Viral di Media Sosial

Video Viral Pria Menyamar Bercadar Kepergok Salat Berjemaah di Saf Wanita, Nyaris Jadi Sasaran Warga

Sebuah video pria menyamar menjadi wanita bercadar viral di media sosial. pria tersebut kepergok saat mengikuti salat berjemaah di saf wanita

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Widia Lestari
@ndorobei.official
viral pria menyamar wanita bercadar kepergok saat salat berjemaah di saf wanita 

Perlu diketahui, fenomena pria menyamar menjadi wanita bercadar atau berjilbab sempat populer dengan sebutan crosshijaber.

Pada 2019 lalu, kejadian serupa pernah terjadi di Bandung dan viral di media sosial.

Terkuaknya keberadaan mereka membuat para wanita merasa risih dan waspada.

Rupanya fenomena pria menyamar menjadi wanita dilakukan kalangan dan telah memiliki komunitasnya.

Aksi yang dilakukan komunitas yang disebut mereka sendiri crosshijabers terbilang nekat.

Namun terkuaknya keberadaan mereka membuat para wanita merasa risih dan waspada.

Pasalnya mereka melakukan aksi penyamaran menggunakan hijab dan cadar laiknya wanita.

Aksi penyamaran tersebut dilakukan oleh kaum pria.

Sekelompok pria tersebut berdandan, dan berpakaian syar'i lantaran terobsesi menjadi seorang wanita.

Baca juga: Viral Video Perundungan Anak SD oleh Siswa SMP di Bandung,Polisi Sebut Diselesaikan Kekeluargaan

Lantas apa sebenarnya pengertian crosshijaber?

Dilansir dari Magdalene.co, crosshijabers sama halnya dengan Crossdressing.

Crossdressing adalah tindakan penyimpangan memakai busana atau aksesoris dari gender yang berbeda.

Penyimpangan Crossdressing ini sebenarnya sudah tak asing lagi di berbagai belahan dunia.

Sebagaimana diketahui penggunaan pakaian lintas gender ini kerap kali muncul di lapisan masyarakat.

Terutama dalam dunia seni pertunjukkan.

Semisal aktor atau pelawak laki-laki menganakan pakaian dan akesoris wanita.

Sebenarnya Crossdressing ini sudah sejak lama dipraktikan sebagaimana tradisi di berbagai belahan dunia.

Semisal beberapa negara, mulai dari Yunani, Norwegia, kelompok agama Hindu dan lain sebagainya.

Namun Crossdressing santer menjadi budaya dan populer di Jepang melalui tren anak muda.

Yaitu costum play atau dikenal cosplay.

Memadu padankan pakaian atau objek tertentu di dunia seni memang diklaim tak ada batasan.

Pakaian lintas gender diklaim menjadi kepentingan atas dasar seni karena bentuk ekspresi diri.

Adapun jika pelaku crossdressing ini tak sampai mengeksplorasi seksualitas.

Katakanlah pria pelaku mengaku heteroseksual, bisa saja hal itu didorong karena ketertarikan seksual.

Kendati begitu berbeda halnya Crossdressing dilakukan karena adanya keinginan.

Menurut Psikolog Klinis dari klinik AngsaMerah, Inez Kristanti, stigma Crossdressing bisa menjadi penyimpangan seksual.

Crossdressing dapat menjadi sebuah fetish, karena sebagai awal dari eksplorasi gender individu.

Fetish merupakan gangguan psikologi terkait hasrat seksual yang cenderung melakukan hal tertentu.

Demikian dikatakan Inez Kristanti ada perbedaan antara ketertarikan seksual dan identitas gender.

Baca juga: Video Viral Perempuan Diam-diam Memetik Kuncup Bunga Kantil dari Pengantin, Begini Penjelasannya

Jika Crossdressing dilakukan kerena berkeinginan menjadi perempuan, maka itu sudah masuk ranah identitas gender.

Pasalnya fetish dapat diartikan sebagai ketertarikan seksual pada benda atau objek-objek tertentu.

Demikian terkait hebohnya crosshijaber belakangan ini, fenomena ini cepat menjadi suatu label dan kategori dari masyarakat.

Dikutip dari sumber yang sama, fenomena Crossdressing, khususnya crosshijaber menjadi antara stigma dan kriminalitas.

Bagaimana tidak, tindakan komunitas pria mengenakan busana syar'i gamis, bercadar dan masuk toilet perempuan menjadi keresahan bagi kaum wanita.

Oleh sebab itu hal itu membuat dampak meninggalkan stigma dan anggapan kriminalitas.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved