Gibran Ditemukan Selamat
Gibran Mengaku Tiba-tiba di Lokasi Ini Saat Bangun, Padahal Sebelumnya Berada di Tenda
Muhammad Gibran Arrasyid (14) mengaku tiba-tiba berada di sungai saat bangun. Padahal, saat teman-temannya menuju puncak Gunung Guntur, dia berada di
Laporan Kontributor TribunJabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari
TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Muhammad Gibran Arrasyid (14) mengaku tiba-tiba berada di sungai saat bangun. Padahal, saat teman-temannya menuju puncak Gunung Guntur, dia berada di tenda.
Gibran adalah pendaki yang dinyatakan hilang sejak Minggu (19/9/2021) pagi.
Dia akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat pada Jumat (24/9/2021) sore.
Banyak hal aneh yang dia alami selama hilang.
Ia mengaku tiba-tiba terbangun di satu sungai padahal sebelumnya berada di tenda saat teman-temannya melanjutkan perjalanan ke puncak.
"Tiba-tiba bangun ada di sungai. Sungainya warna kuning, airnya jernih," ujarnya kepada Tribunjabar.id di Puskesmas Tarogong, Jumat (24/9/2021).
Gibran juga menceritakan tak pernah merasakan adanya malam hari selama hilang.
"Enggak ada malam. Siang hari, terang," ucapnya.
Gibran menjelaskan, dia meminum air sungai dan makan daun selama berada di Gunung Guntur.

Padahal, menurutnya, ada sosok yang menyuguhkan makanan.
Dia tak mau memakannya dan memilih minum air sungai.
Sosok tersebut, berjumlah lima orang dengan pakaian yang serba putih.
"Ditawarin nasi sama ada ikan, orangnya putih, perempuan tiga, laki-laki dua," ucapnya.
Baca juga: Detik-detik Gibran Ditemukan di Curug Koneng Gunung Guntur, Pencari Sebelumnya Pernah ke Sana
Dia akhirnya ditemukan.
Dia mendengar teriakan warga yang tidak jauh dari tempatnya yakni di kawasan Curug Koneng.
"Pas jatuh, saya mendengar ada bapak-bapak teriak nama," ucapnya.
Gibran ditemukan sekira pukul 16.30 WIB dalam keadaan selamat dan sehat.
Terjunkan 100 orang
Selama hilang, Gibran dicari 100-an orang.
Ketua Forum Kordinasi Potensi Pencarian dan Pertolongan Daerah (FKP3D), Agus Nurjaman, mengatakan, pencari juga berasal dari Kompi 4 Batalyon Pelopor A SatBrimob Polda Jabar dan Dalmas Polres Garut.

Cerita hilangnya Gibran pada Minggu (19/9) pagi, berawal saat semua rombongan meneruskan mendaki ke puncak Guntur.
Namun Gibran tidak ikut dengan memilih berdiam diri di tenda pos tiga.
Gibran saat itu ditemani oleh teman perempuannya, namun berada di tenda berbeda.
Saat rombongan kembali dari puncak, Gibran tidak ditemukan di tendanya.
Disisir hingga Puncak Gunung
Pada Jumat pagi Tim Sar Gabungan terus mencari Gibran.
Agus Nurjaman mengatakan, semua gabungan tim pencarian menyisir Pos Tiga hingga puncak Gunung Guntur.
"Hasilnya siang ini masih belum ditemukan, kami sedang melakukan penelusuran dari Pos Tiga hingga puncak," ujarnya.
Penjelasan kuncen
Ade Leji (55), kuncen Gunung Guntur membeberkan detik-detik Gibran ditemukan.
Sehari sebelum berangkat ke Gunung Guntur membantu pencarian GIbran, Ade mengaku mendapat petanda Gibran akan ditemukan.
"Saya berangkat hari Jumat pukul tiga sore, sendirian karena saya tidak boleh berangkat dengan banyak orang, nanti susah ketemu," ujarnya saat diwawancarai Tribunjabar.id di kediamannya di Desa Pasawahan, Sabtu (25/9/2021) petang.
Lokasi yang ia tuju adalah Curug Cikoneng, sebuah air terjun kecil yang memiliki ketinggian hampir 100 meter.
Di tempat itu Ade mengaku mendapat pertanda bahwa Gibran ada di gua kecil di air terjun tersebut.
Baca juga: Gibran Diajak ke Rumah Makhluk Gaib di Gunung Guntur, Saat Diikuti, Bocah Itu Jatuh dan Ditemukan
"Di lokasi itu saya langsung melakukan tawasul dan berserah diri kepada Allah, lalu saya tancapkan paku bumi ke batu di curug itu," ucapnya.
Tidak lama setelah membenamkan paku bumi itu, Ade kemudian melihat Gibran yang perlahan mulai menampakkan diri.
Menurutnya, saat itu, Gibran masih tidak bisa bicara dan terlihat linglung.

"Saya tepuk pundaknya, 'Gibran' kata saya, dia kemudian sadar. Langsung saya beri makan dan saya tanya-tanya, dia bilang, 'kok saya ada di sini'," ucapnya.
Ade menjelaskan Gibran tersadar saat mendengar teriakan dia yang terus memanggilnya.
Saat itu ia coba menghubungi relawan namun tidak berhasil karena tidak ada sinyal lantaran berada di lembah Curug Cikoneng.
Ade pun kemudian menggendong Gibran seorang diri menaiki tebing.
"Saya merangkak-rangkak menaiki tebing, Gibran saya pangkon," ucap Ade.
Baca juga: Cerita Perjalanan Mistis Gibran Bocah 14 Tahun 6 Hari Hilang dan Bertahan Hidup di Gunung Guntur
Setelah keduanya berada di atas dan mendapati sinyal, Ade pun langsung menghubungi keluarganya.
"Saya telepon keluarga saya, tolong sampaikan ke tim pencari Gibran sudah ketemu," ujarnya.
Ade sempat mengabadikan momen saat dia hendak membenamkan paku bumi di sebuah batu yang menempel di Curug Cikoneng.
Saat diwawancarai, Ade memperlihatkan paku bumi yang ia gunakan untuk menemukan Gibran.
Paku bumi tersebut berupa paku berwarna emas bertuliskan arab dengan panjang 7 sentimeter.
Dari foto yang diperlihatkan Ade diketahui waktu saat dia menyelamatkan Gibran, menunjukkan pukul 16.40 WIB. (*)