Gibran Ditemukan Selamat
Percakapan Gibran dengan Orangtua Sebelum Hilang di Gunung Guntur, Ayah Minta Foto Suasana Pagi
Sebelum dinyatakan hilang pada 19 September 2021 pagi hari, Muhammad Gibran Arrasyid (14) sempat berkomunikasi dengan orangtua.
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Yongky Yulius
TRIBUNJABAR.ID - Sebelum dinyatakan hilang pada 19 September 2021 pagi hari, Muhammad Gibran Arrasyid (14) sempat berkomunikasi dengan orangtua.
Gibran mendaki Gunung Guntur, Garut, Jawa Barat bersama rombongan pada 18 September 2021.
Ia berpisah dengan rombongan yang melanjutkan perjalanan ke puncak.
Gibran memutuskan beristirahat di pos tiga.
Ia ditemani teman perempuannya, namun mereka berada di tenda yang berbeda,
Di tempat inilah, Gibran terkahir kali terlihat sebelum ditemukan di Curug Koneng, Gunung Guntur, Jumat (24/9/2021) sore.
Baca juga: Fakta-fakta Gibran Hilang di Gunung Guntur, dari Detik-detik Ditemukan hingga Cerita Kejanggalannya
Gibran sempat berkomunikasi dengan ayahnya, Alam Surahman saat tiba di pos tiga.
Saat itu, menurut Alam dirinya sempat mengirimkan pesan agar Gibran mendirikan tenda di tempat yang bersih dan menghindari semak-semak agar terhindar dari ular.
"Sempat komunikasi karena di pos tiga masih ada sinyal, saya bilang awas abang hati-hati dirikan tendanya di tempat aman, jangan di semak-semak takutnya ada ular, ia pun mengiyakan saran kami," ucapnya saat diwawancarai Tribunjabar.id di pos pertama pendakian Gunung Guntur, Rabu (22/9/2021).
Alam juga berpesan agar Gibran mengirimkan foto suasana pagi di Gunung Guntur.
"'Abang nanti kirim ya foto pas pagi-paginya, semangat abang hati-hati,' begitu saya bilang waktu itu," ungkapnya.
Namun, Gibran menghilang. Saat rombongan kembali dari puncak, Gibran sudah tidak ada di tendanya dan dinyatakan hilang.
Ditemukan Sedang Duduk Sendirian
Proses pencarian Gibran memakan waktu enam hari yang melibatkan lebih dari seratus orang dibantu Kompi 4 Batalyon Pelopor A Sat Brimob Polda Jabar dan Dalmas Polres Garut.
Detik-detik Gibran ditemukan diceritakan oleh Bripda M Septian Efintiar anggota Samapta Polres Garut.
