Pasar Banjaran di Kabupaten Bandung Sudah Semrawut, Mau Direvitalisasi Tapi Pedagangnya Menolak
Pasar Banjaran di Kabupaten Bandung akan direvitalisasi. Namun para pedagang malah ketakutan dan khawatir.
Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Mega Nugraha
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- Pasar Banjaran di Kabupaten Bandung akan direvitalisasi. Namun para pedagang malah ketakutan dan khawatir.
Ketua Kelompok Warga Pedagang Pasar Banjaran, H Eman, mengatakan, ketakutannya itu berkaitan dengan akan mahalnya biaya sewa.
"Harga mahal tidak terjangkau, dengan kemampuan warga pasar Banjaran, apalagi, sekarang dagang sepi tidak ada pembeli, ditambah Covid-19 belum pulih. Jangankan berpikir untuk menebus kios harga mahal, buat hidup cari makan sehari- hari juga susah," kata Eman saat dihubungi via ponselnya, Rabu (13/10/2021).
Baca juga: 1000 Lebih Polisi Diturunkan untuk Amankan Pilkades Serentak Kabupaten Bandung 20 Oktober 2021
Kini kata Eman, warga pedagang pasar sangat keberatan dan menyatakan supaya dipertimbangkan rencana revitalisasi.
"Apalagi dilaksanakan dalam waktu dekat, supaya ditangguhkan 2 tahun atau 3 tahun lagi karena warga pasar Banjaran belum siap keadaan perekonomian belum stabil," tuturnya.

Menurut Eman, memang gampang untuk memindahkan pedagang pasar ke tempat baru.
"Tapi apakah bisa langsung dipindahkan dengan pemebelinya, yang sulit itu memindahkan pembelinya," katanya.
Ia juga khawatir setelah revitalisasi Pasar Banjaran, akan ada pihak lain yang akan mengelola. Ia mencontohkan Pasar Soreang, Batujajar, Cicalengka, Pangalengan hingga Ciwidey yang dikelola pihak lain.
Maka pihaknya meminta, supaya dipertimbangkan dan jangan sampai menambah beban penderitaan yang berkepanjangan.
"Banyak warga pedagang yang mengeluh karena harga kios mahal, tidak terjangkau, banyak yang kolep, ada juga sampai bangkrut," ujarnya.
Rencana revitalisasi Pasar Banjaran sendiri sudah ada sejak kepemimpinan Bupati Bandung Dadang Naser namun hingga kini belum terealisasi.
Kini, kepemimpinan berganti jadi Dadang Supriatna, revitalisasi Pasar Banjaran kini kembali mengemuka. Pantauan Tribun, Pasar Banjaran saat ini sudah dalam kondisi memprihatinkan.
Lingkungannya kumuh dan kotor. Bahkan, tidak punya tempat pembuangan sampah. Sampah dari pasar terlantar ke dekat pemukiman warga. Selain itu, bangunan lapak di Pasar Banjaran juga sudah semrawut.
Apalagi soal kemaceten. Kesemrawutan dan ketidak teraturan Pasar Banjaran membuat kondisi lalu lintas seringkali macet.