Penemuan Mayat di Subang
Perkembangan Terbaru Kasus Subang, 3 Sosok Kakak Tuti 6 Jam di Polres, Bungkam Saat Ditanya Wartawan
Teranyar, ketiga kakak Tuti, yakni Yeti Mulyati (60), Ida (58) serta Lilis Sulastri (56), kembali dimintai keterangan tambahan oleh pihak kepolisian.
Penulis: Yongky Yulius | Editor: Seli Andina Miranti
Hingga Kamis (7/10/2021), pihak kepolisian masih terus bekerja keras untuk mengungkap siapa pelaku dari kasus tersebut.
Baca juga: Kakak Tuti Katakan Ini sebelum Diperiksa Hingga Malam di Ruangan Kapolres Subang
Makam Tuti dan Amalia Dibongkar
Pihak kepolisian mengungkapkan alasan di balik pembongkaran makam Amalia Mustika Ratu (24) dan Tuti Suhartini (54) pada Sabtu (2/10/2021).
Sebelumnya, disebutkan pembongkaran makam dilakukan untuk autopsi jasad Amalia dan Tuti.
Adapun autopsi itu dilakukan oleh tim gabungan dari Mabes Polri, Polda Jabar dan Polres Subang.
Amalia dan Tuti adalah korban dari kasus perampasan nyawa di Subang.
Mayat ibu dan anak itu ditemukan di dalam bagasi mobil Alphard yang diparkirkan di halaman rumah di Desa Jalancagak, Kabupaten Subang pada 18 Agustus 2021.
Sampai awal Oktober, pihak kepolisian masih bekerja keras untuk mengungkap siapa pelaku dari kasus rajapati tersebut.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Erdi A Chaniago mengatakan, pihaknya sudah menemukan petunjuk baru terkait dengan penyebab kematian korban kasus Subang.

Karena itu, autopsi dilakukan untuk mencari kesesuaian antara bukti dan petunjuk tersebut.
"Kita sedang mencari kesesuaian antara bukti dan petunjuk yang telah kita temukan yang baru dengan penyebab kematian," kata Kombes Pol Erdi A Chaniago, saat dihubungi Senin (4/10/2021).
Baca juga: KASUS Subang Terkini, Hingga Malam Tiga Kakak Tuti Masih di Polres, Diperiksa di Ruangan Tak Biasa
Lebih lanjut Erdi mengatakan, pihaknya ingin melihat luka di tubuh korban seperti apa.
Pihaknya ingin memastikan, apakah luka berasal dari beda tumpul, benda tajam, atau penyebab lainnya.
Nantinya, dari hasil autopsi tersebut, bakal diketahui pula apakah korban juga sempat melawan atau tidak.
"Apakah itu ada perlawanan atau tidak, nanti itu kan dari autopsi kelihatan," katanya.
Mengenai hasil autopsi tersebut, Erdi belum mengungkapkannya.
Menurutnya, hasil autopsi itu masih menjadi konsumsi internal penyidik.
"Tentunya hasilnya seperti apa, itu masih menjadi konsumsi internal penyidik," ujarnya.
Artikel ini diolah dari laporan kontributor Tribunjabar.id, Dwiki MV dan wartawan Tribunjabar.id, Nazmi Abdurrahman.