Penemuan Mayat di Subang

Mengapa Jenazah Tuti dan Amalia Dimandikan Dulu Sebelum Dimasukkan Bagasi, Mau Dibawa ke Mana?

Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu yang ditemukan meninggal di rumahnya ternyata dieksekusi di dalam rumah, Rabu 18 Agustus 2021.

Editor: Ravianto
Tribun Jabar/ Dwiky Maulana Vellayati
Yeti (65) kakak tertua dari Tuti korban pembunuhan di Subang saat ditemui di kediamannya, Senin (23/8/2021). 

TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu yang ditemukan meninggal di rumahnya diduga kuat dieksekusi di dalam rumah dengan lokasi berbeda, Rabu 18 Agustus 2021.

Tuti Suhartini diduga dihabisi nyawanya terlebih dulu yakni Rabu dini hari di kamarnya.

Sementara Amalia diduga kuat dirampas nyawanya menjelang pagi harinya.

Postingan di Instagram Amalia Mustika Ratu sebelum hilang
Postingan di Instagram Amalia Mustika Ratu sebelum hilang (Tiktok Rifka MS)

Amalia diduga kuat melakukan perlawanan jika melihat kondisi rumah yang berantakan.

Setelah menghabisi ibu dan anak, pelaku juga memandikan keduanya.

Kedua jenazah korban pembunuhan ibu dan anak di subang itu dimandikan dulu di kamar mandi sebelum dimasukkan bagasi mobil Alphard yang terparkir di garasi.

Jenazah Tuti dan Amalia ditemukan bertumpuk oleh warga dan polisi yang datang di pagi hari setelah mendapat laporan Yosef, suami Tuti.

Mengapa pelaku memandikan jenazah Tuti dan Amalia sebelum dimasukkan mobil?

Dan, mau dibawa kemana kedua jenazah itu?

Kapolres Subang AKBP Sumarni di Mapolres Subang
Kapolres Subang AKBP Sumarni di Mapolres Subang (Tribun Jabar / Dwiki Maulana)

Hingga kini, polisi masih berusaha mengungkap misteri ini.

Polisi menduga kasus Subang ini didalangi orang dekat.

Penyebabnya adalah tak ada pintu atau jendela yang rusak dalam kejadian itu.

Kapolres Subang AKBP Titin Sumarni menegaskan hal tersebut.

"Pintu rumah tidak dirusak, artinya orang itu kan bisa masuk dengan gampang, artinya kan (pelaku) diduga sudah saling mengenal," kata AKBP Sumarni.

Salah seorang yang diduga kuat adalah Muhammad Ramdanu.

Danu merupakan keponakan Tuti Suhartini yang rumahnya tak jauh dari rumah yang menjadi lokasi pembunuhan.

Danu merupakan saksi yang diendus anjing pelacak polisi saat olah TKP, beberapa waktu lalu.

Ketika itu, Danu terus digonggong anjing pelacak saat dimintai keterangan oleh polisi.

Olah TKP itu dilakukan untuk mengungkap misteri pembunuhan ibu dan anak di Subang yang terjadi pada Rabu (18/8/2021) silam.

DNA Danu belakangan juga ditemukan di TKP.

Saat olah TKP, penyidik menemukan putungan rokok dengan berbagai merek di rumah korban.

Bahkan, Danu sempat diperiksa polisi selama 12 jam lamanya hingga dini hari.

Apalagi setelah Yosef mengungkapkan kalau Danu juga punya akses masuk ke rumah korban.

Tak hanya itu, Danu juga disebutkan sering bertamu ke rumah Tuti dan Amalia malam-malam.

Dicurigai seperti itu, Danu akhirnya buka suara dan membeberkan semua kejadian yang terjadi detik-detik sebelum pembunuhan ibu dan anak itu terjadi.

Diakui Danu, ia sempat bertemu dengan keluarga Tuti dan Amalia, pada 17 Agustus, sehari sebelum korban terbunuh.

Pada siang hari, Danu mengaku sempat ke rumah korban menghampiri Amalia Mustika Ratu.

Hal itu karena Danu sempat disuruh Yoris untuk membeli doubletip dan meminta uangnya pada Amalia

"Terakhir ketemu tanggal 17. Karena disuruh Yoris membeli doubletip jam 11 siang.

Gak sempet ngerokok atau makan di sana. Terus ngambil uang ke Amel Rp 100 ribu, terus beli doubletip," ungkap Danu, dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube Yuherda Production.

Setelah itu, Danu langsung pergi ke Kasomalang, rumah Yoris.

Ternyata, Tuti dan Amalia juga pergi ke Kasomalang, berkumpul dengan Danu dan keluarga Yoris.

Sore harinya, setelah pulang dari rumah Yoris, Danu sempat mengantarkan Tuti dan Amalia ke rumahnya.

Di rumah Tuti, Danu pun sempat merokok."Tanggal 17 sore memang ke rumah Amel karena di suruh membeli makanan. Sempat merokok...wajar saja ada sisa puntung rokok yang tertinggal," ungkap Danu, dilansir TribunnewsBogor.com dari akun Youtube TVOne News, Senin (20/9/2021).

Setelah itu, Danu main game di warnet dan pulang malam hari.

Danu mengaku baru tidur pukul 02.30 WIB.

"Malamnya gak kemana-mana lagi. Main game, TikTokan, WA-an, ngecek grup WA sekolah," ungkap Danu.

Selain Danu, Yosef dan istrinya juga telah membantah menjadi dalang.

Kepada Aiman Wicaksono dari KompasTV, Yosef menegaskan dia tak terlibat.

Pengakuan Yosef kepada Aiman bisa ditonton di Youtube di bawah ini.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved