Sambut Musim Hujan, Ini yang Sudah Dilakukan DPU Kota Bandung Agar Tak Ada Banjir

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengantisipasi banjir cileuncang dengan cara memelihara 48 daerah aliran sungai (DAS) saat musim kemarau.

Penulis: Tiah SM | Editor: Giri
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Kendaraan bermotor memperlambat lajunya saat melintasi banjir cileuncang yang menggenangi Jalan Kopo Citarip, Kota Bandung, Jumat (15/3/2019). Banjir yang sudah menahun di kawasan ini, terjadi setiap datang musim hujan akibat posisi permukaan jalan yang rendah dan saluran air yang tidak lagi mampu menampung debit air saat hujan deras. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Tiah SM

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengantisipasi banjir cileuncang dengan cara memelihara 48 daerah aliran sungai (DAS) saat musim kemarau.

Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung pun tetap bersiaga 24 jam saat hujan melanda di Kota Bandung dan sekitarnya.

"Awal tahun renovasi kirmir, perbaikan saluran dan sejenisnya. Kemarin sudah mapag hujan, pengerukan sedimen dan sampah di titik-titik banjir. Kita lakukan di banyak lokasi hingga ratusan titik," ujar Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung, Yul Zulkarnaen, di Balai Kota Bandung, Jumat (17/9/2021).

Menurut Yul, pengerukan sedimentasi dan pengangkutan sampah menjadi hal yang rutin dilakukan.

Sebab, masih banyak masyarakat tetap membuang sampah ke sungai.

Utamanya barang-barang nonorganik yang kerap ditemui dengan ukuran sangat besar.

Yul, mengatakan pengangkutan sampah dan pengerukan sedimentasi menjadi langkah sangat efektif untuk mengurangi terjadinya luapan air saat datang musim hujan.

Karena membuat air sungai mengalir lebih lancar dari hulu ke hilir.

"Pengerukan sedimen berpengaruh sekali. Rutin dilakukan di titik tertentu. Kita pantau kalau sedimennya sudah tinggi, kita keruk. Setahun bisa empat atau lima kali," ujarnya.

Yul mengklaim, hanya tinggal 10 titik yang masuk dalam daftar pemantauan ketat lantaran kerap terjadi luapan air sungai saat musim hujan tiba.

Sebelumnya, di Kota Bandung ini tak kurang dari 68 titik kerap terjadi genangan air cukup tinggi.

Dari pendataan terakhir pada 30 Juli 2021, Yul menyebutkan, 10 titik tersebut yakni di Jalan Cibaduyut tepatnya di dekat terowongan batas kota.

Di Kopo Citarip (dengan 13 kejadian) dan Terusan Pariskoja-Soekarno Hatta (10 kejadian).

Selanjutnya, di Simpang Soekarno Hatta-Gedebage (6 kejadian), Pasar Induk Gedebage (4 kejadian), Jalan Rumah Sakit (4 kejadian), Margacinta di depan Kompleks Bunga Bakung (4 kejadian), dan Jalan A.H. Nasution tepat di kawasan Cikadut (4 kejadian).

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved