Mantra Sakti Warisan Leluhur Bikin Warga Balagedog Majalengka Tidak Tersambar Petir
Warga Desa Balagedog, Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka mengklaim diri anti petir setelah mengucap mantra yang diyakini sakti mandraguna.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mega Nugraha
Sejak saat itulah, warga Balagedog hingga saat ini tidak ada cerita yang pernah terkena sambaran petir.
Bahkan menurut Nana, ada kejadian warga yang tersambar petir namun tidak mengalami luka apa pun.
"Ada kejadian nyata ini, warga sedang berdiri di depan pintu tiba-tiba tersambar petir. Tapi anehnya petir itu justru menyambar disela-sela kaki, pintu rumah sampai rusak itu," ujarnya.
Berkat petuah dari Buyut Koda itu juga, banyak warga Balagedog yang mayoritas berprofesi sebagai petani tidak pernah takut untuk pergi ke sawah saat hujan turun.
Bahkan, banyak petani yang senang ke sawah justru saat cuaca hujan.
"Kalau dibilang takut ya takut, tapi ada keyakinan kita dapat perlindungan dari Allah. Jadi kadang-kadang kalau daerah lain begitu hujan petani pada pulang, tapi kalau di sini (Balagedog) walaupun hujan juga petani mau berangkat ya berangkat ke sawah," ucapnya.
Kesaktian Buyut Koda itu menjadi cerita legenda yang begitu dikenal masyarakat Majalengka hingga kini.
Tidak sedikit warga yang kemudian datang ke makam Buyut Koda di Blok Kamis, Desa Balagedog untuk berziarah.
Baca juga: Rieke Diah Pitaloka Minta Valencya Dibebaskan, Yakin Ada Hakim baik di Karawang
"Makamnya ada, dari dulu seperti itu tidak banyak yang berubah. Ada yang datang berziarah, cuma kondisi makamnya belum benar-benar terawat," jelas Nana.
Meski warga Balagedog diyakini tidak akan tersambar petir, namun Nana berpesan agar warga tidak sesumbar dan tetap waspada.
Ia mengatakan, jika cerita Buyut Koda itu merupakan peninggalan leluhur yang sudah seharusnya dijaga dan dilestarikan.
"Pesannya kami selaku anak cucu warga balagedog harus bersyukur dan bisa merawat menghormati apa yang telah beliau lakukan. Tapi tetap tidak boleh takabur," katanya.