Cerita Emak-emak di Kota Bandung Tak Bisa Ambil Duit Miliarannya di KSP Sejahtera Bersama

Sejumlah emak-emak Kota Bandung tergiur bunga 9-11 persen pertahun dalam program simpanan berjangka KSP Sejahtera Bersama.

Penulis: Mega Nugraha | Editor: Mega Nugraha
Tribun Jabar / Mega Nugraha
Raja, Ketua Fakta Nasional, organisasi anggota KSP Sejahterw Bersana saat ditemui di Jalan Braga, Rabu (17/11/2021). 

"Namun sejak April 2020, mereka gagal bayar. Mereka kemudian mengeluarkan keputusan bahwa simpanan berjangka para anggota diperpanjang secara otomatis  tanpa pemberitahuan pada para anggota," ujar Raja.

Sejak April 2020 hingga saat ini, selain tidak bisa menarik uang simpanan berjangka, mereka juga tidak mendapat bagi hasil per tahun dari simpanan berjangka mereka di KSP Sejahtera Bersama.

"Uang kami tidak bisa diambil, keuntungan per tahun yang biasanya lancar pun tidak ada. Padahal anggota kami membutuhkan uang tersebut untuk kebutuhan sehari-hari," ucap Raja.

Koperasi Simpan Pinjam Sejahtera Bersama atau KSB ini berlokasi di Jalan Pajajaran Kota Bogor dan sudah membuka cabang di sejumlah tempat di Indonesia.

Pada Agustus 2021, sejumlah anggota di setiap daerah mengajukan kepailitan ke Pengadilan Niaga. Hasilnya, KSB tidak pailit karena semua anggota dengan persentase 98 persen setuju damai.

"Dari putusan itu, KSB menjanjikan akan membayar uang anggota dengan dicicil 6 bulan sekali selama 5 tahun mulai Juli 2021 sebesar 4 persen lalu 7 persen untuk Juli 2022 dan seterusnya," ucap Cindy, Wakil Ketua Fakta Nasional, menambahkan.

Namun hingga kini, pembayaran cicilan uang mereka dari KSB baru dibayarkan untuk sekira 2 persen anggota untuk cicilan pertama.

"Tapi mereka melaporkan ke Kemenkop bahwa mereka sudah membayar cicilan uang anggota hingga 50-70 persen ke Kemenkop. Selebihnya hingga kini kami belum mendapat sepeserpun uang kami," kata Cindy.

Karenanya, Raja dan Cindy serta perwakilan anggota lainnya meminta agar Kemenkop untuk turun tangan.

"Desakan kami Kemenkop turun tangan dan KSB segera mengembalikan uang kami," katanya.

Ia menambahkan, rata-rata uang anggota yang disimpan dalam program simpanan berjangka mereka dari nilai puluhan juta hingga miliaran rupiah.

Adapun total uang anggota yang belum kembali mencapai lebh dari Rp 5,4 Triliun.

"Ada yang puluhan juta, hingga ada yang sampai Rp 1,3 M bahkan lebih," ujar Cindy.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved