Harga Minyak Goreng Curah Melambung, Pedagang Gorengan di Bandung Bingung Naikkan Harga atau Tidak
Mahal dan mulai langkanya minyak goreng curah di sejumlah pasar tradisional di Kota Bandung berdampak pada menurunnya pendapatan harian pelaku UMKM
Penulis: Cipta Permana | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan wartawan TribunJabar.id, Cipta Permana.
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Mahal dan mulai langkanya minyak goreng curah di sejumlah pasar tradisional di Kota Bandung, turut berdampak pada menurunnya pendapatan harian pelaku UMKM, khususnya pedagang gorengan.
Salah seorang pedagang gorengan di Jalan Kacapiring, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, Feri (20), mengaku kebingungan untuk menetapkan harga jual satuan dari gorengannya.
Sebab, menurutnya, bila ia naikan harga jual, maka dikhawatirkan para pelanggannya pergi. Namun bila tidak, pendapatanya berkurang.
Baca juga: Pedagang dan Pembeli di Majalengka Mulai Keluhkan Naiknya Harga Minyak Goreng, Naik 50 Persen
"Berdampak juga kang, kenaikan minyak curah buat penjual kecil seperti kami, soalnya sekarang kalau saya naikan harganya lebih dari Seribu Rupiah, pasti pada komplain, tapi kalau engga naik juga gimana, bingung lah kang, apalagi katanya harga terigu sama telur ayam juga mau ikutan naik," ujarnya saat ditemui di lapak dagangnya, Senin (1/11/2021).
Feri menuturkan, dalam sehari, dirinya membutuhkan sekitar 1,5 - 2 kg minyak goreng curah, apabila ada pesanan dapat mencapai 2,5 kg. Dengan melambungnya harga eceran minyak goreng curah dari Rp 15 ribu menjadi Rp. 19 ribu per kilogram, maka Ia pun akan mensiasati hal tersebut dengan beralih ke minyak kemasan literan.
"Kayaknya mulai besok-besok mau pindah ke minyak goreng literan, soalnya harganya Rp 17,5 ribu per liter, dari pada tetap di minyak goreng curah yang Rp 19 ribu perkilo, untungnya minim banget, malahan jatohnya rugi," ucapnya.
Hal senada disampaikan oleh Asih (38) pemilik warung nasi yang juga berada di Jalan Kacapiring. Menurutnya, dengan harga minyak goreng curah yang melambung, dirinya pun akan beralih ke minyak goreng kemasan. Sebab, kebutuhan minyak goreng dirinya mencapai 1,5 kilogram perhari.
Baca juga: Harga Melambung Tinggi, Minyak Goreng Curah Langka di Pasaran
"Iya kayaknya mau pindah aja, apalagi minyak curah mulai susah di cari di pasar juga. Biasanya tiap los sembako ada yang jual sekarang paling cuma satu dua los aja yang jual, itu juga engga banyak," katanya.