BANJIR ISI ULANG Bikin Resah Warga Dayeuh Kolot, Siang Surut Malam Banjir Lagi
Ketinggian air yang merendam Dayeuhkolot, tepatnya Kampung Bojongasih, di titik terdalam sekitar 60 centimeter.
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kejadian banjir isi ulang kini membuat warga Dayeuh Kolot resah.
Seperti yang terjadi Sabtu (14/11/2021) malam kemarin di mana banjir kembali menggenangi beberapa wilayah di Dayeuhkolot dan Baleendah, Kabupaten Bandung.
Ketinggian air yang merendam Dayeuhkolot, tepatnya Kampung Bojongasih, di titik terdalam sekitar 60 centimeter.
Menurut seorang warga Kampung Bojongasih, Danis (46), kemarin siang banjir sudah surut, air kembali mulai merendam sekitar pukul 19.00 WIB.
"Di ujung paling dalam, saat malam air ada yang mencapai 1 meter lebih," kata Danis, saat ditemui di Kampungnya, Minggu (14/11/202).
Jadi kemarin, kata Danis, pagi sampai siang surut dan malam kembali lagi banjir.
"Jadi banjirnya isi ulang, sudah hampir dua minggu, pagi siang surut sore atau malam banjir lagi," kata Danis.
Danis mengatakan, setiap pagi warga pasti membersihkan rumah dan fasilitas umum dari lumpur sisa banjir.
"Nah pas sore atau malam banjir lagi, meski demikian tetap setiap pagi bersih-bersih, sebab kalau tidak lumpurnya sangat tebal," tuturnya.
Harapannya, kata Danis, ingin segera cepat ditanggulangi hingga tak ada banjir.
"Sebab kasian warga, jadi capek bersih-bersih, pagi dibersihin malam datang lagi," ujarnya.
Memang sekarang kata Danis, banjir sekarang terbilang cepat surut.
"Namun tetap keinginannya mah ingin gak ada banjir, memang kalau langsung gak ada banjir pasti susah, harus bertahap. Tapi mudah-mudahan banjir segera sirana," ucapnya.
Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir
Lebih dari seratus rumah di Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung rusak akibat seringnya diterjang banjir.
Rumah tersebut ada yang ditinggalkan pemiliknya ada juga yang masih dihuni.
Menurut ketua komunitas Munding Dongkol yang bergerak di bidang lingkungan dan sosial wilayah Dayeuhkolot, Acim, rumah yang rusak akibat banjir di Dayeuhkolot sudah banyak.
"Ada yang sudah ditinggalkan pemiliknya, ada yang masih dihuni. Yang masih dihuni, ada yang diperbaiki ada juga yang tak diperbaiki karena pemiliknya berkekurangan dalam masalah ekonomi," ujar Acim, saat ditemui di Kampung Bojongasih, Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Minggu (14/11/2021).
Acim mengatakan, rumah yang rusak akibat banjir, belum diperbaiki dan masih dihuni jumlahnya puluhan.
"Yang masih dihuni puluhan, kalau total sama yang ditinggalkan pemiliknya ada seratus rumah lebih," kata Acim.
Acim memaparkan, banyak warga yang rumah sudah rusak memilih bertahan karena memang tak punya pilihan.
"Untuk membangun atau merenovasi tak memiliki anggarannya, sehingga mereka bertaha. Jika terjadi banjir mereka mengungsi ke saudaranya atau ke balai desa," kata Acim.
Harapannya, kata Acim, rumah warga yang rusak dan masih dihuni supaya bisa masuk program rutilahu.
"Sebab kasihan, menghuni rumah tak layak, dan ketika banjir berbahaya, khawatir ambruk," tuturnya.
Hingga kini kata Acim, untuk rutilahu di rumah yang rusak tersebut, ada yang sudah didata tapi belum terealisasi.
"Ada beberapa yang sudah terealisasi direnovasi rumahnya, tapi lebih banyak yang belum terealisasi atau terbantu, dan mereka bertahan menghuni rumah yang tak layak," ucapnya.
(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/kampung-bojongasih-kabupaten-bandung-terendam-banjir.jpg)