Diadili, The Panasdalam Bank Langsung Putuskan Naik Banding, Tak Terima Disebut Terkutuk oleh Hakim
The Panasdalam Bank harus duduk di kursi pesakitan dalam Pengadilan Musik edisi 48.
Penulis: Kemal Setia Permana | Editor: taufik ismail
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - DCDC Pengadilan Musik edisi ke-48 menghadirkan kejutan. Bukan hanya karena terdakwa akhirnya mengajukan naik banding, tapi juga karena kedekatan antara seorang jaksa penuntut umum dan terdakwa.
DCDC Pengadilan Musik edisi kali ini masih hadir secara virtual. Yang harus menjadi pesakitan dan duduk di kursi terdakwa adalah The Panasdalam Bank.
Tanggal 17 September, The Panasdalam Bank merilis singel Kamu Orang Gula. Gegara singel ini mereka pun kemudian diajukan ke Pengadilan Musik di Kantinnation The Panasdalam, Jalan Ambon No 8A, Kota Bandung, Jumat (1/1/0/2021).
Dan seperti diketahui jika Panasdalam identik dengan seorang jaksa penuntut umum di DCDC Pengadilan Musik Pidi Baiq.
Seperti biasa Pengadilan Musik dipimpin oleh hakim Man Jasad. Kemudian sebagai jaksa selain Pidi Baiq ada juga Budi Dalton. Edi Brokoli didaulat menjadi panitera.
Ada yang berbeda di Pengadilan Musik kali ini. Karena terdakwa menghadirkan pembela sendiri yakni dua wanita cantik, Sabrina Sameh dan Jessica Katharina.

Begitu dimulai, keseruan sudah terjadi. Karena terdakwa yang hadir bukanlah para personel The Panasdalam Bank.
"Aneh, naha jadi ieu? Ieu mah siga Satgas Covid. Emang The Panasdalam personelnya baru-baru?" tanya Budi Dalton.
Budi mengatakan jika ada yang ikonik di Panasdalam, yakni Erwin, personel yang kerap memakai topi laken dan juga penampilan Alga yang kerap berambut mohawk.
Tak lama setelah protes itu, baru personel yang asli masuk ke ruang sidang dan duduk di kursi terdakwa.
Pertanyaan pertama yang diajukan Budi Dalton adalah mengapa Panasdalam mengubah bentuk yang dulu negara menjadi band. Dulu memang mereka bernama Negara Kesatuan Republik The Panas Dalam (NKRTPD).
Alga mengatakan keputusan mengubah menjadi band karena negara yang mereka dirikan terbatas teritori. Karenanya mereka kemudian mengubah bentuk menjadi band.
Suasana semakin 'panas' dan menarik ketika pertanyaan menyinggung peran Pidi Baiq saat ini. Dulu Pidi merupakan Imam Besar The Panasdalam. Namun ia kemudian dipecat dari band yang ia dirikan.
"Kenapa Pidi Baiq dulu di dalam kini ke luar?" tanya Budi Dalton lagi. Alga pun nyeletuk Pidi ke luar karena di dalam panas.
Namun akhirnya terungkap jika Pidi Baiq dipecat. "Si Ayah dipecat karena jarang datang latihan. Ini juga karena aturah yang dibuat si Ayah juga," ujarnya.
Duo pembela Panasdalam pun menambahkan jika suara Pidi Baiq pas-pasan. "Pas untuk lagu Panasdalam," ucapnya.
Meski demikian Alga dan Erwin mengakui jika Panasdalam bisa seperti sekarang karena Pidi Baiq. Namun sebagai sebuah bank, mereka punya otonomi sendiri dan aturan sendiri.
Menurutnya, ketika ada Pidi Baiq di dalam, kerap di panggung terjadi kekacauan. Ini karena Pidi jarang latihan tapi datang saat manggung.

Pidi kemudian memberikan jawaban. Ia juga merasa aneh karena kerap tahu Panasdalam manggung dari media sosial. "Kenapa saya enggak diajak-ajak manggung?," ujarnya.
Alga menambahkan ada alasan lain jika Pidi Baiq keluar. Karena Pidi Baiq juga ketika itu ingin gabung dengan Noah. Hal ini dibernarkan oleh Pidi.
