Viral Kakek-kakek Dibentak dan Dianiaya di Majalengka, Ternyata Begini Awal Mulanya
Desa Cibogor menjadi lokasi penganiayaan yang dilakukan oleh sejumlah orang kepada seorang kakek yang diketahui bernama Caslam (65).
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Ravianto
"Akhirnya dia mendatangi gerobak Pak Caslam. Karena Pak Caslam ini biasa bawa gerobak rongsokan yang digowes. Tidak lama kemudian, Pak Caslam datang," jelas dia.
Saat ditanya tentang tas miliknya, Caslam sempat tidak mengaku telah mengambil barang milik Toto.
Namun, akhirnya Caslam mengaku mengambil, saat ada sejumlah warga lain yang mendatangi mereka.
"Pak Caslam akhirnya ngaku, tapi dengan syarat warga suruh bubar. Dia (Caslam) bilang Tasnya disimpan di pekarangan rumah warga, masih di Desa Cibogor."
"Setelah itu, dia diminta mengambil tas itu, tapi udah lama nggak datang-datang. Dia ngaku tasnya ditaruh di Blok Selasa. Nah, gerobak itu ditaruh di Blok Minggu, jaraknya sangat dekat," katanya.
Karena Caslam tidak kunjung datang, akhirnya warga berinisiatif mencari yang bersangkutan.
Pencarian itu dilakukan juga oleh perangkat desa, yang baru pulang dari rapat di Majalengka kota.
Saat dicari itu lah, salah satu perangkat desa menemukan Caslam.
Namun, saat dipanggil, jelas dia, Caslam menunjukan gerak-gerik yang tidak bersahabat.
"Kaya mau lari gitu. Akhirnya dibawa lah ke Balai Desa. Nah, di Balai Desa, dia sempat tidak ngaku, padahal tadi sudah ngaku. Setelah didesak akhirnya dia ngaku," ujarnya.
Dengan ditemani perangkat desa, Caslam mengambil tas yang disimpannya itu.
Saat diambil, tas tersebut disembunyikan dengan gundukan sampah di pekarangan rumah, di Blok Minggu.
"Benar ada pemukulan. Mungkin karena warga kesal. Apalagi di sini juga akhir-akhir ini banyak warga yang mengaku kehilangan barang."
"Kan nggak ada luka berati di bagian muka Pak Caslam. Terus setelah itu, dia juga masih bisa ketawa-ketawa. Itu, setelah dari luar, seperti di video itu, dia dibawa masuk ke Balai Desa, biar lebih aman. Nah di dalam ini, dia sudah bisa senyum-senyum dan yang melakukan pemukulan itu bukan dari perangkat desa," ucap Ricky.
Lebih jauh dijelaskan Ricky, pada hari yang sama juga langsung dilakukan perdamaian, ditandai dengan penandatanganan di atas materai.