Kisah Warga Majalengka Raup Untung dari Mupuri, Jual Bawang Merah Hasil Pungut Sisa Panen Petani

Musim panen bawang merah tidak hanya menguntungkan para petani namun juga bagi warga sekitar yang bersedia memunguti bawang yang jatuh

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Seli Andina Miranti
Tribun Cirebon/ Eki Yulianto
Para petani di Desa Pakubeureum, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka sedang memanen bawang merah hasil dari ditanamnya 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - Musim panen bawang merah tidak hanya menguntungkan para petani bawang merah di wilayah Kecamatan Kadipaten dan Kertajati, Kabupaten Majalengka.

Namun juga membawa berkah bagi warga sekitar yang bersedia memunguti bawang yang jatuh atau tidak tergali pemiliknya.

Para pemungut bawang merah ini kemudian menjualnya dengan harga Rp 15.000 per kilogram.

Baca juga: Bukan Sekedar Bumbu Dapur, Bawang Merah Bakar Bisa Hempas Sejumlah Penyakit Ini, Baik untuk Jantung

Inah (44), salah satu warga Desa Pakubeureum, Kecamatan Kertajati misalnya, ia bisa mendapatkan 10 kilogram per harinya dari hasil mungut bawang merah yang tergeletak di jalan.

Hal itu menurutnya sudah rutin ia lakukan tatkala musim tanam padi belum terjadi.

Kata Inah, dalam sehari bisa memperoleh bawang hasil memungut atau warga menyebut 'mupuri', bisa diperoleh hingga mencapai lebih 10 kilogram.

Bawang hasil mupuri ini dijual kepada pengepul seharga Rp 15.000 per kilogram.

“Di saat sepi pekerjaan, karena belum musim tanam padi, sekarang hampir sebagian besar warga memunguti bawang sisa panen. Hasilnya lumayan bisa untuk belanja keluarga,” ujat Inah kepada Tribun, Rabu (20/10/2021).

Menurutnya, memungut bawang sisa panen dilakukan tiga kali dalam sehari.

Jika pagi mulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB.

Siang berangkat lagi usai salat duhur hingga menjelang asar dan kembali lagi usai salat asar hingga menjelang magrib.

"Sekali berangkat diperoleh 3- 4 kg bawang," ucapnya.

Baca juga: Cara Menanam Bawang Merah di Pot atau Polybag, Tanaman Sehat Tidak Busuk Sampai Dipanen

Hal yang sama dilakukan tetangganya, Ade (33) dan Erus (28) yang tiap hari berkeliling sekitar kampungnya mencari kebun yang tengah di panen.

Ketika berangkat dari rumah, mereka membawa karung plastik atau waring serta alat congkelan atau kored untuk menggali bawang yang tertinggal ketika dipanen pekerja.

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved