Makam Ibu dan Anak di Subang Kembali Dibongkar, Yoris Sampaikan Alasan Keluarga Tolak Hadir

Pihak keluarga korban perampasan nyawa ibu dan anak di Kabupaten Subang memberikan alasan tidak hadir di saat kedua makam korban kembali dibongkar.

Penulis: Dwiky Maulana Vellayati | Editor: Hermawan Aksan
KompasTV
Yoris anak tertua Tuti Suhartini korban perampasan nyawa di Subang saat diwawancarai di 40 hari kematian dua korban kasus Subang 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Subang, Dwiky Maulana Vellayati.

TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Pihak keluarga korban perampasan nyawa ibu dan anak di Kabupaten Subang, Jawa Barat, memberikan alasan tidak hadir di saat kedua makam korban kembali dibongkar dan dilakukan autopsi ulang oleh pihak kepolisian.

Menurut Yoris (34), alasan tidak datangnya keluarga saat pembongkaran makam untuk menjaga pekerjaan dari pihak kepolisian agar tetap fokus dalam menjalankan tugasnya.

"Kami ingin pihak kepolisian tetap fokus terhadap penyelidikan ini supaya pelakunya cepat tertangkap dan kami tidak akan mengganggu itu," ucap Yoris, Selasa (5/10/2021).

Ia menjelaskan, pihak keluarga sebelumnya memang sudah memberikan izin kepada pihak kepolisian terkait dengan pembongkaran makam dan autopsi ulang bagi kedua korban.

Baca juga: Polisi Dapat Fakta Baru Kasus Subang Usai Autopsi Ulang Tuti dan Amalia, Jadi Petunjuk Ungkap Pelaku

"Sudah, sudah ada, udah clear semuanya kalo masalah itu."

"Cuma kami enggak mau mengganggu proses itu aja."

"Kami percayakan ke pihak kepolisian pasti melakukan yang terbaik," katanya.

Makam Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23), dua korban perampasan nyawa di Subang, kembali dibongkar pihak kepolisian pada Sabtu (2/10/2021) kemarin.

Pembongkaran makam tersebut bertujuan untuk melakukan autopsi ulang.

Baca juga: Kata Polisi tentang Tujuan Autopsi Ulang Terhadap Jenazah Tuti dan Amalia Kasus Subang

Autopsi ulang dilakukan langsung oleh tim ahli Forensik Mabes Polri.

Salah satunya adalah dokter ahli Forensik Kombes Pol Sumy Hastry.

Setelah kasus Subang terjadi, hubungan anak dan ayah, Yoris (34) dan Yosef (55), renggang.

Yosef adalah suami Tuti sekaligus ayah Amalia.

Keduanya dikabarkan berencana melangsungkan pertemuan setelah sempat berbeda komentar terkait kasus perampasan nyawa Tuti Suhartini (55) serta Amalia Mustika Ratu (23) di Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Yoris mengatakan, ia merencanakan pertemuan dengan ayahnya pada Senin (4/10/2021) siang.

"Saya sebagai anak ingin menjalin lagi kebersamaan dengan Papah saya untuk lebih baik lagi. Mungkin memang selama proses penyidikan sempat putus," ucap Yoris di Kantor Desa Jalancagak.

Diakui Yoris, hubungannya dengan Yosef memang sempat tidak harmonis pasca-keduanya saling memberikan komentar selama proses penyidikan terkait meninggalnya Tuti dan Amalia.

Namun, sampai dengan Senin sore, pertemuan keduanya batal.

Sebab, Yosef tidak hadir dengan alasan sedang ada agenda lain.

"Saya barusan sudah nunggu dari jam 1 siang, sudah menunggu sampe sore tapi enggak ada lagi konfirmasi dari pihak Papahnya," kata Yoris.

"Ini merupakan inisiatif saya bersama Pak Lurah (Jalancagak) yang juga masih saudara," ujarnya.

Yoris
Yoris ()

Yosef Sempat Menangis

Tak ingin konflik keluarga turut menjadi sorotan, paman Yoris yang menjabat sebagai Kepala Desa Jalancagak memberikan klarifikasi.

Indra Zaenal, paman Yoris, menjelaskan fakta sebenarnya hubungan Yosef dan Yoris tidak sebegitu renggang seperti apa yang dinilai publik.

“Sebenarnya dari awal kejadian ini (kasus Subang) tidak ada hubungan yang begitu renggang antara Yoris dan papahnya, Yosef, hanya miskomunikasi aja,” ucap Indra Zaenal.

Indra, Kepala Desa Jalancagak itu, pun mengurai inisiatifnya untuk meluruskan konflik keluarga tersebut.

Ia mengaku berencana mengajak Yoris dan Yosef untuk bertemu.

Rupanya inistiatif dilakukan paman Yoris tersebut juga karena Yosef menitip pesan kepadanya.

Kepada Indra Zaenal, Yosef sempat mengaku ingin hubungannya Yoris kembali dekat.

Lebih dari itu, sebagai paman ia mengaku sepatutnya memberikan nasihat.

Ia menasihati Yoris agar menemui ayahnya, Yosef sebagai tanda bakti terhadap orangtua.

“Dari kemarin-kemarin juga saya sudah ngomong ke Yoris, siapapun, mau apapun itu alasannya, tetap Yoris adalah anak Yosef,”

“Jadi kemarin saya bilang ke Yoris, Aa nanti kita temui bapak,” ujarnya.

Indra berharap pemberitaan soal kerenggangan Yosef dan Yoris dalam kasus Subang tak menjadi asumsi negatif.

Tak dipungkiri mencuatnya hubungan Yoris dan Yosef renggang akhirnya menimbulkan opini yang berbeda-beda hingga menduga-duga.

Indra menjelaskan ia sudah meminta hal tersebut dan Yoris mau mengikuti sarannya tersebut.

Kepala Desa Jalancagak itu menceritakan saat pendampingan terakhir, ia sempat bertemu dengan Yosef.

Diungkap paman Yoris tersebut bahkan Yosef sempat menangis di hadapannya.

“Saat saya mendampingi Yoris dan Danu, pak Yosef sampai menangis, dia bilang harta saya yang ada ini bukan untuk siapa-siapa tapi untuk anak,” ucap Indra Zaenal mengutarakan pesan Yosef.

Kepada Indra, Yosef menitip pesan mengungkapkan bahwa Yoris kini adalah anak satu-satunya yang ia miliki setelah Amalia menjadi korban dalam perampasan nyawa di Subang.

Karena pesan itulah akhirnya Indra Zaenal berinisiatif untuk mengembalikan hubungan renggang Yosef dan Yoris itu.

Ia berjanji kepada Yosef untuk membawa Yoris bertemu.

Sebagai masih kerabat dari kedua belah pihak ia menginginkan hubungan ayah dan anak itu kembali terjalin secara baik.

Ia khawatir hubungan renggang antara Yosef dan Yoris terjadi karena dipicu dari hal-hal yang tak penting.

Kemudian Indra kembali membeberkan pesan Yosef tersebut kepada Yoris.

Ia menceritakan Yosef menitip pesan untuk Yoris, bahwa dirinya tak bisa hidup tanpa anaknya.

“Wa Yosef berpesan, tolong Zan, kan bilangnya ke saya Zan, tolong Zan katanya kasih tahu Yoris, saya itu tidak bisa hidup,”

“Karena Yoris lah satu-satunya anak saya sekarang, hanya punya harta Yoris lah sekarang, itu kata Wa Yosef,” papar Indra menceritakan pesan Yosef untuk Yoris.

Demikian, kini paman Yoris itu mengaku dirinya sudah berbicara kepada pihak kuasa hukum Yoris untuk datang ke tempat.

Bukan hanya mempertemukan saja dengan Yoris, ia juga membawa serta istri dan cucunya Yosef.

Diakui Indra, ia mengajak Yoris untuk meminta maaf kepada Yosef.

Namun ia menegaskan tindakan minta maaf tersebut bukan berarti Yoris bersalah.

Melainkan meluruskan komunikasi yang gagal, katanya. 

Lewat kanal Youtube Heri Susanto, paman Yoris itu bermaksud mengklarifikasi agar tidak terjadi asumsi negatif di masyarakat terkait konflik keluarga dalam kasus Subang tersebut. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved