Pangkostrad Sebut Pernyataan TNI Disusupi PKI Sangat Keji dan harus Dipertanggung Jawabkan

Pernyataan bekas Panglima TNI Gatot Nurmantyo yang menyebut TNI disusupi komunisme bikin gaduh. Pangkostrad sebut itu harus dipertanggunjawabkan

Editor: Mega Nugraha
TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Mayor Jenderal TNI Dudung Abdurachman saat masih menjabat Pangdam Jaya, menjawab pertanyaan redaksi Tribunnews saat berkunjung ke Makodam Jaya, Jakarta, Senin (23/11/2020). Nama Dudung Abdurachman disebut-sebut bakal menjadi pengganti KSAD Andika Perkasa. 

TRIBUNJABAR.ID,JAKARTA- Pernyataan bekas Panglima TNI Gatot Nurmantyo yang menyebut TNI disusupi komunisme bikin gaduh.

Pernyataannya itu merujuk pada hilangnya patung di museum di Markas Kostrad yang didirikan Letjen (Purn) Azmyn Yusri Nasution saat menjabat Pangkostrad namun atas permintaannya juga, patung itu dipindahkan.

Pangkostrad Letjen Dudung Abdurachman buka suara terkait kegaduhan tak perlu itu. Baginya, itu menyakitkan dan keji.

"Ini harus dipertanggungjawabkan menurut saya. Tidak hanya sekedar berbicara begitu saja, tetapi harus dipertanggungjawabkan buktinya di mana. Masyarakat kita sudah cerdas. Sudah banyak yang tahu mana yang benar dan mana yang salah," kata Letjen Dudung Abdurachman.

Hal itu dikatakannya dalam Talk Highlight Radio Elshinta Jakarta bertajuk "Menjaga NKRI" bersama Pangkostrad Letjen Dudung Abdurachman yang disiarkan di kanal Youtube Radio Elshinta, Kamis (30/9/2021).

Ia meminta semua pihak untuk tidak meragukan TNI sebagai benteng penjaga keutuhan negara dan bangsa dari ancaman ideologi kanan maupun kiri.

"Tidak hanya kanan kiri saja, banyak hal-hal lain juga yang harus kita waspadai, jadi kita tidak hanya cenderung pada kanan dan kiri, padahal ada aspek-aspek lain juga yang mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa. Sehingga kemudian kita jangan terfokus kepada kanan dan kiri. Aspek lain justru nanti kita lengah," kata Dudung.

Baca juga: Azmyn Yusri Nasution Buka Suara Soal Gaduh Gatot Nurmantyo: Simpan Patung Itu Dosa Besar

Adapun patung yang dipindahkan atas permintaan Letjen (Purn) Azmyn Yusri Nasution itu antara lain patung Jenderal TNI AH Nasution (Menko KSAB), Mayjen TNI Soeharto (Panglima Kostrad), dan Kolonel Inf Sarwo Edhie Wibowo (Komandan RPKAD) sebelumnya ada di dalam museum tersebut.

Kata Dudung, patung tersebut dibuat pada masa Panglima Kostrad Letjen TNI Azmyn Yusri Nasution pada 2011 sampai 2012.

Dia mengatakan kini patung tersebut diambil oleh penggagasnya yakni Letjen TNI (Purn) Azmyn Yusri Nasution yang meminta izin kepadanya selaku Panglima Kostrad saat ini.

Ia menghargai alasan pribadi Letjen TNI (Purn) AY Nasution yang merasa berdosa membuat patung-patung tersebut menurut keyakinan agamanya.

"Jadi, saya tidak bisa menolak permintaan yang bersangkutan," kata Dudung dalam keterangan tertulis pada Senin (27/9/2021).

Dudung membantah tudingan yang mengaitkan penarikan tiga patung tersebut untuk melupakan peristiwa sejarah pemberontakan G30S/PKI pada 1965.

Baca juga: Pengamat Sebut Tudingan Gatot Nurmantyo soal TNI AD Disusupi PKI Sudah Tak Laku & Tak Masuk Akal

Ia juga menegaskan bahwa tudingan tersebut tidak benar. Dudung menegaskan dia dan Letjen TNI (Purn) AY Nasution mempunyai komitmen yang sama yakni tidak akan melupakan peristiwa terbunuhnya para jenderal senior TNI AD dan perwira pertama Kapten Piere Tendean dalam peristiwa itu.

"Jadi, tidak benar tudingan bahwa karena patung diorama itu sudah tidak ada, diindikasikan bahwa AD telah disusupi oleh PKI. Itu tudingan yang keji terhadap kami," kata dia.

Seharusnya, kata dia, Gatot selaku senior di TNI terlebih dulu melakukan klarifikasi dan menanyakan langsung kepada dirinya selaku Pangkostrad.

Dudung juga mengingatkan pentingnya tabayun dalam Islam agar tidak menimbulkan prasangka buruk yang membuat fitnah, dan menimbulkan kegaduhan terhadap umat dan bangsa.

Ia melanjutkan foto-foto peristiwa serta barang-barang milik Panglima Kostrad Mayjen TNI Soeharto saat peristiwa 1965 tersebut masih tersimpan dengan baik di museum tersebut.

