Pedagang dan Pembeli di Majalengka Mulai Keluhkan Naiknya Harga Minyak Goreng, Naik 50 Persen
Harga minyak goreng curah dan kemasan di Kabupaten Majalengka mengalami kenaikan dalam beberapa waktu terakhir.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Ravianto
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - Harga minyak goreng curah dan kemasan di Kabupaten Majalengka mengalami kenaikan dalam beberapa waktu terakhir.
Salah satunya terjadi di Pasar Tradisional Sindangkasih Cigasong.
Naiknya harga minyak goreng tersebut dikeluhkan para pedagang dan pembeli.
"Sekarang harga minyak naik, minyak curah dan dari harga awal Rp 12.000 per kilogram, kini menjadi Rp 18.000 per kilogram," ujar Didi (56), salah satu pedagang sembako saat ditemui saat mengemas minyak curah di kiosnya, Senin (1/11/2021).
Selain minyak goreng curah, minyak kemasan juga ikut naik.
Harga minyak goreng kemasan awalnya Rp 13.000 per kilogram, kini menjadi Rp 18.000 per kilogram.
Didi mengaku, ia tidak mengetahui secara pasti penyebab kenaikan ini.
Entah stok terbatas atau faktor lainnya yang menyebabkan kenaikan ini terjadi.
"Enggak tau penyebabnya apa, cuma udah naik satu bulan terakhir ini," ucapnya.
Pria yang sudah sejak 2007 berjualan sembako ini juga mengaku, akibat naiknya harga minyak goreng, cukup berpengaruh terhadap omset dagangannya.
Biasanya dia bisa menjual 50 kilogram minyak per hari.
Namun saat ini hanya mampu 20-30 kilogram per harinya.
"Pendapatan juga pasti turun, sekitar 10-20 persen," jelas dia.
Naiknya harga minyak goreng juga disampaikan pedagang sembako lainnya, Nova (43).