yang lebih baik ditunjukkan oleh para pemain Persija Jakarta.

Menurutnya, meski di awal pertandingan babak pertama, para pemain Persib Bandung tampil langsung menyerang pertahanan lawan untuk meraih gol pembuka dari gawang Andritany, namun peluang yang di ciptakan Marc Klok melalui tendangan bebas gagal berbuah gol, karena tidak adanya pemain Persib lainnya yang menerima rebound. 

Pemain Persib Bandung Geoffrey Castilion mendenang bola ke gawang Persija di laga lanjutan seri 3 Liga 1 2021 di Stadion Manahan Solo, Sabtu (20/11/2021).
Pemain Persib Bandung Geoffrey Castilion mendenang bola ke gawang Persija di laga lanjutan seri 3 Liga 1 2021 di Stadion Manahan Solo, Sabtu (20/11/2021). (Tribunjabar.id/Deni Denaswara)

"Begitu tendangan Marc Klok bisa ditahan pemain belakang Persija, kelihatan sekali bahwa jarak antar pemain Persib cukup jauh, akibatnya tidak ada pemain yang siap dan langsung merespon bola liar yang di hasilkan dari peluang tendangan bebas Marc Klok," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Sabtu (20/11/2021).

Baca juga: Persib Bandung Ditaklukkan Persija Jakarta, Robert Alberts: Kami Tidak Pantas Kalah

Menurutnya, kondisi jarak antar pemain yang berjauhan selalu terjadi di Persib Bandung setiap laga.

Apalagi dengan memainkan formasi 4-4-2, posisi Wander Luiz dan Geoffrey Castillion di lini depan yang terlalu sejajar, menyebabkan umpan-umpan yang diberikan dari lini tengah, tidak dapat dimanfaatkan menjadi peluang, karena tidak adanya pemain yang mendukung.

"Harusnya posisi Luiz dan Castillion itu tidak sejajar, satu lebih kedepan dan atau lebih kebelakang, sehingga begitu bola gagal di dimanfaatkan oleh penyerang pertama, dapat dimanfaatkan oleh penyerang kedua untuk membuat peluang yang lebih berbahaya," ucapnya.

Penyerang Persija Jakarta, Marko Simic melakukan sepakan akrobatik ke gawang Persib Bandung (TRIBUNNEWS.COM/MUHAMMAD NURSINA)
Penyerang Persija Jakarta, Marko Simic melakukan sepakan akrobatik ke gawang Persib Bandung (TRIBUNNEWS.COM/MUHAMMAD NURSINA) (TRIBUNNEWS.COM/MUHAMMAD NURSINA)

Sujana mengatakan, dalam pertandingan tadi, terlihat bahwa beberapa pemain yang diturunkan bukan merupakan pemain yang memiliki posisi asli, terutama di lini belakang. 

Hal ini menunjukkan bahwa Robert Rene Albert belum dapat mengantisipasi hilangnya beberapa pemain kunci, dengan menyiapkan pemain pelapis yang benar-benar mampu untuk dipercaya menempati lubang yang ditinggalkan pemain inti.

Baca juga: MENYEDIHKAN, Kekalahan Pertama Persib Bandung Oleh Persija, Menit ke-5 Teja Sudah Bikin Deg-degan

"Kelihatan sekali bahwa Pelatih Persib Bandung belum mampu menyiapkan pemain pelapis yang mampu menambal lubang dari pemain inti yang harus absen. Seperti halnya memainkan Supardi sebagai duet dari Nick (Kuipers) di jantung pertahanan, saya sempat khawatir, karena beberapa Supardi kalah duel, terutama bola-bola atas dengan Marco Simic yang memiliki postur badan lebih tinggi dari Supardi," ujarnya.

Menurutnya, dalam pertandingan tersebut pun tampak para pemain Persib mengalami penurunan performa, sehingga tempo permainan tidak sebaik biasanya.

Bahkan, para pemain pun tampak minim kreasi dalam menciptakan peluang di depan gawang lawan.

Supardi Nasir (kanan) bersama Pelatih Persib, Robert Alberts (tengah), dan Pelatih Fisik Persib, Yaya Sunarya, saat sesi konferensi pers secara virtual, Jumat (19/11/2021). (tangkapan layar)
Supardi Nasir (kanan) bersama Pelatih Persib, Robert Alberts (tengah), dan Pelatih Fisik Persib, Yaya Sunarya, saat sesi konferensi pers secara virtual, Jumat (19/11/2021). (tangkapan layar) ()

Hal itu dibuktikan, dengan terus menerusnya percobaan melalui bola-bola silang dari para gelandang sayap Persib di sisi kiri dan kanan pertahanan lawan, berkali-kali umpan atas tersebut mampu di mentahkan dengan mudah oleh Marco Motta dan kawan-kawan yang memanfaatkan tinggi badan mereka.

"Gaya permainan Persib yang mengandalkan umpan silang di sisi sayap kanan dan kiri,  sudah dibaca oleh para pemain bertahan Persija, meski berulang kali percobaan gagal, tapi tidak ada kreativitas lain yang dilakukan para pemain. Baru lah di babak kedua, begitu Beckham (Putra) masuk, beberapa tendangan dari luar kotak pinalti mampu membahayakan Andritany. Seandainya hal itu dilakukan sejak babak pertama, tentu peluang Persib cetak gol akan lebih banyak," ucapnya.

Baca juga: Gol Gelandang Persib Bandung Dianulir Wasit, Robert Alberts Sebut Sudah Lewati Garis

Sujana menjelaskan, melihat pemeringkatan klasemen sementara, meski harus menelan kekalahan, tapi Persib masih di jalur yang benar untuk perburuan gelar juara, sebab jumlah pertandingan yang akan dimainkan Supardi Nasir dan kawan-kawan masih cukup banyak. 

Namun, cukup disesalkan karena kekalahan pertama ini di lakukan oleh Persija Jakarta, yang merupakan musuh bebuyutan.

Mohammed Rashid menendang bola saat latihan Persib Bandung beberapa waktu lalu.
Mohammed Rashid menendang bola saat latihan Persib Bandung beberapa waktu lalu. (Twitter Persib)

"Peluang Persib untuk jadi juara sebetulnya masih cukup terbuka ya, karena jumlah pertandingan yang belum dimainkan masih banyak dan saat ini Persib ada di papan atas. Tapi memang, kekalahan ini cukup menyakitkan, karena dari beberapa pertandingan tidak terkalahkan, tapi laga pembuka seri ketiga, harus kalah, dan putusnya rekor itu juga dari Persija, jadi cukup disayangkan ya," ujarnya.

Sujana berharap di beberapa pertandingan selanjutnya, Persib dapat melakukan evaluasi, sehingga dapat meraih kemenangan di tujuh laga tersisa di seri ketiga.

"Evaluasi tentu harus dilakukan setiap habis pertandingan, apalagi masih ada tujuh laga lagi yang akan dimainkan Persib, mudah-mudahan di sisa pertandingan itu, Persib bisa raih kemenangan terus," katanya 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved