Penemuan Mayat di Subang
Keluarga Tuti Korban Kasus Subang Tunggu Pertemuan Yosef dan Yoris, Hentikan Asumsi Liar Masyarakat
Rencana pertemuan dari keduanya akan berlangsung pada Senin (4/10/2021) di Kantor Desa Jalancagak gagal setelah Yosef tidak hadir.
Penulis: Dwiky Maulana Vellayati | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Subang, Dwiky Maulana Vellayati
TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Keluarga Tuti Suhartini (55), korban perampasan nyawa di Subang, Jawa Barat berharap pertemuan bersama dengan Yosef (55) secepatnya terealisasi.
Pasalnya, memang pihak dari keluarga Tuti bersama dengan Yosef suami Tuti tidak harmonis semenjak proses penyidikan kasus kematian Tuti dan Amalia Mustika Ratu (23) berlangsung.
"Iya, kami berharap secepatnya dipertemukan, soalnya agar asumsi liar dari masyarakat tidak melebar kemana-mana," ucap Indra Zaenal salah satu keluarga korban saat dihubungi melalui sambungan seluler, Rabu (6/10/2021).
Sebelumnya, kata Indra, rencana pertemuan dari keduanya akan berlangsung pada Senin (4/10/2021) di Kantor Desa Jalancagak. Namun, rencana tersebut gagal setelah Yosef tidak hadir.
"Kemarin kan rencananya hari Senin tuh di Kantor Desa Jalancagak cuman gagal soalnya tidak ada konfirmasi lagi dari Pak Yosef nya," katanya.
Diketahui sebelumnya, pihak dari Yosef dan keluarga Tuti Suhartini terkesan saling tuduh pasca Tuti bersama Amalia meninggal dunia secara tak wajar.
Sudah berjalan hari ke 49 kasus perampasan nyawa ibu dan anak di Subang ini masih belum bisa diungkap oleh pihak kepolisian.
Polisi masih terus berupaya mengungkap kasus yang sudah menjadi sorotan publik ini.
Baca juga: Sebulan Lebih Ditinggal Yosef, Begini Kondisi Rumah Kasus Subang, Sunyi karena Dekat Lahan Kosong
Hasil Autopsi Ulang
Polres Subang mengirimkan hasil autopsi jenazah Amalia Mustika Ratu dan ibunya, ke Laboratorium Forensik Polri untuk dilakukan analisa oleh tim penyidik.
Amalia dan Tuti merupakan korban perampasan nyawa di Kampung Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang pada 18 Agustus dan hingga Selasa (5/10/2021) kasus perampasan nyawa itu belum terungkap.
Pada Sabtu 2 Oktober 2021, makam Amalia dan Tuti dibongkar untuk keperluan autopsi.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Erdi A Chaniago, mengatakan, dalam autopsi kedua ini, penyidik mencari kesesuaian antara bukti yang sudah ada dengan penyebab kematian korban.
"Hasil otopsi itu langsung dikirimkan kepada penyidik, jadi kita tidak sembarangan, dari hasil autopsi itu nanti dilaporkan ke penyidik untuk dievaluasi kembali," ujar Kombes Pol Erdi A Chaniago, di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Bandung Selasa (5/10/2021).
Dari autopsi ini, kata dia, diharapkan ada petunjuk baru yang nantinya akan mengarah pada pelaku.
"Jadi sekarang kita fokus mencari petunjuk, kesesuaian dengan penyebabnya, kematiannya, setelah itu baru kita simpulkan rangkaian penyelidikannya, lalu mengarah ke tersangkanya, jadi kita tidak berandai-andai," katanya.
Baca juga: Pengakuan Danu di Kasus Subang, dari Penemuan DNA di TKP sampai yang Dilakukan di Malam Rajapati
Sementara terkait hasil autopsi kedua, Kombes Pol Erdi A Chaniago belum dapat menyampaikan kepada publik karena masih menjadi konsumsi internal penyidik.
"Untuk sementara, hasilnya belum bisa kita sampaikan, karena ini masih dalam konsumsi penyidik, mereka membutuhkan evaluasi, analisa, dan fokus dulu terhadap hasil temuannya," ucapnya.
Temuan Baru
Erdi A Chaniago mengakui ada temuan baru dalam pengungkapan kasus perampasan nyawa anak dan ibu di Subang tersebut.
Dikatakan Erdi, autopsi dilakukan untuk mencocokan dengan bukti dan petunjuk baru yang dimiliki penyidik.
"Jadi, kenapa kita lakukan autopsi lagi, karena kita sedang mencari kesesuaian antara bukti dan petunjuk yang telah kita temukan yang baru dengan penyebab kematian," ujar Kombes Pol Erdi A Chaniago, saat dihubungi Senin (4/10/2021).
Dari autopsi itu, kata dia, diharapkan adanya petunjuk baru terkait penyebab luka pada tubuh korban sebelum meninggal dunia.
"Kita tentunya ingin melihat lagi luka korbannya itu seperti apa. Apakah berasal dari benda tumpul atau benda tajam atau penyebab lainnya," katanya.
Dari autopsi ini, kata dia, nantinya akan ketahuan apakah korban sempat melakukan perlawanan atau tidak.
Baca juga: KASUS Subang, Ada Kabar Terbaru dari Yosef dan Yoris, Keluarga Tuti Akan Lakukan Ini
"Apakah itu ada perlawanan atau tidak, nanti itu kan dari autopsi kelihatan," ucapnya.
Autopsi ini, kata Erdi, dilakukan oleh tim gabungan dari Mabes Polri, Polda Jabar dan Polres Subang. Hanya saja, soal temuan baru kasus Subang itu, Kombes Pol Erdi A Chaniago tidak mengungkapnya.
"Tentunya hasilnya seperti apa, itu masih menjadi konsumsi internal penyidik," katanya.