Gara-gara Ayam Petelur Banyak Dijual Jadi Ayam Pedaging, Harga Ayam Pejantan di Ciamis Terjun Bebas
Harga ayam ras pedaging jenis layer jantan (pejantan) di tingkat peternak di Ciamis sempat terjun bebas
Penulis: Andri M Dani | Editor: Siti Fatimah
TRIBUNJABAR.ID,CIAMIS – Dua minggu lalu, harga ayam ras pedaging jenis layer jantan (pejantan) di tingkat peternak di Ciamis sempat terjun bebas dari Rp 32.000/kg hidup (live bird) ke angka Rp 27.000/kg.
Dalam seminggu terakhir kembali bergerak naik mendekati angka semula. Yakni Rp 32.000/kg.
“Hari ini harga ayam pejantan di kandang sudah kembali ke angka Rp 32.000/kg. Kemarin masih Rp 31.000/kg,” ujar H Komar Hermawan, warga Talagasari Kawali Ciamis, peternak ayam ras pedaging jenis layer jantan (pejantan) kepada Tribun Senin (11/10) sore.
Baca juga: Harga Telur Ayam Makin Tersungkur Tinggal Segini, Para Peternak Merugi Hingga Rp 260 Juta per Hari
Menurut H Komar yang juga Ketua Perkumpulan Peternak Ayam Priangan (P2AP) tersebut, dua minggu lalu harga ayam pejantan di tingkat peternak di Ciamis sempat turun drastis dari Rp 32.000/kg jadi Rp 27.000/kg.
Terjun bebasnya harga ayam pejantan di sentra produksi ayam pejantan nasional tersebut kata H Komar terdampak banyaknya peternak ayam ras petelur yang menjual ayam ras petelur menjadi ayam pedaging.
“Mereka menjual ayam petelur ke pasar-pasar, baik yang masih hidup atau sudah berupa karkas (daging). Dampaknya harga ayam pejantan langsun anjlok,” katanya.
Baca juga: Peternak Ayam Petelur Purwakarta Terancam Gulung Tikar, Harga Telur Anjlok, Ayam Terancam Dilelang
Gara-gara jatuhnya harga telur ayam ras yang berlarut-larut menurut H Komar di Ciamis maupun di daerah lainnya di sentra produksi telur, banyak peternak yang memilih mengosongkan kandangnya. Atau mengurangi populasi ayam petelur yang ada di kandang.
Ayam-ayam petelur yang masih produktif diafkir dini, dijual ke pasar sebagai ayam keling (ayam afkir).
Berikut ayam-ayam petelur usia muda (pulet) usia 3 sampai 4 bulan juga banyak yang dikeluarkan dari kandang dijual ke pasar sebagai ayam pedaging.Termasuk ayam petelur usia muda menjelang bertelur (dara).
“Ayam-ayam petelur afkir dini, pulet dan dara banyak yang dijual ke pasar sebagai ayam pedaging. Ini sebagai akibat jatuhnya harga telur. Tapi dampaknya dirasakan langsung oleh peternak ayam pejantan. Harga ayam pejantan jatuh, turun drastis. Itu kejadian dua minggu lalu. Gara-gara banyak peternak ayam petelur yang mengosongkan kandang,” jelas H Komar yang juga owner Kawali Poultry Shop (PS) tersebut.
Baca juga: Harga Ayam Potong Naik Pedagang di Majalengka Sulit Naikkan Harga, Khawatir Tak Ada Pembeli
Namun dalam seminggu terakhir menurut H Komar, harga ayam pejantan di tingkat peternak sempat terjun bebas dari Rp 32.000/kg jadi R[ 27.000/kg kembali berangsur-angsur naik.
Senin (11/10) ini sudah pulih kembali ke angka Rp 32.000/kg. “Kemarin masih Rp 31.000/kg, hari ini sudah kembali ke angka Rp 31.000/kg. Setelah sempat jatuh dua minggu lalu, sekarang sudah normal kembali,” katanya.
Dan peternak ayam pejantan di Ciamis kembali menikmati selisih harga yang menggembirakan (untung) mengingat biaya pokok produksi (BPP/BEP) ayam pejatan dikisaran Rp 26.000-Rp 27.000/kg.
Ciamis merupakan sentra produksi ayam pejantan nasional, dengan kapasitas produksi dalam kondisi normal mencapai 800.000 ekor sampai 1 juta ekor per minggu. Sekitar 75% produksi ayam pejantan dari Ciamis tersebut dibawa setiap hari ke Jabodetabek dan Bandung untuk memenuhi kebutuhan pasar