Kondisi Mahasiswa yang Dibanting Polisi Memburuk, Dilarikan ke Rumah Sakit untuk Diperiksa

Kondisi FA, mahasiswa UIN Maulana Hasanudin yang dibanting polisi hingga kejang-kejang di Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, mengalami pemburukan kesehat

Editor: Fidya Alifa Puspafirdausi
Instagram dan Twitter
Polisi yang smackdown mahasiswa minta maaf dan peluk korban. 

TRIBUNJABAR.ID- Kondisi FA, mahasiswa UIN Maulana Hasanudin yang dibanting polisi hingga kejang-kejang di Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, mengalami pemburukan kesehatan pada Kamis (14/10/2021).

Bupati Tangerang A Zaki Iskandar mengungkapkan, karena kondisinya memburuk, FA dibawa ke RS Ciputra di Panongan, Kabupaten Tangerang, pada Kamis kemarin.

FA menjalani pemeriksaan atas penyakit komorbid yang diderita dan pemeriksaan atas keluhan yang dirasakan olehnya usai dibanting anggota Polres Kota Tangerang.

"Karena FA juga ada penyakit komorbidnya, jadi saya dan Pak Kapolres Kota Tangerang beserta keluarga sepakat membawa FA ke Citra Hospital untuk pemeriksaan menyeluruh," paparnya dalam video singkat yang diterima Kompas.com, Jumat (15/10/2021). 

Dalam video singkat itu, tampak FA berada di tengah-tengah antara Kapolres Kota Tangerang Kombes Pol Wahyu dan Zaki. FA beberapa kali tampak memijat lengan kanannya menggunakan tangan kirinya.

Selain itu, dia juga terlihat menggerakkan kepalanya secara ringan ke arah kiri, kanan, atas, dan bawah. FA diketahui telah diperiksa di RS sebanyak dua kali.

Pada hari pembantingan, FA diperiksa di RS Harapan Mulya di Tigaraksa. Di sana, FA menjalani rontgen otak dan rontgen toraks. Hasil rontgen toraks, kata polisi, tidak ada fraktur yang patah.

Di sisi lain, polisi belum mengungkapkan hasil rontgen otak hingga saat ini.

Pada Kamis, korban yang dibanting Brigadir Polisi berinisial NP itu sempat mengeluh bahwa pundak dan lehernya tidak bisa digerakkan.

Selain itu, dia juga merasa pusing. Bahkan, pada Kamis pagi, FA mengalami kesulitan bernapas dan muntah-muntah. 

"Pundak, leher kayak enggak bisa digerakkin. Sama kepala agak kliyengan (pusing). Sama tadi (Kamis) pagi tuh, sedikit muntah-muntah sama engap (sulit napas)," ungkap FA dalam rekaman suara yang diterima, Jumat.

Kronologi

Pada Rabu pagi, FA yang tergabung dalam aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Kabupaten Tangerang tengah menggelar aksi demo saat hari ulang tahun (HUT) ke-389 Kabupaten Tangerang di Tigaraksa.

Saat demo berujung ricuh, FA dibanting oleh Brigadir NP.

Peristiwa pembantingan itu terekam dalam sebuah video singkat. Dalam video terlihat FA dipiting lehernya lalu digiring oleh NP.

Setelah itu, NP membanting korban ke trotoar hingga terdengar suara benturan yang cukup keras.

Kemudian, seorang polisi yang mengenakan baju berwarna cokelat menendang korban.

Setelah dibanting dan ditendang, FA kejang-kejang.

Sejumlah aparat kepolisian kemudian berusaha membantu korban.

Belakangan, Brigadir NP meminta maaf atas perlakuannya terhadap FA.

NP juga mengaku siap bertanggung jawab atas perbuatannya.

Polisi itu juga meminta maaf kepada keluarga korban. Sementara FA menerima permintaan maaf NP.

Namun, FA menegaskan, dia tak akan melupakan kejadian tersebut. Dia berharap polisi menindak NP atas perilaku represifnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mahasiswa yang Dibanting Polisi Diperiksa di Dua Rumah Sakit, Ini Penjelasan Bupati Tangerang"

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved