Gibran Ceritakan Pertemuannya dengan Fenny Sosok Kuntilanak di Gunung Guntur, Mau Minta Tolong

Pernah hilang di Gunung Guntur selama enam hari, Muhammad Gibran Arrasyid (13) mengaku bertemu dengan sosok Fenny.

Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Giri
Tribun Jabar/Sidqi Al Ghifari
Muhammad Gibran Arrasyid saat dirawat di Puskesmas Tarogong setelah ditemukan di Gunung Guntur, Jumat (24/9/2021). 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari
 
TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Pernah hilang di Gunung Guntur selama enam hari, Muhammad Gibran Arrasyid (13) mengaku bertemu dengan sosok Fenny.

Fenny menurutnya merupakan sosok kuntilanak yang arwahnya tertahan di Gunung Guntur.

"Dia ngajak ngobrol, minta tolong buat bisa keluar dari Gunung Guntur," ujarnya saat dihubungi Tribunjabar.id, Jumat (29/10/2021).

Dalam percakapannya, Gibran mengatakan, kuntilanak bernama Fenny itu menyesal telah mengakhiri hidup dengan sengaja.

Fenny, menurutnya, nekat melakukan itu lantaran putus cinta.

"Dia tertahan di sana, dia jadi gila," ucapnya.

Gibran mengatakan, dia tidak bisa menolong Fenny untuk bisa keluar dari Gunung Guntur.

Sosok Fenny tersebut lalu meninggalkan Gibran seorang diri.

Muhammad Gibran Arrasyid, bocah 13 tahun yang sempat hilang 6 hari di Gunung Guntur,
Muhammad Gibran Arrasyid, bocah 13 tahun yang sempat hilang 6 hari di Gunung Guntur, (Tribun Jabar / Sidqi Al Ghifari)

"Minta tolong, saya bingung enggak bisa nolong, terkunci di sana," ucapnya.

Setelah pernah mengalami peristiwa besar ydi Gunung Guntur, Gibran kini diketahui bisa melihat sosok makhluk tidak kasat mata.

Ia mengaku sesekali bisa melihat makhluk yang tidak bisa dilihat oleh kebanyakan orang, seperti jin.

"Tidak setiap saat tapi kadang terlihat jin, misalkan kalau diam di mana gitu, pasti kelihatan," ujarnya, Kamis (28/10/2021).

Menurutnya penglihatan itu pernah ia alami semasa kecilnya.

Namun setelah peristiwa besar yang menimpanya di Gunung Guntur penglihatannya semakin jelas.

Gibran menjelaskan dia tidak bisa menolak pemberian Tuhan atas kemampuan yang ia miliki saat ini.

Saat ditanyai, Gibran mengaku masih belum tahu apakah ia ingin hidup normal atau hidup dengan kemampuan barunya itu.

"Saya bagaimana kehendak Allah saja," ucapnya.

Jadi pribadi berbeda

Wini mengatakan setelah beberapa hari Gibran di rumah seusai hilang, dia kerap mengajak untuk pergi ke laut selatan Garut. 

"Saya tanya, 'Abang kenapa mau ke sana, kalau mau mandi di Cipanas saja'. Tapi dia keukeuh tidak mau, maunya ke selatan," ujarnya. 

Wini menjelaskan permintaan anaknya itu membuat ia dilema lantaran takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Ia dan suaminya saat itu masih trauma lantaran Gibran baru saja kembali setelah hilang selama enam hari di Gunung Guntur

"Kan di pantai selatan itu mitosnya ada Nyi Roro Kidul. Duh saya takut baru saja Gibran ditemukan sudah minta ke laut," ucapnya. 

Menurutnya, setelah Gibran hilang, ia mendapatkan sesuatu yang aneh dari pribadi anak bungsunya itu. 

"Permintaan ke laut itu sesuatu yang sangat aneh. Gibran baru kali ini ngebet mau ke laut," ucapnya.

Saat ini Gibran masih dalam proses pemulihan, ia mulai berani menaiki bukit-bukit kecil yang ada di Garut. 

Menurut Wini pemulihan terhadap psikis Gibran terus dilakukan hingga anaknya itu benar-benar siap. 

"Sekarang juga dia punya akun YouTube, pengikutnya sudah banyak padahal baru beberapa hari dibuat," ucapnya.

Cerita juru kunci

Bukan cuma Gibran yang pernah hilang di Gunung Guntur,

Juru kunci Gunung Guntur, Ade Leji, juga pernah mengalaminya.

Ade Leji merupakan orang yang pertama kali menemukan Gibran.

"Dulu saya juga pernah hilang. Lagi beraktivitas seperti biasa mencari kayu bakar di kaki Gunung Guntur, saya hilang selama tujuh hari," ujarnya saat diwawancarai Tribunjabar.id, Kamis (28/10/2021). 

Ade menjelaskan, dia tiba-tiba diajak oleh sesosok makhluk berupa siluman. 

Makhluk tersebut membawanya hingga ke puncak Gunung Guntur

Ade tidak berkenan menjelaskan secara terperinci pengalaman apa saja yang ia alami selama tujuh hari hilang itu. 

Ade Leji, kuncen Guung Guntur
Ade Leji, kuncen Guung Guntur (Tribun Jabar / Sidqi Al Gifari)

Namun saat kembali turun gunung ia kaget dengan sikap keluarga dan para tetangganya. 

"Mereka malah tiba-tiba merangkul saya, ada yang nangis, nanyain saya ke mana saja. Saat itu saya dikasih tahu bahwa saya telah hilang selama tujuh hari," ucapnya.

Ade mengatakan pengalamannya itu sama dengan pengalaman yang dialami oleh Gibran, yakni merasa hanya sebentar saja berada di Gunung Guntur

Menurutnya, ia hanya melakukan aktivitas sehari-hari mencari kayu. Namun ia menyadari telah dibawa pergi ke puncak Gunung Guntur

"Hampir sama dengan Gibran, karena mungkin saya saat itu dibawa ke alam lain, saya rasa hanya beberapa jam saja, pas pulang ternyata saya sudah tujuh hari tidak pulang," ucapnya.

Bukan cuma Gibran dan Ade, sudah ada tiga orang lain yang juga pernah hilang di Gunung Guntur.

Tahun 2021 ada sosok Afrizal remaja berumur 17 tahun yang juga sempat hilang. 

Juga masyarakat yang sedang menambang pasir di kaki Gunung Guntur beberapa tahun silam juga pernah hilang namun bisa kembali pulang. 

Mengenai Gibran, Ade menjelaskan, pengalaman yang dialami Gibran merupakan pengalaman berharga dan hanya orang-orang tertentu saja yang mengalami. 

Namun, menurutnya, Gibran harus kembali dibersihkan agar jin yang ia sebut sebagai jin kafir sepenuhnya bisa terlepas dari tubuh Gibran

"Masih ada yang nangkel (ikut) di tubuhnya, ya harus dibersihkan lagi," ucapnya. (*) 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved