Fakta Petani Penggarap Lahan Tebu Diserang di Majalengka, Kronologi sampai Kata Bupati
Bentrokan antara dua kelompok massa terjadi di lahan tebu PG Jatitujuh di perbatasan Kabupaten Indramayu dan Majalengka.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Ravianto
Sebanyak 10 orang di antaranya adalah pentolan dari kelompok Forum Komunikasi Masyarakat Indramayu Selatan (FKamis).
Mereka diamankan untuk dimintai keterangan.
5. Anggota DPRD ikut diamankan
Dari puluhan orang yang diamankan, seorang diantaranya merupakan anggota DPRD Kabupaten Indramayu berinisial T.
Lukman mengatakan, tindakan tegas langsung dilakukan polisi.
Mengingat konflik rebutan lahan tersebut sudah mengarah ke tindakan kriminalitas.
"Kurang lebih ada 10 orang pentolan-pentolan FKamis dan juga petani penggarap kita amankan juga sebagai saksi," tegas Lukman.
"Sekarang kita fokus untuk upaya penegakan hukum, karena kalau ini dibiarkan akan terjadi konflik yang semakin besar. Saat ini sudah kita amankan para penggerak-penggeraknya," imbuhnya.
6. Respons Bupati Indramayu
Bupati Indramayu, Nina Agustina mengutuk aksi premanisme yang melatarbelakangi insiden ini.
Nina Agustina mengatakan, pihaknya mendukung penuh tindakan dari aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas tragedi tersebut.
"Premanisme ini tentunya tidak kita halalkan," ujar dia.
Nina Agustina mengatakan, tindakan premanisme tersebut membuat semua masyarakat merasa tidak nyaman.
Sebagai kepala daerah, pihaknya akan melindungi dan menjaga masyarakat dari aksi premanisme tersebut.
Masih disampaikan Nina Agustina, beberapa bulan terakhir, padahal pihaknya sudah memfasilitasi para petani penggarap lahan tebu tersebut untuk bisa bermitra dengan PG Jatitujuh.