Nasib Kakek Caslam yang Viral Dipukul Warga di Majalengka, Kini Dapat Perhatian, Banyak yang Donasi
Kakek Caslam (65), pemulung di Majalengka yang dituduh mencuri dan dipukul oleh warga di Desa Cibogor, Kecamatan Ligung kini mendapatkan perhatian.
Penulis: Yongky Yulius | Editor: Seli Andina Miranti
Ricky mengatakan, di daerahnya petai cina bisa dikatakan sudah milik umum. Jadi, setiap orang bisa mengambilnya.
"Pak Toto ini pedagang, nah di sela-sela dagang, dia istirahat, ngopi dulu di warung.
"Di dekat warung itu ada pohon petai cina, terus dia ambil. Karena di sini mah, petai teh udah bisa dikatakan milik umum, apalagi ini pinggir jalan," ujar Ricky kepada TribunJabar.id di rumahnya, Kamis (28/10/2021).
Toto menaruh tasnya di bawah pohon ketika dirinya mengambil petai tiu.
Selesai mengambil petai, ia lupa membawa tasnya dan malah langsung pergi ke warung untuk lanjut meminum kopi.
Setelah beberapa saat ia tersadar dan kembali lagi ke bawah pohon tempat dirinya sebelumnya menyimpan tasnya.
"Setelah ingat, dia balik lagi ke pohon petai, ternyata tasnya sudah nggak ada. Saat dia ambil petai, di sana ada Pak Caslam, dan Pak Caslam ini pergi saat Pak Toto di warung," katanya.
Toto pun menduga Caslam mengetahui keberadaan tasnya. Ia langsung mencari keberadaan kakek pemulung tersebut.
"Akhirnya dia mendatangi gerobak Pak Caslam. Karena Pak Caslam ini biasa bawa gerobak rongsokan yang digowes. Tidak lama kemudian, Pak Caslam datang," kata Ricky.
Ketika ditanya mengenai tas oleh Toto, Caslam awalnya mengaku tak mengambilnya.
Hingga akhirnya warga lain mendatangi Toto dan Caslam.
"Pak Caslam akhirnya ngaku, tapi dengan syarat warga suruh bubar. Dia (Caslam) bilang tasnya disimpan di pekarangan rumah warga, masih di Desa Cibogor. Setelah itu, dia diminta mengambil tas itu.
"Tapi (setelah pergi) udah lama nggak datang-datang. Dia ngaku tasnya ditaruh di Blok Selasa. Nah, gerobak itu ditaruh di Blok Minggu, jaraknya sangat dekat," katanya.
Selanjutnya, Caslam tak kunjung datang. Sampai akhirnya warga berinisiatif mencari kakek pemulung tersebut.
Perangkat desa yang baru pulang dari rapat di Majalengka Kota juga ikut mencari.