Periode Libur Natal dan Tahun Baru, Lebih dari 19 Juta Orang Bakal Hilir Mudik
Lonjakan mobilitas masyarakat di akhir tahun ini diprediksi bakal lebih besar dibandingkan libur Natal dan Tahun Baru sebelumnya.
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA- Lonjakan mobilitas masyarakat diprediksi terjadi di periode libur Natal dan Tahun Baru 2022.
Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19, Alexander Ginting, mengatakan akan ada sekitar 19 juta orang hilir mudik pada periode tersebut.
Lonjakan mobilitas di akhir tahun ini diprediksi bakal lebih besar dibandingkan libur Natal dan Tahun Baru sebelumnya.
Pasalnya, masyarakat sudah cukup percaya diri dalam melakukan aktivitas di luar rumah, pasca-turunnya kasus Covid-19 serta sudah mulai tingginya tingkat vaksinasi di Indonesia.
Karena itu, pemerintah sedang menyusun aturan terkait cuti, libur, serta pembatasan mobilitas masyarakat, agar lonjakan mobilitas tersebut tidak terjadi.
Baca juga: Cuti Bersama Natal dan Tahun Baru Dihapus, Ini Imbauan Wali Kota untuk Warga Cimahi
"Satgas bekerja sama dengan Kementerian-Lembaga dan ikut berkoordinasi bersama-sama. Sebagai contoh, memangkas cuti bersama di 24 Desember dan menjaga mobilitas masyarakat agar tidak terjadi kerumunan," ucap Ginting dalam acara Diskusi Produktif, Rabu (3/11/2021).
"Kebijakan ini akan terus menerus kita sampaikan ke masyarakat. Kalau tidak disampaikan, mungkin lebih 19 juta orang akan hilir mudik untuk menikmati libur Natal dan Tahun Baru," kata Alexander Ginting.
Menurut Ginting, diperlukan regulasi-regulasi baru untuk menahan laju mobilitas masyarakat.
"Dengan adanya pemulihan ekonomi, sosial, kesehatan sosial, mobilitas masyarakat juga (ikut) meningkat. Kalau mobilitas masyarakat tinggi ya harus ada yang menahan, dan rem-nya ini adalah regulasi," ujar Alexander Ginting.
"Jangan euforia menaklukan kepatuhan dan kewaspadaan kita," katanya. (Penulis: Bambang Ismoyo)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Lebih Dari 19 Juta Orang Diprediksi Bakal Hilir Mudik di Periode Libur Natal dan Tahun Baru