Pidi lalu bertanya apa perbedaan Panasdalam tanpa dirinya. Para personel pun sepakat jika kini rekaman mereka relatif lancar.
Sementara terkait dengan kata "Bank" di belakang nama band, Erwin berseloroh bahwa itu menunjukkan The Panasdalam Bank bisa memecat anggota.
Di akhir sidang, hakim memutuskan The Panasdalam untuk terus eksis berkarya sepanjang hayat. Dan ia menyebut The Panasdalam sebagai band yang terkutuk seperti sebuah lagu band tersebut.
Ini yang membuat Panasdalam memutuskan untuk naik banding. "Kami akan naik banding. Masa kami terkutuk, padahal kami tercela," ujar Alga.
Ia menambahkan, momen diadili di DCDC Pengadilan Musik menjadi sejarah bagi mereka. Karena ini untuk pertama kalinya mereka didakwa.
Menanggapi niat The Panasdalam Bank untuk naik banding ditanggapi perwakilan DCDC Pengadilan Musik Addy.
"Itu sah-sah saja jika mereka ingin banding. Jika ada karya lagi bisa saja mereka diseret lagi. Prosesnya bisa cepat, tergantung kesiapan band," ucap Addy.
Menurutnya, Panasdalam didakdwa di Pengadilan musim karena mereka mengeluarkan karya baru dan eksisestensi mereka di dunia musik.
Terkait DCDC Pengadilan Musik yang menghadirkan Panasdalam, Pidi Baiq mengatakan sekerang ia sudah tidak ada sangkut paut dengan band yang didirikannya itu.
"Saya sudah tidak di Panasdalam. Justru saya juga ingin tahu, kalau tanpa saya seperti apa," ucapnya.
Ia berharap ke depannya Panasdalam semakin bagus dalam berkarya. Diakuinya, jika saat ini mungkin Panasdalam masih identik dengan Pidi Baiq.
"Tapi kan pembandingnya baru mau berangkat. Pasti ke depannya tambah bagus," kata Pidi Baiq.
Pembela Panasdalam di Pengadilan Musik Sabrina Sameh mengaku tak maksimal dalam membela kliennya.
"Sebelumnya sudah pernah nonton. Ya, lumayan dikit-dikit bisa (memberikan komentar)," ujarnya.
DCDC Pengadilan Musik edisi 48 tayang secara virtual Jumat (1/10/2021) malam.
The Panasdalam didirikan pada 18 Agustus 1995, di salah satu ruang kuliah di kampus Institut Teknologi Bandung dengan nama Negara Kesatuan Republik The Panasdalam (NKRTPD).
Mereka menyatakan diri sebagai negara merdeka yang memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Luas NKRTPD berukuran 8x10 meter dengan jumlah penduduk 18 orang. Deni Roden diangkat sebagai presiden pertama dan Pidi Baiq mengangkat dirinya sebagai Imam Besar.
Desember 2004, mereka berubah menjadi The Panasdalam Band dan merilis album perdana bertajuk Only Ninja Can Stop Me Now.
Tahun 2014, mereka merilis album Only Almarhum Ninja Can Stop My Tamborine. Tahun 2016, mereka kembali dengan nama The Panasdalam Bank dan merilis album soundtrack Koboy Kampus di tahun 2018.
Nama mereka semakin melejit setelah merilis album soundtrack Voor Dilan tahun 2019 untuk film “Dilan 1990”. Proyek ini berlanjut untuk film berikutnya, “Milea” dengan judul album Voor Milea yang rilis tahun 2020.
Pada 17 September 2021, The Panasdalam Bank merilis single baru berjudul “Kamu Orang Gula” dan dipublikasikan melalui platform musik digital. Ini merupakan single pertama dalam rangkaian EP berjudul Yes I Am The Panasdalam Bank yang direncanakan rilis tahun ini. Single inilah yang kemudian menyeret mereka ke DCDC Pengadilan Musik. (Adv/kemal setia permana)
Baca juga: Dijegal Majelis Hakim, Iksan Skuter Pecahkan Rekor di DCDC Pengadilan Musik