Ketua Umum Asprov PSSI Jawa Barat Digugat ke Pengadilan oleh Pemilik Maung Bandung FC
Denny menambahkan, Tommy Apriantono sebagai ketua umum Asprov PSSI Jawa Barat seharusnya bisa menjadi sosok bapak bagi klub-klub anggota
Penulis: Ferdyan Adhy Nugraha | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferdyan Adhy Nugraha
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- Berita mengejutkan datang dari sepak bola Jawa Barat. Ketua Umum Asprov PSSI Jawa Barat, Tommy Apriantono digugat ke pengadilan oleh pemilik klub Maung Bandung FC, Denny Susanto.
Gugatan kepada Tommy bukannya tanpa alasan. Denny mengatakan, Tommy Apriantono bersikap arogan serta memiliki kepentingan pribadi yang membuat klubnya sangat dirugikan.
Bahkan, Denny Susanto menyebut status Maung Bandung FC sebagai anggota resmi Asprov PSSI Jawa Barat dan PSSI Pusat digantung tanpa adanya kejelasan selama bertahun-tahun.
“Kami sudah merasa jengah dengan sikap ketua Asprov PSSI Jawa Barat yang sekarang, kami merasa didzalimi. Beberapa kali melayangkan surat permohonan untuk keikutesertaan Liga 3 di Jawa Barat tak pernah ditanggapi. Klub saya belum pernah dibahas dan diputuskan secara resmi di dalam setiap kongres tahunan bagaimana statusnya saat ini," ujar Denny Susanto di kantornya, Jalan Oto Iskandar Dinata, Rabu (13/10/2021).
Denny menambahkan, Tommy Aprianto sebagai ketua umum Asprov PSSI Jawa Barat seharusnya bisa menjadi sosok bapak bagi klub-klub anggota. Ia merasa hal itu tidak pernah terjadi di periode kepemimpinan Tommy.
Baca juga: Ramram Mukhlis RamdaniI Incar Ketua Asprov PSSI Jabar di Kongres Luar Biasa
"Kami sudah kehabisan kesabaran, maka kami pun akan membawa persoalan ini ke ranah hukum, surat gugatan karena perbuatan ketua umum Asprov PSSI Jawa Barat itu sudah kami buat dan kirimkan ke pengadilan negeri," ucap Denny Susanto.
Permasalahan ini bermula dari dukung-mendukung pada pemilihan ketua umum di PSSI Pusat. Saat itu, Denny Susanto diminta Tommy Apriantono untuk mendukung salah satu calon. Denny menolak karena sudah terlanjut mendukung calon lain.
Akibat penolakan itu, ada hal yang mulai dirasakan Denny tidak berjalan kondusif di kompetisi Jawa Barat. Hingga akhirnya, di kepengurusan Deddy Sutandi, Tommy memutuskan untuk pindah homebase ke Yogyakarta dengan surat resmi.
"Di Yogyakarta klub kami tidak diterima karena katanya tidak valid. Karena tak jadi berkompetisi di sana, kami pun memutuskan tetap akan berkompetisi di lingkungan Asprov PSSI Jawa Barat," ucapnya.
Saat mencoba untuk kembali berkompetisi di Liga 3 Jawa Barat, Tommy Apriantono sama sekali tidak menanggapi. Bahkan sampai menggantung klub yang Denny Susanto tanpa pernah ada keputusan maupun surat resmi pencopotan dari anggota resmi Asprov PSSI Jawa Barat.
Baca juga: Krisis Pemain, Persebaya Minta Kebijakan PSSI, Pemain Belakang Tersisa Satu, Striker Dijadikan Bek
"Ini jelas ada kedzaliman bagi klub saya," ucapnya.
Denny menjelaskan, jika memang Asprov PSSI Jawa Barat ingin mencoret Maung Bandung FC dari keanggotaan, maka harus melalui prosedur yang legal. Dimana harus ada persetujuan dari voter atau anggota maksimal 50+1 dalam kongres.
“Yang kami dapatkan sampai sekarang Maung Bandung FC seperti sampah, berkali-kali melayangkan surat untuk keikutsertaan kompetisi Liga 3 tidak pernah ditanggapi,” kata Denny Susanto.
Apa yang dilakukan Tommy Apriantono selama ini, lanjut Denny, bukan hanya berdampak kepada klubnya. Namun para pemain yang sudah mendapat kontrak pun harus merasakan kerugian sangat luar biasa.