"Hal ini sebagai pembelajaran agar bangsa ini tidak melupakan peristiwa pemberontakan PKI dan terbunuhnya pimpinan TNI AD serta Kapten Piere Tendean," kata Dudung.

Kata Letjen (Purn) Azmyn Yusri Nasution

Letjen Purnawirawan Azmyn Yusri Nasution sebagai mantan Pangkostrad sekaligus penggagas pembuatan patung diorama di Museum Dharma Bhakti dan belakangan memerintahkan pemindahan patung, buka suara.

Dia membenarkan sudah memerintahkan untuk memindahkan patung tersebut kepada Letjen Dudung Abdurachman selaku Pangkostrad.

"Ya betul tanggal 30 Agustus saya datang ke sana bersilaturahim, sekaligus menyampaikan keluhan saya tentang patung. Saya sampaikan begini, saya beritahu kepada beliau," kata Azmyn Yusri Nasution dalam tayangan di YouTube Kompas TV, Kamis (30/9/2021).

Ia juga mengakui bahwa dulu berinisiatif membuat patung tersebut.

"Bahwa dulu disaat saya menjabat bahwa sayalah yang berinisiatif membuat patung itu. Sebelumnya patung itu tidak ada, itu tiga buah patung, tiga jenderal," kata Azmyn.

Azmyn mengakui bahwa pemindahan patung itu didasarkan pada pemahaman agama yang dia anut dan dia yakini. Menurutnya, membuat dan menyimpan patung itu sebagai dosa.

Permintaannya itu kemudian disambut oleh Letjen Dudung Abdurachman.

"Saya sampaikan kepada Pak Dudung, usia saya sudah 60 tahun, kemudian setelah tua ini saya banyak merenung diri, banyak mendengar ceramah, banyak membaca buku tentang Agama Islam," katanya.

Dari pemahaman itu, dia akhirnya memutuskan untuk memindahkan patung itu dengan menyampaikan pada Pangkostrad.

"Di dalam Agama Islam ini, sangat dilarang untuk dibuat patung, menyimpan patung, apalagi yang berinisiatif membuatnya, itu dosanya sangat besar. Ini menganggu pikiran saya, sehingga saya sampaikan kepada Pangkostrad, Alhamdulillah direspon positif," terang Azmyn.

Gaduhnya Gatot Nurmantyo

Dia mengomentari soal hilangnya barang di Museum Dharma Bakti di Markas Kostrad di kawasan Gambir, Jakarta Pusat.

Dia mengatakan itu dalam webinar online bertajuk TNI vs PKI pada Minggu (26/9/2021). Dalam diskusi tersebut, Gatot mengatakan ancaman-ancaman jika paham PKI kembali muncul.

Menurutnya, tanda-tanda yang ditakutkannya telah terjadi belakangan. Ia pun memutar video berisi diorama patung tiga pejabat TNI AD setelah peristiwa Gerakan 30 September (G30S) yang kini dihilangkan di Museum Dharma Bhakti Kostrad.

Untuk diketahui, diorama menampilkan adegan Mayjen Soeharto menerima laporan dari Komandan Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) Kolonel Sarwo Edhie Wibowo.

Sementara Menteri/Panglima TNI Angkatan Darat Jenderal AH Nasution, yang selamat dari upaya penculikan PKI, duduk tidak jauh dari Soeharto dan Sarwo Edhie.

Dihilangkannya diorama tersebut menurut Gatot merupakan pertanda penyusupan PKI di TNI dan usaha untuk menghapus sejarah.

"Ini berarti sudah ada penyusupan di dalam tubuh TNI. Dalam kesempatan ini saya mengetuk jiwa patriotisme dan ksatria TNI AD, TNI AL, TNI AU bersama-sama membersihkan jajaran TNI dari pengaruh PKI," ungkapnya.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanti langsung bereaksi terkait tudingan tersebut. Menurutnya, pernyataan Gatot Nurmantyo sebagai wejangan dari senior pada prajurit TNI aktif.

Sebagai institusi, kata dia, TNI selalu mempedomani bahwa faktor mental dan ideologi merupakan sesuatu yang vital.

Karenanya, pengawasan intensif baik terhadap radikal kiri, radikal kanan, maupun radikal lainnya secara eksternal dan internal selalu menjadi agenda utama.

Hadi juga menyatakan tidak mau berpolemik terkait hal tersebut. Hal itu karena menurutnya isu tersebut tidak bisa dibuktikan secara ilmiah.

"Saya tidak mau berpolemik terkait hal yang tidak dapat dibuktikan secara ilmiah. Tidak bisa suatu pernyataan didasarkan hanya kepada keberadaan patung di suatu tempat. Dan sebenarnya masalah ini sudah diklarifikasi oleh institusi terkait," kata Hadi ketika dikonfirmasi wartawan pada Senin (27/9/2021).

Sebagian Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Dudung Minta Pernyataan yang Sebut TNI Disusupi Komunisme Dipertanggungjawabkan, 

Sebagian Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jelang G30s, Gatot Sebut Tubuh TNI DIsusupi PKI, Letjen Dudung Jelaskan Patung Soeharto Hilang

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved