Melihat Komunitas Skateboard Garut Bantu Orangtua Alihkan Perhatian Anaknya dari Kecanduan Main Game
Setiap sore anak-anak muda skater atau pecinta skateboard yang tergabung dalam Komunitas Town Squaresk berkumpul di lapangan tenis Stasiun Garut Kot
Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Mega Nugraha
TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Setiap sore anak-anak muda skater atau pecinta skateboard yang tergabung dalam Komunitas Town Squaresk berkumpul di lapangan tenis Stasiun Garut Kota.
Perkumpulan mereka bukan perkumpulan yang sia-sia, mereka setiap harinya berlatih memainkan skateboard di beberapa medan yang sudah disediakan.
Ketua Komunitas Town Squaresk, Muhammad Aziz, mengatakan komunitas skateboard Garut yang dipimpinnya itu sudah berdiri sejak tahun 1990 an dengan lebih dari dua ratus anggota se Kabupaten Garut.
Town Squaresk menurutnya merupakan nama yang sudah dulu dilekatkan namun saat ini komunitasnya diberi nama Asosiasi Skateboard Garut.
"Dari tahun 90 an komunitas ini sudah berdiri, lintas generasi. Setiap pagi atau sore kami selalu berlatih di tempat ini," ujarnya saat diwawancarai Tribunjabar.id, Sabtu (9/10/2021).
Aziz mengatakan komunitasnya juga membuka kelas bagi yang minat memainkan papan skate dan saat ini sudah ada kelas yang diikuti oleh 20 orang peserta.
Baca juga: Tangis Orang Tua di Garut Pecah Saat Anaknya yang Terpapar Paham NII Memilih Kembali ke NKRI
"Kebanyakan anak-anak di bawah kelas empat sekolah dasar, ada orang tuanya yang datang dan meminta kami melatih anaknya," ucapnya.
Menurut Aziz, para orang tua yang mendaftarkan anaknya berlatih skateboard rata-rata mereka ingin anaknya mudah bergaul dengan tidak hanya banyak diam di rumah.
Berlatih memainkan papan skate juga mampu mengalihkan fokus anak dari gawai sehingga anak tidak lagi kecanduan main game di ponsel di rumah.
"Alasan dari para orang tua mendaftarkan anaknya bermain skateboard itu kebanyakan karena masalah hape, jadi mereka dibawa ke sini, fokus mereka teralihkan," ucap Aziz.
Ia juga menilai setelah anak-anak tersebut aktif mengikuti kelas skate, mereka lebih pandai bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya dan menumbuhkan rasa percaya diri anak.
"Anak jadi tidak pemalu, pandai bersosialisasi dengan lingkungannya dan aktif," ucapnya.
Setiap anak yang mengikuti kelas skate di komunitasnya sudah diberikan fasilitas berupa papan skate, pelindung diri dan fasilitas lainnya.
Baca juga: Kreativitas Warga Perkampungan di Cileunyi Bandung Sulap Semak Belukar Jadi Kafe Dikelola Bersama
Menurutnya orang tua di rumah tidak usah khawatir jika tidak memiliki alat. Pihaknya sudah menyediakan fasilitas lengkap untuk anak bisa bermain papan skate.
Aziz mengatakan komunitasnya juga mengirimkan atlet skate untuk bertanding di Porda.
"Dulu pemain skate itu terkenal bandel, tapi generasi sekarang enak lah, udah ada jalur atletnya juga, kita juga mengirimkan 6 orang buat Porda nanti," ungkapnya.
Saat ini mereka memiliki izin berlatih menggunakan lahan milik PT KAI, jika nantinya tempat tersebut dibangun fasilitas KAI maka Aziz dan komunitasnya akan pindah ke Kawasan Sarana Olahraga Ciateul.(*)