Hilang Misterius, Keluarga Khawatir Yana Dijerumuskan ke Jurang Cadas Pangeran Sumedang
Petugas BPBD Sumedang ubek Jalan Cadas Pangeran hingga ke dasar jurang untuk mencari Yana yang hilang misterius sejak Selasa (16/11/2021).
TRIBUNJABAR.ID,SUMEDANG- Petugas BPBD Sumedang ubek Jalan Cadas Pangeran hingga ke dasar jurang untuk mencari Yana yang hilang misterius sejak Selasa (16/11/2021).
Pencarian dilakukan sejak Rabu (17/11/2021) hingga sore hari. Namun, jelang tengah malam, pencarian dihentikan karena hujan.
"Untuk pencarian hari ini, kami hentikan sementara dan akan dilanjutkan esok hari pukul 09.00 WIB," ujar Supervisor Pusdalops BPBD Sumedang, Rully Surya S dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Perjuangan Ayah di Majalaya mau Jemput Anak, Motor Mogok saat Lewati Genangan Banjir di Cikancung
Seharian mencari Yana yang dikabarkan hilang di Cadas Pangeran dilakukan sejak pagi di setiap penjuru kawasan bersejarah itu.
"Kami belum menemukan adanya tanda-tanda keberadaan korban. Tadi kami menyisir dari ujung Cadas Pangeran (dari arah Sumedang kota) tapi belum menemukan adanya tanda-tanda keberadaan korban," tutur Rully.
Rully menyebutkan, BPBD Sumedang menerjunkan 15 personel, kemudian puluhan personel lainnya dari unsur Polres Sumedang dan Kodim 0610/Sumedang.
"Kami akan melanjutkan pencarian esok hari," kata Rully.
Baca juga: Valencya Karawang Jadi Korban Gagal Totalnya Polisi Jaksa dan Pengacara Mediasi kasus KDRT
Keluarga Khawatir Yana Dilempar ke Jurang
Sebelum dikabarkan hilang, Yana sempat mengabari istrinya lewat pesan suara bahwa dia sedang salat dan kebetulan ada warga lain yang menumpang.
Begini bunyi pesan pertama ini:
"Ayah solat dulu di Simpang, solat isya. Kebetulan ada orang Sumedang juga, nebeng ikut sama Ayah,"
Namun, tak berselang lama. Ada lagi, pesan melalui WhatsApp yang sama.
Pesan dari Yana yang kedua ini berisi suara Yana yang sedang menangis. Dia menangis seperti sedang kesakitan, dan menyesalkan perbuatannya kepada Tuhan.
Yana menangis dan berbicara di dalam bahasa Sunda. Suara dalam rekaman sedikit tidak bisa ditranskripsi karena kurang jelas artikulasinya.
"Gusti, saya kira bukan orang jahat," katanya, terpatah-patah dan seperti meringis kesakitan.