Dosen Hukum Unair Surabaya Tertipu Rp 1,5 M, Gaji puluhan Tahun Lenyap, Pelaku Masih Berkeliaran

Lanny Ramli menjadi korban penipuan rencana proyek revitalisasi pasar sebasar Rp 1,5 miliar

Editor: Siti Fatimah
surya co.id
Lanny Ramli saat menunjukkan bukti surat laporan polisi 

Di sana, Hanif mengaku sebagai seorang direktur di perusahaan PT Enggar Jaya Teknik menawarkan sebuah proyek revitalisasi pasar Sepanjang Sidoarjo kepada Lanny.

Mulanya, proyek tersebut ditawarkan oleh Hanif kepada Ali, sahabat karib Lanny.

"Awalnya Ali yang ambil proyek itu. Tapi ditengah jalan, waktu saya dikenalkan, Ali mendadak mundur dari tawaran tersebut. Meminta saya menggantikan. Dengan iming-iming keuntungan setelah proyek revitalisasi itu berjalan," imbuhnya.

Hanif mematok tarif investasi senilai 1,5 Milyar rupiah, untuk dapat mengelola lahan parkir di pasar Sepanjang, Sidoarjo.

Sementara, Hanif mengenalkan I Ketut Budha kepada Lanny sebagai Direktur PT Bangun Persada Nasifinta yang memegang proyek revitalisasi tersebut.

"Hanif ini sub kontraktor. Yang dikenalkan ke saya,kontraktornya itu pak Ketut," terangnya.

Baca juga: Kasus Penipuan Rekrutmen CPNS Olivia Nathania, Ditemukan Unsur Pidana

Setelah uang masuk berkala, diangsur ke rekening Hanif pada Februari 2021, Lanny dijanjikan proyek bakal dikerjakan pada Maret, selepas pelantikan Bupati Sidoarjo yang baru.

Gelagat tak baik mulai muncul dari Hanif.

Ia selalu menghindar saat Lanny meminta pertemuan dengan I Ketut Budha yang disebut-sebut sebagai perusahaan yang bertangunggjawab dalam proyek revitalisasi.

Lanny yang tinggal seorang diri, dengan rasa gelisah mencoba mencari tahu lokasi pasar Sepanjang yang katahya bakal direvitalisasi.

Dan benar, proyek tersebut tidak pernah ada sampai saat ini.

"Waktu saya kesana, tidak ada proyeknya. Kebetulan saya dianter teman saya. Karena dia tahu saya janda seorang diri. Langsung lemas saya," keluh Lanny sambil air matanya membuncah.

Lanny kemudian menghubungi Hanif, ia bahkan nekat mendatangi hotel tempat Hanif tinggal sementara di Surabaya.

"Dia asli Jawa Tengah. Tinggalnya berpindah-pindah dari hotel ke hotel. Di Surabaya tinggal di Hotel," imbuhnya.

Disana Lanny menagih janji investasi kepada Hanif.

Baca juga: Dua Kapolsek di Indramayu Jadi Korban Penipuan Bisnis, Kerugian Capai Rp 3 Miliar Lebih

Sumber: Surya
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved