Kejamnya Ibu Tiri di Indramayu

Ternyata Tak Cuma soal Jajan, Mamah Muda yang Rampas Nyawa Anak Tirinya Sebut Alasan Ini

Mamah muda itu sudah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan berencana perampasan nyawa bocah 7 tahun di Kabupaten Indramayu.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Ravianto
Tribun Cirebon/ Handhika Rahman
Ibu tiri beserta algojo saat digelandang polisi di Mapolres Indramayu, Kamis (23/9/2021). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - MYK bocah 7 tahun di Indramayu ditemukan meninggal di Sungai Prawira, 19 Agustus 2021 lalu.

Penemuan jenazah bocah itu mengungkap fakta bahwa dia meninggal karena nyawanya dirampas.

Pelakunya ternyata ibu tirinya sendiri, SA (21 tahun).

Mamah muda itu sudah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan berencana perampasan nyawa bocah 7 tahun di Kabupaten Indramayu.

Cara Mengeksekusi

Pembunuh bayaran yang disewa SA lalu mengeksekusi korban dengan cara diceburkan ke sungai.

Jasad MYK baru ditemukan dalam kondisi sudah membusuk di Sungai Prawira di Desa Rawadelem, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu pada Kamis (19/8/2021).

Kapolres Indramayu, AKBP M Lukman Syarif mengatakan, alasan tindakan kejam itu SA lakukan karena merasa sakit hati.

Selain SA, polisi juga mengamankan S (26), yang berperan sebagai algojo atau pembunuh bayaran.

Kepada polisi, ibu tiri itu mengaku sakit hati dan cemburu kepada korban.

"Sakit hati pak," ujar SA saat dimintai keterangan oleh Kapolres Indramayu, AKBP M Lukman Syarif dalam konferensi pers di Mapolres Indramayu, Kamis (23/9/2021).

Masih disampaikan SA, sakit itu karena ayah korban sering memberikan perlakuan berbeda antara anak hasil hubungannya dengan pelaku dan korban.

Ayahnya tersebut, lebih menaruh kasih sayang kepada korban.

Di sisi lain, ibu tiri tersebut juga merasa kesal karena korban susah diatur dan sering mengamuk bila meminta jajan.

"Suka ngamuk sambil jambak rambut, anaknya nakal," ujar SA.

Baca juga: Algojo Suruhan Mamah Muda Ceburkan Bocah 7 Tahun ke Sungai Hanya Gara-gara Sering Minta Jajan

Baca juga: Mamah Muda di Indramayu Sewa Pembunuh Bayaran Habisi Anak Tiri, Keluarga Benar-benar Tak Menyangka

SA lantas menyewa pembunuh bayaran lantas meminta kepada algojo tersebut untuk menceburkan korban ke sungai agar bocah malang tersebut tidak bisa kembali lagi atau mati.

"Kemudian tersangka 1 (ibu tiri) korban ini menjanjikan hadiah kepada tersangka 2 (algojo) jika berhasil melakukan perintahnya," ujar dia.

Pelaku dikenal tertutup

SA (21), ibu tiri yang merupakan otak perampasan nyawa MYP dikenal sebagai sosok tertutup.

Ia jarang berkomunikasi dengan keluarga walau kediamannya dekat dengan nenek korban di Desa Pringgacala, Kecamatan Karangampel, Kabupaten Indramayu.

Paman korban, Bali (33), mengatakan, di mata keluarga, ia justru dikenal dengan sosok yang baik.

"Dibilang kecewa, kalau keluarga sih kecewa, cuma gimana lagi," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Rabu (22/9/2021).

Bali menceritakan, selama ini keluarga tidak mengetahui bila ada persoalan di dalam keluarga mereka.

Sosok korban sendiri, disampaikan keluarga, memang bandel, namun hal tersebut wajar karena korban masih anak-anak.

Perihal alasan SA tega menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi anak suaminya sendiri, Bali mengatakan, keluarga tidak mengetahui soal tersebut.

Dalam hal ini, keluarga sangat menyayangkan apa yang dilakukan SA.

"Untuk alasannya, keluarga tidak tahu pasti, karena memang tertutup, anaknya (korban) juga tidak pernah cerita," ujar dia.

Berawal dari Penemuan Mayat Bocah di Sungai Prawira

Bocah yang diperkirakan berusia 10 tahun ditemukan sudah dalam keadaan meninggal di Sungai Prawira, Indramayu, 19 Agustus 2021.

Jenazah bocah laki-laki tersebut ditemukan warga, Kamis (19/8/2021) sekitar pukul 05:00 WIB.

Penemuan itu bermula ketika warga tersebut hendak ke masjid.

Saat hendak mengambil air wudlu, dia melihat sebuah benda mirip bonek di sungai.

Sungai itu terletak di dekat masjid di Desa Rawadalem, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu.

Boneka tersebut ternyata membuat dia penasaran karena juga tercium bau tak sedap di lokasi tersebut.

Akhirnya dia mencoba memeriksa dan kaget karena itu adalah mayat bocah.

Saksi kemudian melaporkan kejadian ini ke pihak berwajib.

Kata polisi

Mayat bocah laki-laki yang ditemukan di aliran Sungai Prawira di Desa Rawadalem, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, Kamis (19/8/2021)
Mayat bocah laki-laki yang ditemukan di aliran Sungai Prawira di Desa Rawadalem, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, Kamis (19/8/2021) (Tribun Cirebon/ Handhika Rahman)

Kapolres Indramayu AKBP M Lukman Syarif melalui Kapolsek Balongan AKP Febry H Samosir membenarkan kejadian ini.

Ia menyebut saat ini jasad sudah dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit.

"Untuk mayat sekarang sudah dibawa oleh inafis ke Rumkit," ujar dia.

AKP Febry H Samosir mengatakan, untuk sementara, polisi belum bisa memastikan indentitas dari bocah malang tersebut.

Ia diperkirakan hanyut dari daerah hulu sungai dan terbawa arus hingga sampai ke Desa Rawadalem.

Mengingat, volume air Sungai Prawira sebelumnya sedang dalam keadaan besar.

Korban diperkirakan meninggal dunia 3-4 hari yang lalu.

Adapun, ciri-ciri dari jenazah tersebut, disampaikan Kapolsek Balongan, mengenakan kaos putih, celana pendek hitam.

"Dengan tinggi badan jenazah sekitar 120 cm dan perawakan kecil," tutupnya dia.

TribunJabar.idHandhika Rahman

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved