Penemuan Mayat di Subang
Latar Belakang Keluarga Tuti Suhartini Korban Perampasan Nyawa di Subang Ternyata Tak Sembarangan
Polisi masih mencari motif pelaku kasus Subang, di sisi lain kini terungkap latar belakang keluarga Tuti Suhartini, korban perampasan nyawa itu
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Widia Lestari
Ia menyadari pihak kepolisian pun masih berjuang dalam mengungkap kasus kematian adik dan keponakannya itu.
Hanya saja Yeti berharap kepolisan lebih teliti dalam menangani kasus tersebut.
Ia pun mengaku merasakan penyidikan kasus perampasan nyawa Tuti dan Amalia tak sesederhana yang dipikirkannya.
Bagaimana Yeti merasakan kepiluan kematian orang terdekatnya itu dirampas nyawanya dengan keji.
“Karena kan ini bukan masalah ringan, ini masalah pembunuhan, yang katanya gak cukup dibunuh, digusur, dibuka bajunya,” ujarnya.
Tak ayal, uwak dari Amalia itu menyebut pelaku merampas nyawa kedua korban seperti kekejaman pada jaman Partai Komunis Indonesia (PKI).
Yeti mengatakan, dirinya sangat emosi ketika mengingat kembali apa yang sudah terjadi kepada adik serta keponakannya tersebut.
"Kalo diingat-ingat benci aku dendam sekali sama yang ngebunuh itu, keji banget pokonya itu," kata Yeti sambil menahan tangis.
Kemudian Yeti mengenang, bagaimana sosok Tuti dan Amalia semasa hidup.
Menurutnya sosok Tuti dan Amalia dikenang baik oleh warga, tak hanya keluarga.
Yeti mengaku masih terbayang, kebaikan dan keceriaan kedua korban saat bersama keluarga.
Ia pun mengaku tak pernah terbesit sekalipun akan kehilangan kedua orang yang sangat dicintainya tersebut dengan cara tak wajar.
Oleh karena itu, Yeti sangat mengharapkan kasus Subang kematian adik dan keponakannya itu bisa segera diungkap polisi.