Bukan Anak-anak, Demam Berdarah Banyak Menyerang Usia ini, Kasusnya Banyak di Perkotaan

Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Ciamis selama tahun 2021 ini sampai Minggu (31/10) sudah menyerang 203 warga.

Penulis: Andri M Dani | Editor: Siti Fatimah
Pixabay
gejala dan cara pencegahan demam berdarah atau DBD 

TRIBUNJABAR.ID,CIAMIS –Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Ciamis selama tahun 2021 ini sampai Minggu (31/10) sudah menyerang 203 warga. Seorang meninggal dunia.

“Itu data hari ini, sampai kemarin (Minggu, 31/10),”ujar Kabid Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinkes Ciamis, dr H Harun Al Rasyid kepada Tribun Senin (1/11).

Memasuki musim hujan ini ada kecenderungan meningkatnya kasus DBD di Ciamis. Ini terlihat dari jumlah kasus  Juli (18 kasus), Agustus (14 kasus), September (39 kasus) dan Oktober (50 kasus).

Baca juga: Tak Kalah Bahaya dari Virus Corona, DBD di Kota Cimahi Renggut 10 Nyawa di Cimahi

Terjadi peningkatan kasus pada bulan September, awal musim hujan berikut bulan Oktober. Peningkatannya mencapai 2 kali lipat lebih.

Menurut dr Harun, hujan menyisakan banyak  genangan air dan kemudian disertai panas terik harian sangat potensi bagi perkembang biakan nyamuk aedes aegypti, vektor penular DBD.

Untuk beberapa daerah kasus menurut dr Harun sudah dilakukan fogging. Tapi itu bukan jaminan tidak terjadinya perkembangan biakan nyamuk. Mengingat fogging (pengasapan) tidak membunuh jentik.

Baca juga: Hati-hati Serangan DBD di Musim Hujan, Efektif Mana Fogging dan Pemberantasan Sarang Nyamuk?

“Upaya paling utama adalah pembasmian jentik dan pemberantasan sarang nyamuk. Tiap keluarga diharapkan jadi jumantik (juru pemantau jentik) di lingkungan rumah masing-masing. Melalui upaya 3 M maupun PSN,” ingatnya.

Di tengah masa pandemi Covid-19 ini menurut dr Harun, DBD tetap mengancam. Makanya warga diimbau untuk tetap mewaspadai terjangkitnya penyakit yang ditularkan nyamuk aedes aegypti tersebut.

Kasus terbanyak di daerah perkotaan

Selama tahun 2021 ini sampai Minggu (31/10) telah terjadi 203 kasus DBD di Ciamis. Para penderita sempat dirawat di rumah sakit, maupun puskesmas atau klinik setempat.

Rincian 203 kasus yang terdata di Bidang P2P Dinkes Ciamis meliputi bulan Januari (11), Februari ( 5) Maret (6), April (7), Mei (24 kasus, 1 meninggal dunia), Juni (29), Juli (18), Agustus (14), September (39) dan Oktober (50).

Baca juga: Siapkan Langkah Antisipasi Pemkot Cimahi Sudah Bagikan Larvasida untuk Cegah DBD dan Lakukan Fogging

Dari sebaran daerah kasus, kasuss DBD terbanyak terjadi di Ciamis (48 kasus), Imbangara (33),  Cikoneng (18), Handapherang  (13),  Baregbeg (12 ) dan Sindangkasih (10).

Ke-6 daerah tersebut merupakan daerah endemis DBD, merupakan kawasan kehidupan kota dan padat penduduk.

Bila dibagi atas jenis kelamin, 203 orang penderita DBD di Ciamis tahun 2021 tersebut dengan rincian  103 dan 100.

Atau dibagi atas kelompok umur, yakni  anak bayi (di bawah 1 tahun) 3 kasus, balita (1-4 tahun), 14 kasus,  usia anak dan remaja (5-14 tahun) 44 kasus, usia remaja dan dewasa ( 15-44 tahun)  92  kasus dan usia di atas  44 tahun ( 50 kasus).

DBD di Ciamis banyak menyerang warga usia produktif 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved