Kepergok Pegang Bagian Tubuh Siswi, Oknum Guru PNS Ini Dinonaktifkan, Wakil Dewan; Tidak Beradab

Viral foto seorang guru SMA diduga sedang memegang payudara seorang siswi

Editor: Siti Fatimah
KOMPAS.COM
illustrasi 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Guru sudah seharusnya juga ikut memberikan contoh yang baik bagi muridnya. Namun ini tak terjadi pada sosok oknum guru di di Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara (Sulut).

Oknum guru yang berstatus sebagai PNS ini melakukan perbuatan tak patut dicontoh.

Kelakukan guru lelaki ini bahkan viral usai foto yang memperlihatkan aksinya tersebar luas.

Oknum guru ini terlihat memegang payudara siswinya sendiri.

Baca juga: Viral Foto Oknum Guru di Minahasa Lecehkan Siswi, Difoto Siswi yang Pernah Jadi Korban

Aksi oknum guru ini langsung dikecam banyak pihak.

Dikutip dari Tribun Bogor, viral foto seorang guru SMA diduga sedang memegang payudara seorang siswi, Selasa (12/10/2021).

Foto tersebut diduga diambil di Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara (Sulut).

Diduga guru tersebut merupakan tenaga pengajar di sebuah SMA Negeri di Motoling, Minahasa Selatan.

 Disinyalir, aksi bejat sang guru dilakukan saat kegiatan belajar mengajar (KBM) berlangsung.

Sangkaan tersebut berdasarkan dari foto yang terlihat, bahwa sang siswi sedang menulis di bukunya.

Dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribun Manado, ada dua foto yang beredar.

Foto pertama menunjukkan di samping kanan siswi itu ada seorang temannya yang juga perempuan berdiri sambil melihat ke arah buku di atas meja.

Di saat yang sama, seorang oknum guru laki-laki berdiri di samping kiri korban dengan posisi tangan kanan memegang bagian payudara siswi tersebut.

Baca juga: Oknum Guru Informal yang Tinggal di Setiabudi Lakukan Perbuatan Tak Senonoh ke 6 Bocah, Ini Modusnya

Pascafoto tersebut beredar, oknum guru SMA itu pun mendapat banyak kecaman.

Menanggapi kasus tersebut, dinas pendidikan segera bertindak.

Kepala Bidang SMA Dinas Pendidikan Arthur Tumipa mengatakan oknum guru tersebut langsung dibebastugaskan dari pekerjaan.

"Kita kenakan sanksi moral dibebastugaskan dari pekerjaannya sebagai guru," ujar Arthur Tumipa kepada tribunmanado.co.id, Selasa (12/10/2021).

Tak hanya itu, Dinas Pendidikan juga menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus dugaan pelecehan siswi tersebut ke kepolisian.

Namun, orangtua korban nyatanya masih merasa keberatan membawa kasus tersebut ke ranah hukum.

"Kita serahkan penanganan kasusnya ke aparat karena sudah menyangkut pelanggaran pidana," kata Arthur Tumipa.

Lebih lanjut, oknum guru tersebut tercatat sebagai PNS.

Karenanya, Dinas Pendidikan akan mengawal proses hukum hingga kasus tersebut berkekuatan hukum tetap.

Adapun sanksi bagi oknum guru tersebut, bergantung dari hasil proses hukum yang akan dilalui nanti.

Meski begitu, Arthur Tumipa menegaskan bahwa kasus pelecehan tersebut adalah pelanggaran berat, sangat tidak pantas dilakukan apalagi oleh seorang guru.

"Termasuk pelanggaran berat anak anak yang harusnya dilindungi tapi malah dilecehkan," imbuh Arthur Tumipa.

Baca juga: Dendam dan Cinta Segitiga, Oknum Guru Ngaji Lakukan Pembunuhan dan Rekayasa Kematian Tetangganya

Oknum Guru Dapat Surat Panggilan

Kasus dugaan pelecehan terhadap siswi SMA itu telah sampai ke telinga Dinas Pendidikan Minahasa.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdin) Minahasa Selatan-Minahasa Tenggara, Max Lengkong mengatakan, berita viral tersebut sudah ia ketahui sejak Senin (11/10/2021) pagi.

Karenanya, Max Lengkong langsung mengeluarkan surat panggilan kepada oknum guru yang diduga melakukan pelecehan seksual tersebut.

"Surat panggilan itu untuk melakukan BAP. Jadi, Selasa (12/10/2021) pukul 08.00 Wita, kami akan BAP oknum guru tersebut. Mudah-mudahan yang bersangkutan itu hadir," kata Max Lengkong saat rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi IV DPRD Sulawesi Utara di Gedung DPRD, Senin.

Tak hanya itu, Max Lengkong juga sudah menghubungi kepala sekolah (Kepsek) SMAN 1 Motoling, dan guru yang bersangkutan tidak hadir.

Baca juga: Aksi Keji Oknum Guru Ngaji di Bekasi, Rekayasa Kematian Tetangga Demi Pacari Istrinya

Akibat perbuatannya, oknum guru yang diduga melakukan pelecehan terhadap siswi SMA itu langsung dinonaktifkan.

"Kemudian langkah yang saya tempuh juga demi kemanan, saya sudah sampaikan kepada kepala sekolah untuk sementara dinonaktifkan (oknum guru) demi keamanan dan nama baik sekolah," tutur Max Lengkong.

Bila nanti hasil BAP terbukti melakukan pelecehan, maka sebagaimana disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Grace Punuh, oknum guru tersebut diberhentikan sesuai aturan yang berlaku.

Max menjelaskan, dinas pendidikan akan mencari bukti autentik terkait foto yang viral di media sosial.

"Foto memang tidak menunjukkan identitas sekolah. Tapi, melihat foto oknum gurunya, itu dari SMA Negeri Motoling. Apakah itu asli atau direkayasa kita belum bisa pastikan," ujar Max Lengkong.

Max menyebut, belum mengetahui kapan peristiwa itu terjadi.

"Apakah baru atau peristiwa lama, makanya besok kita akan BAP," tandas Max Lengkong.

Tuai Kecaman dari Dewan

Aksi keji oknum guru tersebut membuat geram anggota dewan.

Wakil Ketua DPRD Billy Lombok mengatakan, bila memang benar kejadian tersebut terjadi, maka oknum guru tersebut sudah melakukan pelanggaran berat.

"Orangtua menaruh kepercayaan besar kepada dunia pendidikan, dari dulu standar pendidikan kita tinggi, orang tua berkorban apa saja untuk menyekolahkan anak. Dilakukan penelusuran, bila benar berikan sanksi tertinggi," tegas Billy.

Billy Lombok berharap, kejadian ini tak terulang kembali, dan bagi semua pihak agar tidak ragu atau takut memberi laporan.

"Detik ini kami juga sudah meminta tim di Minahasa Selatan untuk turun dan mengecek keadaan di lapangan sambil nanti berkoordinasi pihak terkait," ujar Billy Lombok.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Careig Naichel Runtu juga menanggapi viral kasus dugaan pelecehan oleh oknum guru tersebut.

Careig Naichel Runtu menyebutkan bahwa oknum guru tersebut sangat merusak citra pendidikan di Sulawesi Utara.

"Saat ini pemerintah lagi fokus menaikkan citra dalam dunia pendidikan di Sulut, tapi malah ada oknum guru yang merusak tatanan pendidikan. Sangat-sangat tidak beradab," tegas Careig Naichel Runtu.

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Nasib Guru yang Kepergok Pegang Payudara Siswi, Kini Dinonaktifkan, Wakil Dewan Geram: Tidak Beradab, 

Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved