Road To 3RD West Java Investment Summit 2021; Titik Awal Keselarasan Jabar Bagian Utara dan Selatan

Potensi dan peluang investasi melalui The 3rd West Java Investment Summit (WJIS) 2021

Biro Adpim Jabar
Jumpa pers Road to the 3rd West Java Investment Summit 2021 di Kantor DPMPTSP Jabar, Kota Bandung, Senin (18/10/2021) 

"Di hari kedua, lebih ke proyek-proyek yang sifatnya UMKM, baik dari sektor pariwisata, perdagangan, himpuanan kawasan industri, dari kabupaten/kota. Sehingga WJIS ini, seperti harapan Pak Gubernur, bukan hanya untuk proyek besar dan keluar negeri, tetapi juga PMDN dan PMA, perusahaan kecil kita promosikan," katanya.

Dorong UMKM Terus Berkembang

Pemda Provinsi Jabar berkomitmen mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk terus berkembang. Komitmen tersebut diwujudkan dengan menggelar CIFEST (Cinematography of Investment Festival).

CIFEST sendiri merupakan kompetisi potensi dan peluang investasi UMKM di Jabar melalui karya foto dan video. Kompetisi tersebut diharapkan dapat mengekspos secara lebih luas potensi dan peluang investasi UMKM di Jabar.

Kepala DPMPTSP Jabar Noneng Komara menuturkan, ada sekitar 120 UMKM yang mengikuti CIFEST. Pemenang CIFEST akan diumumkan dalam West Java Investment Summit (WJIS) 2021 pada 21-22 Oktober 2021 di Savoy Homann, Kota Bandung.

"WJIS ini merupakan puncak dari awarding CIFEST yang merupakan festival dari potensi investasi UMKM di Jabar. Dalam WJIS ini, akan ada penyerahan penghargaan sekaligus mempromosikan proyek UMKM," kata Noneng Komaram

Menurut Noneng Komara, CIFEST menjadi salah satu inovasi DPMPTSP Jabar untuk mempromosikan UMKM kepada para investor. Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk mendorong UMKM di Jabar berkembang.

"Jadi CIFEST ini menjadi cara kami bagaimana UMKM ini mempunyai sebuah sarana untuk ketemu juga dengan para investor supaya bisa lebih berkembang," ucapnya.

"Dengan begitu, WJIS kali ini, seperti harapan Gubernur Jabar, bukan hanya untuk proyek besar dan keluar negeri, tetapi juga perusahaan-perusahaan kecil kita ikut promosikan," imbuhnya.

WJIS 2021 sendiri mengambil tema "Navigating Post-COVID World: Investment Growth for Resilient West Java." Tema tersebut berangkat dari kondisi perekonomian Jabar yang sempat terganggu pandemi COVID-19.

Bank Indonesia: Investasi Dorong Pemulihan Ekononi Jabar

Investasi memberikan sumbangan pada perekonomian Jawa Barat sebesar 24,88 persen atau komponen signifikan terbesar kedua setelah konsumsi. Catatan berdasarkan data produk domestik regional bruto (PDRB) ini mengindikasikan peningkatan investasi memberi daya dorong yang kuat bagi akselerasi pemulihan ekonomi Jabar. 

Pada 2020, Incremental Capital Output Ratio (ICOR) Jabar tercatat 4 persen, jauh lebih baik dibandingkan dengan nasional 6,8 persen. Hal ini didukung oleh ketersediaan dan kualitas infrastruktur yang relatif lebih baik dibandingkan berbagai provinsi lain di Indonesia.

Infrastruktur menjadi daya tarik investor untuk menanamkan modal di Jawa Barat, antara lain kawasan industri, jalan tol, jalur kereta api, bandara, dan pelabuhan yang terus dikembangkan, serta dukungan kebijakan dan berbagai insentif yang memberikan kemudahan bagi investor.

Berdasarkan ICOR tersebut, berinvestasi di Jabar relatif lebih efisien, yakni untuk menambah 1 persen pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat, hanya diperlukan peningkatan investasi sekitar 4 persen. Efisiensi investasi ini menyebabkan Jawa Barat menjadi kontributor utama investasi nasional.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved