Rumahnya Sebelah Aliran Sungai di Bandung, Sunarya Tak Nyenyak Tidur, Dihantui Banjir dan Longsor
Warga RT 8/11, Kelurahan Sarijadi, yang kediamannya terancam longsor mengaku selalu khawatir ketika hujan turun
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Hujan beberapa hari ini di wilayah Kota Bandung intensitasnya sangat tinggi hingga ada sejumlah titik yang alami banjir hingga tanah longsor.
Salah satu wilayah yang terdapat bencana longsor dan berpotensi longsor, yakni Kelurahan Sarijadi, Kecamatan Sukasari.
Sunarya (60) warga RT 8/11, Kelurahan Sarijadi, yang kediamannya terancam longsor mengaku selalu khawatir ketika hujan turun. Terlebih, karena lokasi rumahnya yang dekat dengan aliran Sungai Cibeureum.
Baca juga: Jalan Alternatif Menuju Objek Wisata Lembang yang Longsor Dibuka Lagi, Mobil Besar Belum Boleh Lewat
"Tentu rasa khawatir selalu ada ketika hujan turun. Dua hari lalu juga ketika hujan turun dan besar di bagian depan rumah ada bangunan yang tergerus dan materialnya menyangkut dekat rumah saya, sehingga akibatnya air menjadi terbendung dan naik ke atas hingga membuat bagian bawah lantai bolong," katanya, di lokasi, Kamis (4/11/2021).
Dia juga mengaku, setelah kejadian itu, tidurnya selalu tidak nyenyak (pulas) karena teringat akan kondisi rumah.
"Ketika awal kejadian itu sempat mengungsi. Tapi, sekarang tidur di sini," katanya yang mengaku sudah 15 tahun tinggal di sana.
Kabag TU UPT DAS DPU Kota Bandung, Asep saat berada di lokasi mengaku pihaknya mendapatkan laporan pagi tadi pukul 08.00 WIB dari Lurah Sarijadi. Menurutnya, bangunan rumah Sunarya yang rusak akibat derasnya aliran Sungai Cibeureum karena kirmirnya rusak.
Baca juga: Diintai Banjir dan Longsor, Pemkab Bandung Barat Siapkan Anggaran untuk Penanggulangan Bencana
"Di sini itu kami lihat kirmir dipakai untuk bangunan. Harusnya itu ada sepadan, jadi ketika ambruk tidak terlalu berdampak ke rumah," katanya.
Menurutnya, di wilayah Sarijadi ada enam titik yang berpotensi terjadinya bencana longsor dan beberapa titik ada bencana banjir. (*)