Semangat Imas yang Tak Pernah Padam, Sudah 53 Tahun dan Sakit Stroke Tapi Tetap Ikut Ujian PPPK

Meski mengalami sakit stroke, seorang guru honorer di Karawang tetap semangat mengikuti seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).

Editor: Giri
Tangkapan layar/ instagram @halokrw
Imas Kustiani (53) seorang guru honorer SDN 1 Wancimekar, Kecamatan Kota Baru, Karawang mendadak viral. 

TRIBUNJABAR.ID, KARAWANG - Meski mengalami sakit stroke, seorang guru honorer di Karawang tetap semangat mengikuti seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) 2021.

Pemandangan yang videonya viral itu membuat Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Karawang, Nandang Mulyana, merasa miris.

Guru honorer itu adalah Imas Kustiani. Dia sudah berusia 53 tahun.

"Ada laporan dari cabang PGRI Kota Baru, ibu itu guru di SD Wancimekar 1 Kecamatan Kota Baru, sedang sakit stroke. Gimana ya lihatnya, harusnya sudah mengabdi lama ya diangkat sajalah," kata Nandang, Sabtu (18/9/2021).

 

Imas sudah mengabdi di SDN Wancimekar 1 selama 17 tahun.

Bahkan walaupun kondisinya sakit stroke, ia tetap semangat mengajar.

"Sakit itu mau tiga tahun, tetap ikut seleksi. Kalau usia pensiun itu 60 tahun, dia usia 53 tahun, berarti tinggal tujuh tahun lagi pensiun, tapi belum diangkat," katanya.

Menurutnya, tak hanya Imas guru honorer yang telah mengabdi selama belasan sampai puluhan tahun, tapi belum juga diangkat sebagai PNS.

Masih banyak guru honorer lainnya di Karawang yang nasibnya serupa.

Imas Kustiani (53) dan Nana Suhana (54) di Perum Eka Mas Permai BI 25 RT 02/05 Desa Pangulah Utara, Kecamatan Kota Baru, Kabupaten Karawang.
Imas Kustiani (53) dan Nana Suhana (54) di Perum Eka Mas Permai BI 25 RT 02/05 Desa Pangulah Utara, Kecamatan Kota Baru, Kabupaten Karawang. (Tribun Jabar/ Cikwan Suwandi)

"Ya saya hanya ingin sampaikan kepada pemerintah pusat agar segeralah mengangkat guru apa itu PNS atau PPPK," ucapnya.

Dia menjelaskan di Karawang bahkan Indonesia sedang mengalami darurat guru berstatus PNS.

Pasalnya, sejak 10 tahun belum ada lagi pengangkatan guru sebagai PNS ataupun PPPK.

Di Karawang saja, satu sekolah hanya ada satu guru berstatus PNS.

"Makanya ini saya dorong agar pemerintah pusat segera mendorong ini untuk mengangkat itu PNS atau PPPK. Apalagi ibu Imas ini sudah sakit parah sekali, ini memaksakan untuk mendaftarkan tes PPPK dalam keadaan stroke. Harusnya ini jadi pertimbangan bagi pemerintah. Bukan saja ibu itu, tapi guru honorer lain yang telah mengabdi cukup lama ini ya," ucapnya.

Kisah Imas Kustiani viral di media sosial.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved