Ditanya Jaksa Soal Nama Koil Jawaban Otong Bikin Ngakak, DCDC Pengadilan Musik Kali Ini Tampil Beda
Koil terbilang sangat jarang mengeluarkan album dan justru kerap merilis ulang album Blacklight.
Penulis: Kemal Setia Permana | Editor: taufik ismail
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - DCDC Pengadilan Musik edisi 49 menghadirkan sesuatu yang berbeda. Pengadilan musik edisi ini, grup musik asal Bandung, Koil, menjadi terdakwa.
Yang berbeda adalah untuk pertama kalinya sejak pandemi Covid-19, DCDC Pengadilan Musik bisa disaksikan secara hybrid. Ada beberapa Coklat Friends yang beruntung bisa menyaksikan secara langsung di The Kantinnasion, Jalan Ambon, Kota Bandung. Di beberapa edisi sebelumnya DCDC Pengadilan Musik hanya hadir secara virtual.
Hal yang beda lainnya adalah pembela di Pengadilan Musik. Kali ini Yoga PHB ditemani oleh seorang sarjana hukum betulan, Yoga. Yoga terpilih setelah mengikuti audisi. Ia mengirimkan video dan kemudian lolos dalam tes wawancara yang digelar oleh DCDC Pengadilan Musik.
Seperti biasa pengadilan ini dipimpin oleh Hakim Man Jasad. Dua Jaksa yang bertugas adalah Pidi Baiq dan Budi Dalton, serta panitera Edi Brokoli.
Sejak sidang dibuka, gelak tawa sudah hadir di ruangan sidang. Ini setelah Otong, vokalis Koil, menjawab pertanyaan Budi Dalton.
Saat itu Budi Dalton menanyakan arti kata Koil yang dipakai oleh Otong dan kawan-kawan sebagai nama band. Jawaban Otong yang di luar dugaan membuat pengunjung sidang tergelak.
Dalam sidang ini juga terungkap mengapa Koil yang berdiri tahun 1993 sangat jarang mengeluarkan album. Mereka justru lebih sering merilis ulang album Blacklight.
Ternyata ini ada kaitannya dengan hal-hal di luar nalar atau bisa dibilang mistis. "Misalnya saja materi lagu hilang. Yang paling terasa adalah saya kerap sakit, bahkan sampai lumpuh," ujar Otong.

Koil menjadi terdakwa kali ini pun karena mereka merilis ulang album Blacklight dalam bentuk vynil version. "Mengapa album ini sering dirilis ulang?" tanya Pidi Baiq.
Leon sang drummer memberikan jawaban singkat tapi mengena. "Karena laku," ucap Leon.
Namun, Koil tak serta merta merilis ulang saja. Ada sejumlah lagu baru di setiap album Blacklight yang dirilis ulang.
Otong mengatakan, meski terkesan band malas, jika indikatornya mengeluarkan album, Koil justru sebenarnya band yang hiper produktif. "Kami bukan lagi super produktif, tapi sudah hiper," katanya.
Ia menyebut jika Koil sebenarnya punya 150 materi lagu dan kini baru dikeluarkan sekitar 30-an lagu, termasuk di album ini.
Di akhir persidangan, hakim memutuskan Koil lolos dari dakwaan dan diperintahkan untuk terus berkarya.
"Memutuskan Koil bebas bersyarat dan harus segera memperkenalkan album terbaru ke publik," ujar Hakim Man.
Perwakilan DCDC Pengadilan Musik, Agus Danny Hartono, mengatakan ada alasan mengapa mereka menghadirkan Koil.
"Banyak netizen yang penasaran dengan kondisi Koil sekarang. Kebetulan Leon mengatakan jika Koil akan mengeluarkan album," ujar Danny. Ini yang kemudian membuat mereka menghadirkan Koil di kursi terdakwa.
Ia menambahkan, di DCDC Pengadilan Musik ini juga mereka menghadirkan penonton secara langsung meski masih sangat terbatas. Selebihnya Coklat Friends bisa menyaksikan secara virtual.
Mengenai adanya jaksa baru, Agus mengatakan ini bentuk mereka berinteraksi dengan netizen. Ke depannya, konsep seperti ini bakal dipakai.
"Di kursi pembela nantinya ada satu dari netizen yang akan kami cari melalui audisi. Dan posisi Yoga PHB pun tidak sepenuhnya aman," ucapnya.

Ke depannya, kursi jaksa, panitera, atau hakim pun sangat mungkin berganti. "Tahun depan bisa jadi mereka juga berganti," kata Agus.
Koil datang ke Pengadilan Musik tanpa dihadiri dua personelunya Adam dan Doni.
Namun mereka membawa bassis baru wanita, Deana.
"Kehadiran bassis baru tentu saja sedikit banyak memengaruhi warna musik Koil kali ini," kata Otong.
Sementara menurut Deana, Koil adalah band besar yang namanya sudah dibilang melegenda dalam genrenya.
"Bangga sekali bisa main dan gabung Koil, mereka legend ya," katanya.
DCDC Pengadilan Musik edisi 49 sudah ditayangkan secara virtual Jumat (29/10/2021).
Koil sendiri dikenal sebagai band yang berdiri di Kota Bandung pada tahun 1993. Band ini merilis album perdana pada September 1996 yang berjudul sama dengan bandnya, Koil. Pada Februari 2001, band ini merilis album kedua berjudul Megaloblast. Band ini juga menghasilkan video untuk single “Mendekati Surga”. Album ini dirilis ulang pada Desember 2003.
Tahun 2007, Koil merilis album ketiga yang berjudul Blacklight Shines On. Album ini dirilis dalam format digital dan bebas untuk diunduh secara gratis. “Semoga Kau Sembuh Part II”, menjadi salah satu lagu di album tersebut yang kemudian dibuatkan video klip oleh sutradara Rizal Mantovani sebagai bagian dari soundtrack film horor berjudul Kuntilanak.
Selang tiga tahun setelah itu, tepatnya pada Maret 2010 Koil merilis album Blacklight. Dalam edisi ini, mereka menambahkan dua lagu baru dan satu lagu remix.
Kuatnya gangguan berbau mistis yang mengiringi perjalanan band ini membuat produktivitas mereka untuk memproduksi album akhirnya terhambat. Album Blacklight sendiri bisa dibilang menjadi album Koil yang sering dirilis ulang. (kemal setia permana)
Baca juga: Dijegal Majelis Hakim, Iksan Skuter Pecahkan Rekor di DCDC Pengadilan Musik