KABAR GEMBIRA, Program Kartu Prakerja Dilanjutkan Tahun Depan, Pelatihan Bisa Dilakukan Tatap Muka
Manajemen Pelaksana Program (PMO) Kartu Prakerja memastikan Program Kartu Prakerja akan berlanjut tahun depan.
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Manajemen Pelaksana Program (PMO) Kartu Prakerja memastikan Program Kartu Prakerja akan berlanjut tahun depan.
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari, mengatakan, program itu akan dilanjutkan pada tahun depan, tapi dengan konsep berbeda.
”Jadi, teman-teman sabar. Ada kesempatan gelombang-gelombang yang akan datang," kata Denni dalam dialog bertema ’Apa Kabar Kartu Prakerja’ yang disiarkan kanal YouTube FMB9ID_IKP, Kamis (23/9/2021).
"Tahun depan Kartu Prakerja akan berlanjut sesuai dengan apa yang disampaikan nota keuangan dan RAPBN, jadi bersabar saja."
Pernyataan Denni itu sekaligus menepis kabar yang menyebutkan bahwa program insentif pencari kerja ini dihentikan pada tahun ini.
Dalam Nota Keuangan RAPBN 2022, Kartu Prakerja masuk ke dalam program yang akan dilaksanakan pemerintah.
"Pada 2022 Program Kartu Prakerja masih terus dilanjutkan di mana skema pelaksanaan yang bersifat semi bantuan sosial tetap dilakukan dan yang bersifat reguler akan dimulai dengan mempertimbangkan situasi yang kondusif," tulis dalam Nota Keuangan RAPBN 2022, seperti dikutip Kamis (23/9/2021).
Dana pelaksanaan kebijakan sebesar Rp230 miliar akan diberikan kepada program lain, seperti belanja bantuan kemasyarakatan Presiden dan Wakil Presiden dan belanja operasional layanan pos universal.
Prakerja turut masuk ke dalam bagian Perkembangan Anggaran Perlindungan Nasional.
Ini didasarkan pada peningkatan output strategis 2017-2020.
Nantinya Kartu Prakerja akan menerima anggaran sebesar Rp11 triliun dari total anggaran perlindungan nasional senilai Rp 427,5 triliun.
Masih dalam nota keuangan, pemerintah berharap pada tahun depan Kartu Prakerja dapat meningkatkan pendapatan masyarakat untuk menanggulangi kemiskinan ekstrem.
Pemerintah menargetkan Kartu Prakerja dapat menjaring 2,8 juta peserta dengan skema bantuan sosial dan Rp100 ribu per peserta dalam skema reguler.
"Dalam jangka menengah Program Kartu Prakerja diciptakan sebagai upaya bentuk penyiapan SDM unggul dalam rangka meningkatkan kompetensi dan keterampilan kerja, serta mendorong kewirausahaan," tulis Nota Keuangan.
Denni menyampaikan, 75 juta orang telah mendaftarkan diri dalam sistem Prakerja.